The Criminal's Hearts

474 59 66
                                    

#HappyKyuWookDay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#HappyKyuWookDay

AfterLifeKW

presents

"THE CRIMINAL'S HEARTS"

Kyuhyun memutar kedua bola matanya, menatap seorang petugas aparat kepolisian dihadapannya dengan kesal.

"Sudah ku katakan, aku melakukannya karena aku bosan, Lee Donghae." Ujarnya, sementara matanya menatap nametag yang tercantum dengan gagah di baju polisi muda dihadapannya.

Donghae menghantam meja kerjanya, menggeram tidak puas. "Bullshit!" teriaknya. Setumpuk kertas lembaran hasil laporan melayang diudara. Luapan amarah memenuhi seluruh tubuhnya, mengalir deras di peredaran darah, sampai ke tulang sumsum.

Pria ini sudah cukup menguji kesabarannya.

"Sekali lagi, ayo kita lakukan ini dengan benar." lanjutnya, menarik napas lalu menghembuskannya. "Kita sudah melakukan ini selama dua jam, dan aku masih memiliki tugas negara yang lebih penting." Dia berhenti, sekali lagi membaca laporan ditangan kirinya sementara giginya digertakkan. "Tolong jawab pertanyaanku dengan–"

"Apa kau sudah tuli?!" Ujar Kyuhyun. Kali ini menggebrak meja yang menjadi satu-satunya penghalang diantara mereka. Tulang pipinya mengeras, matanya membola, urat-urat di dahinya mulai terlihat semakin jelas. "Aku sudah menjawab pertanyaanmu sejak dua jam yang lalu di ruangan yang penuh dengan sesak ini. AKU MELAKUKANNYA KARENA AKU BOSAN!"

"BOSAN?!" teriak Donghae, menarik kerah baju Kyuhyun hingga wajah mereka berdekatan dan mata saling bersibobrok satu sama lain. "Kau tidak akan mencoba untuk membunuh seseorang hanya karena kau merasa bosan!"

***

15 Agustus 2012

Lima belas Agustus tahun dua ribu sebelas, tanggal dimana aku dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Awalnya aku merasa semuanya akan baik-baik saja, aku tidak peduli dan bahkan berencana untuk mengulangi kejahatan yang lebih buruk lagi. Melakukan pengeboman di Seoul, mungkin? Rasanya sangat luar biasa ketika tangan ini mencekik leher orang itu.

Namun semuanya berubah seiring dengan berjalannya waktu. Keinginan setan itu perlahan-lahan hilang, mulai di hari dan tanggal yang sama, saat aku bertemu dengan seorang pria bernama Kim Ryeowook sebagai teman satu sel, dan tentu saja sesama kriminal. (Ehm, sejujurnya kau tidak pantas disebut kriminal, Ryeowook. Maafkan aku, tapi wajahmu itu tidak meyakinkan. ^-^ ) Mungkin dia akan mengutukku karena sudah mengikutsertakan namanya didalam buku ini. Hahaha. Aku tidak peduli, nama itu akan selalu muncul disini.

Apa kau tahu, Ryeowook? Menulis hal konyol seperti ini adalah hal terakhir yang pernah muncul dalam pikiranku tetapi juga menjadi hal pertama, setelah kau, dengan percaya dirinya, menyerahkan buku diarimu sebagai taruhan saat kita bermain poker bersama. Apakah kau masih mengingatnya? Karena aku mengingatnya dengan baik, bahkan saat aku menulis ini.

The Criminal's HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang