Prolog

19 2 0
                                    

Ini editannya udah selesai ! Yey !

Happy reading guys :)

***

Dia, seorang gadis cantik, pintar, dan di sukai banyak orang. Tapi, dia bukan most wanted di sekolahnya. Namanya Nazwa Alista. Yang sering di panggil Nazwa, dan ada juga yang panggil Awa.

Semua orang pikir hidupnya bahagia. Dengan semua fasilitas yang di berikan oleh bundanya. Ya, oleh bundanya. Karena papinya pergi meninggalkannya saat di duduk di kelas VII. Orang pikir hidupnya tidak akan ada masalah, kalau bukan Nazwa sendiri yang membuatnya. Tapi, pandangan semua orang itu salah. Dia adalah korban dari KDRT. Orang tuanya berpisah karena papinya selingkuh dengan wanita lain. Dan setelah itu papinya bercerai dengan bundanya.

Bundanya.

Hanya wanita itu yang dia miliki saat ini. Tapi, karena kesibukan di kantor. Ia jarang merasakan kasih sayang orang tua. Namun, tuhan masih sayang kepada Nazwa. Bundanya memberi rumahnya pembantu. Dan dari pembantu itulah Nazwa mendapatkan kasih sayang yang dulu hilang.

Nazwa pernah mogok makan selama seminggu karena pembantu rumahnya yang kerap di panggilnya bibi itu ingin berhenti bekerja. Alhasil, dia masuk rumah sakit. Dengan, banyak pertimbangan dan rengekan Nazwa. Bibinya tidak jadi berhenti bekerja.

Yang tau semua kisah hidupnya hanya dua orang. Pertama, Reno Pridanma. Kerap di panggil Reno, teman sebangkunya Nazwa. Teman lelakinya ini, adalah temannya dari kelas 6 SD. Yang kedua Amora Kimsang. Sering di panggil Ora. Namanya aneh, seperti orang Korea. Kata Ora, orang tuanya memberi namanya saat orang tuanya menonton drakor, alias drama Korea. Ora dan Nazwa baru berkenalan saat mereka kelas X. Mereka berteman baik. Sayang, sekarang Nazwa dan Amora berbeda kelas. Dan Nazwa hanya sekelas dengan Reno.

Mereka berdualah yang selalu menyemangati Nazwa di saat Nazwa sedang terpuruk. Dan ikut bahagia di saat Nazwa bahagia.

Dua sahabat yang sangat berarti bagi Nazwa.

Dia tak ingin kedua sahabatnya meninggalkannya hanya demi kepentingan mereka. Yang sama dilakukan seperti bundanya. Meninggalkannya hanya demi karir.

Nazwa duduk di atas sofa mengunyah potongan roti terakhirnya, sambil mengikat sepatunya yang berwarna biru laut dan bisnya berwarna pink.

Seorang wanita yang memegangi banyak berkas mendatanginya. "Awa. Bunda berangkat kerja dulu ya".

Nazwa berdiri sambil menyandang tasnya yang berwarna tosca itu. "Pergi saja terus. Sampai bunda lupa sama aku."

"Nazwa, ini juga untuk ka-"

"Untuk aku apa?! Bunda cuma mentingin pekerjaan! Aku cuma butuh kasih sayang Bunda! Bukan harta Bunda!" mata Nazwa berkaca kaca.

"Nazwa! Bunda lelah kalau kita selalu berkelahi!" Laras - bunda Nazwa menghempaskan berkas berkas yang ia genggam.

"Aku yang lebih lelah Bun! Aku benci Bunda!" teriak Nazwa parau, air mata Nazwa jatuh juga.

"A-"

"Sudah! Aku udah terlambat. Aku berangkat" Nazwa keluar dari rumah mewahnya dan membawa dirinya dengan mobil jazz warna hijau kesekolahnya.

Air matanya tetap mengalir ke pipinya.

***
Gimana prolognya, seru ga?

Jangan lupa tekan gambar bintang dengan ikhlas💋

Tunggu next part, bae💟

NAZVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang