perjalanan

2K 44 1
                                    

waktu 2 hari pun berlalu, akhirnya kita pun berangkat ke Bali menggunakan Mobil.

"ayoo ini barang-barang nya angkatin ayoo fast fast" kata bimo dengan geregetan

"Iya ih sbar ngapa" kata Andre sedikit Cetus

"kita perjalanan lama, makanya harus bener-bener rapih, Bali tjoyy jauh" kata gue

"iyaaa iyaaa ini udah paling fast" kata Indra

lalu selesai semua barang masuk bagasi kita pun memulai perjalanan dengan membaca basmallah, dengan tenang gue nyupir sambil stel music disco, di Mobil seakan kayak mau meledak penuh dengan makanan dan music yang menggelegar, tidakk kerasa kecepatan pun melampaui batas sample 160km/jam. gue baru sadar pas di bilangin sama Indra "ver eh ver sadar kecepatan kamu berapa??"

"hah emang brp? yaampun"langsung Ku kendalikan kecepatan Mobil

"gue terlalu asik nih jadinya lupa"

"lu ga sadar? kita sudah ninggalin Mobil bimo jauh loh" kata Yola sambil nengok kebelakang

"coba deh bm dia, dia ada dimana" kata gue. akhirnya dengan sigap dira bm mereka "eh lo Ada dimana?" langsung terdengar getar dan ternyata itu bm dari Andre "heh tunggu lah lu cepet amat, celaka aja lu"

"Iya Iya maaf"kata dira

kami pun iring-iringan Akhir nya, dan tidak terasa jam sudah berada pada posisi 5 sore. badan pun mulai terasa pegal Karena kita berangkat dari jam 6 pagi "bagaimana kalo kita nginep dlu? cari-cari hotel"

"idee yang bagus" kata indra dengan semangat

akhirnya Mobil gue pun berhenti di pinggir jalan dan Mobil bimo pun juga berhenti tepat di depan gue

"heh kita nginep dulu yuk Capek nih"kata gue sambil mijitin tulang belikat

"iyaa deh ayuk" kata bimo

setelah itu.... kita pun mencari cari hotel di sekitar dan ternyata hotel nya pun penuh setelah beberapa lama kita pun menemukan hotel dengan nama "hotel kenanga".memang agak sedikit heran karena hotel itu terbilang sepi, Mobil kita pun seperti tidak sadar juga masuk ke dalam hotel itu mata kita terpanah oleh 1 titik yaitu hotel kenanga dengan tidak sadar kita pun masuk kedalam hotel itu dengan gerbang membuka sendiri suasana seram makin tergambar setelah Ada asap-asap yang muncul dari atas Karena pengaruh dinginnya udara, rezka pun mulai ketakutan dan bm Yola" eh bilangin vera, apa Benar kita mau nginep disini?"

langsung lah yola bilang apa yang di katakan rezka ke gue. kata gue"udah ga ada pilihan lain, lagian nih hotel gak jelek jelek amat kok" 

setelah masuk kita pun turun dari Mobil, dan bimo DKK juga turun dari mobilnya.

kita pun membawa tas yang berisi baju, "memang ya hotel ini lumayan gelap, seperti rumah tua tapi bagus" kata gue sambil melihat sekelilingnya.

"vera gue kok merinding ya" kata bimo sambil melihat bulu tangan nya

"ah elu gitu aja takut, gue aja Biasa tuh" kata gue sambil melirik bimo

"eh Iya luh bulu gue juga naek" kata Indra sambil melihat bulu tangan nya juga

"ih kalian apaan sih takutan amat" ucap Andre sambil membawa tas baju dengan susah payah

kita pun masuk dan pintu masuk nya pun kebuka sendiri gue pun heran" wah pintu nya ngebuka sendiri kayak di kota aja di sini juga make sensor kali hahaha"

"heh bedon siapa tau itu hantu yang ngebukanya", kata dira sambil melihat kanan Kiri

"hahaha gue mah posthink aja" dengan nyengir kuda gue bilang gitu..

kami pun masuk bareng-bareng dan nyamperin receptionist nya. lalu gue pun mencet Bel yang ada di receptionist itu "ting ting" gue pun mencet Bel itu beberapa kali "ga Ada kali ya? ini hotel apa bukan sih? udah gelap, tua, ga ada penghuni nya" kata gue sambil ngeliat liat

"Ada yang bisa saya Bantu mba?" Ada seseorang yang bicara seperti itu

bimo malah kaget dan ngumpet di balik Yola, dira pun langsung kaget dan tidak pikir panjang langsung di gendong oleh Andre.

"halo? Ada orang di sini? anda siapa?" kata gue sambil teriak

"mba saya disini ada perlu apa?" ada suara seseorang lagi

"itu ada bapak-bapak vera di bawah lo" kata Rezka sambil nunjuk

"hah? ini bapak-bapak?.___. ini orang apa setan?"kata gue dengan polos dan sambil megang pipi bapak itu

"kurang ajar kamu nak, lah aku manusia toh masa setan" kata bapak itu sedikit Marah

bapak itu pun langsung naik ke atas bangku resepsionist tapi sebelum itu dia minta bantuan gue "tolong naikin dong mba Hehe saya ga sampe" kata bapak itu sambil nyengir semua Gigi keliatan

"yaa ampun-___- hahaha" Akhir nya gue naikin bapak itu

"pak saya mesen kamar ya yang agak gedean cukup buat ber 7" kata gue

"hmm tambahan bed mau?" kata bapak itu

"gapapa deh pak, 1 ya pak" kata gue

"ini silahkan ambil kunci nya nomor 666 ya" kata bapak itu sambil melempar kunci ke arah gue

"ayo mari saya antar"

setelah sudah sampe atas lantai 2 bapak itu menunjukan jalan nya "kamu naik 1 tangga lagi lalu nanti ada lorong dan belok Kiri"

"okee pak siap" kata gue

selagi gitu Indra malah asyik main gadget nya

kita pun mencari kamar itu tapi pencarian terhenti setelah Indra tidak bersama kita di belakang "Indra mana? kok ga ada ya? bukannya dia di belakang kita?"kata gue

"Iya ya kok ga ada sih Indra....Indra...." Yola memanggil Indra, tetapi Indra tidak menyahut.

Indra terus main gadget nya dia tetap bertatap sama layar gadget nya. dia bisa mengikuti langkah itu Karena di sangka kaki itu adalah kaki anak all base, setelah sadar dia mulai bingung, dia berada di suatu lorong "gue dimana?kok gue sendiri??"

tiba-tiba lorong itu seketika gelap terdengar suara orang yang menjerit tetapi suara itu berasal dari berbagai arah "tolongg...tolong aku... aww sakit, sakit ampun aaaaaa...."

Indra seakan tidak tau harus bagaimana lorong itu serasa menjadi aneh seakan lorong itu berputar-putar, dari ujung lorong muncul suatu makhluk dengan pakaian yang berdarah Mata merah berbadan seperti anak kecil, indra tidak bisa menerima itu dia ketakutan "tidak, jangan ganggu. kamu siapa?? jangan ganggu gue"

makhluk itu langsung menghilang dan lorong pun kembali terang. Indra pun langsung bergegas keluar dari lorong itu Akhir nya dia bertemu gue dan anak allbase

"yaampun di di sa sa sana a a Ada setan" kata Indra dengan penuh keringat

"hah?srius lo? lu ngomong gitu gue merinding kan" kata bimo

"sudah lah kalian apaan sih setan setan setan dan setan nyebelin kalian" kata gue sambil melirik mereka

"tauuu dasar cemen" tiba-tiba Andre bilang begitu

kitapun jalan menyusuri lorong "hmm kan katanya lurus belok kiri nah ini 666" kata gue sambil melihat nomor kamar di kunci itu

kamar 666Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang