Kini hatinya telah mati
Bersama dengan kebohongan wanita itu
Tuhan...
Biarkanlah ia membuat dunia ini menjadi lebih adilHujan tiba-tiba mengguyur kota Tokyo Jepang
Tes
Tes
Tes
Air mengalir deras di pipinya. Ia tidaklah sedang menangis atau bersedih, mungkin awanlah yang bersedih melihat dirinya yang begitu hina, atau mungkin awan ingin menambah penderitaannya. Ia berjalan mengikuti kemanapun kakinya akan membawanya pergi. Dingin.. ia tak ingin pulang. Tapi ia juga tidak ingin membuat wanita itu khawatir. Akhirnya ia langkahkan kakinya ke tempat yg mereka sebut rumah tapi tidak untuk dirinya itu hanyalah tempat dimana bongkahan daging busuk berkumpul.
PLAK
Tumpukan kertas mendarat manis di wajahnya
" Lihatlah kelakuan orang yang kau sebut ibu itu " ternyata ayahnya sendiri lah pelaku pelemparan itu
Dengan gemetaran ia mengambil kertas itu. Tidak, bukan nya ia takut itu pemandangan ini sudah biasa untuknya. Hanya saja berada lama di bawah hujan, itu cukup dingin. Kertas itu berisi foto ibunya bersama pria lain
"Aku sudah tau" ujarnya.
Memang ia sudah tau kelakuan ibunya selam ini, sedih mengetahui fakta bahwa ayahnya melihat secara langsung kelakuan wanita itu. Tak setetes pun air mengalir di matanya ia Bukan nya tegar. kosong... Hanya itu yg ia rasa, mungkin hatinya sudah mati..
KAMU SEDANG MEMBACA
The world of liars
FanfictionDisclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any material profit from it Pairing : SasuNaru Rated : M Genre : Romace hurt/comfort Warning : yaoi,shonen ai, typo (s) -Jangan mempercayai siapapun termasuk aku - Uchiha merup...