2. Pertemuan

109 10 13
                                    

Radikar terus mendekati suara itu, perlahan-lahan Radikar mendekat, jalan pelan-pelan sesampainya ia udah sampai ternyata dia merupakan adek kelas Radikar, ntah apa yang ia maksud memanggil nama Radikar, perempuan itu terus menatap wajah Radikar sambil tersenyum, Radikar hanya melirik sambil pergi meninggalkan perempuan itu.

"POV" Radikar
Tatapan masih saja membuatku terpaku, masih saja terbayang-bayang olehku. Tatapan hangat yang tak pernah kudapatkan sebelumnya dari perempuan lain.

Lebih tepatnya tak ada seorang perempuan pun yang berani menatapku. Karena sejujurnya aku sangat membenci sosok perempuan! Semenjak masa lalu ku yang membuatku sakit hati.

Namun entah mengapa sejak pertemuanku dengan perempuan itu membuatku sedikit melupakan luka yang masih membekas dari 2 tahun silam.

Keesokan harinya....
**********

"POV" Rezky
Setelah hari itu aku semakin sering bertemunya. Berselisih jalan, namun tatapannya selalu kedepan seakan tak melihatku yang berjalan disebelahnya. Aku pun berlagak so cuek, agar tak terlihat kalau aku sebenarnya, meliriknya. Semakin hari, aku semakin penasaran saja dengannya. Sikapnya yang dingin itu malah membuatku terpesona, namun selalu kutepiskan perasaan ini. Hingga akhirnya kubuka cerita kesahabatku- Tata, tentang kejadian yang kualami beberapa hari lalu.

"Kemarin gue ga sengaja manggil kakak kelas", ucap Rezky membuka percakapan

"Terus?", sahut Tata sambil menulis PR yang tak ia kerjakan dirumah.

"Tatapannya dingin banget, lama juga gue ngeliatin dia" , jelasku yang membuat Tata langsung berhenti menulis dan melihat kearahku.

"Wah! Serius lo? Cie" , ledek Tata

"Apaan si lo, gue cuma ga habis pikir aja. Setelah kejadian itu, gue jadi semakin sering ketemu dia. Kaka kelas itu dingin banget kayaknya, kalah gue", ucap Rezky

"Hati-hati deh lo, entar kepincut lagi haha", ejek Tata sambil kembali mengerjakan PR.

Aku diam. Tak tau harus berkata apa, kata-kata Tata tadi bener-bener membuatku bimbang.

"Massa iya sih hanya karena kejadian itu gue jadi naksir, ya kali gue naksir secepat itu", batinku yang menolak perkataan Tata tadi.

DRING...

DRING...

Bel sekolah pun berbunyi menandakan masuk jam pelajaran, saat jam pelajaran aku selalu kepikiran perkataan Tata yang membuatku bimbang, aku tidak mendengarkan apa yang guru sampaikan didepan kelas, "Aaaaaarrgghh" teriakku,  " itu yang dibelakang kenapa teriak" saut Guru sambik kebingungan. "Gapapa bu" saut Rezky sambil memasang muka malu.

"Elu kenapa re?" Tanya Tata sambil ketawa.

"Gua bingung, ini semuakan gara-gara elu juga! " jawab Rezky sambing memasang muka malu.

*************

Istirahat pun tiba, seperti biasa aku ke kantin membeli makanan kesukaanku bersama sahabatku-Tata. Di kantin aku bertemu dengan kakak kelas itu, aku sangat ingin menyapanya. Tapi saat aku ingin menyapanya, ada seorang perempuan yang menghampirinya. Sontak saja aku langsung berubah pikiran,
"Re kayanya kakak kelas itu udah punya cewe deh" ucap Tata

"Ga mungkin Ta, orang gue sering liat dia pulang sendirian kok" jawab Rezky sambil kebingungan.

Bel berdering pertanda waktu pulang. Aku bergegas memasukkan buku-buku ke dalam tas pink, warna kesukaanku. Tata hari ini pulang bersama pacarnya, sehingga aku terpaksa pulang sendiri.

Bersambung.....

Sorry vol sekarang banyak nyeritain sosok cewe yang ada dinovel  Love & Logic. Soalnya banyak yang nanyain siapa cewe yang manggil nama Radikar di vol 1, sekarang udah saya jawab pertanyaanya di vol 2. Stay terus ya di novel Love & Logic
[On Baper]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And Logic #wattys 2017 [ON BAPER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang