Tersesat dalam Cinta

340 56 29
                                    

Don't forget to vomment evribadeh 😘💋😘💋

"Ya Allah, dosa apa hamba bisa satu grup dengan perempuan binal ini...."

Joshua dari tadi nggak bisa berhenti untuk ngedumel dan meratapi nasibnya.

Ya gimana nggak? Partner hiking-nyaㅡBinnieㅡsama sekali nggak peduli dan bener-bener cuek bebek.

Joshua merasa diperlakukan kayak Cinderella. Sementara Binnie salah satu kakak tirinya. Coba ya bayangin. Tas Binnie dibawain sama Joshua. Peta dipegang sama Joshua. Udah gitu si Binnienya gelantungan di pundak Joshua sambil main fidget spinner.

Bah :v

"Woi! Lo bisa turun nggak? Pegel banget nih punggung gua," ucap Joshua yang tingkat kekesalannya udah diubun-ubun.

Binnie mendecih. Dengan setengah hati dia turun dari punggung lebar plus angetnya Joshua.

"Kaki gue pegel ih kalau jalan terus," rengek Binnie.

"Ya elu bego. Mana ada orang hiking pake higheels buat ke pesta?!"

JLEB!

Tamparan buat Binnie. Yah, salahin Lisa yang pas bantuin Binnie dengan teganya nuker sepatu hiking dia sama higheels yang tingginya 12 cm.

"Ya daripada gue nyeker?! Lagian kan gue udah bilang berkali-kali kalau ini tuh salah temen gue. Dia iseng bukannya masukin sepatu malah higheels ke dalam koper gue."

Joshua memutar bola matanya. Males adu bacot sama cewek tomboy satu ini. Jadi ya dia biarinin aja si Binnie gelantungan di leher dia.

Udah jalan sekitar setengah jam, Binnie mulai merasa ada yang aneh. Kaki Joshua bergetar. Bahkan seluruh tubuhnya pun demikian. Keringat membanjii lehernya dengan deras bak aliran air kali Ciliwung. Nafasnya juga terdengar tidak beraturan. Refleks, Binnie memaksa turun dari gendongan Joshua.

"Josh? Lo kenapa? Mabok micin?" tanya Binnie mulai panik begitu melihat wajah Joshua yang pucat pasi.

Pria itu tidak menjawab. Mata sayunya menatap Binnie kosong. Detik berikutnya, tubuh pria itu ambruk ke tanah.

"Joshua?!"

Binnie menjerit. Dia kaget sekaget-kagetnya karena tiba-tiba saja Joshua pingsan. Dengan cekatan gadis itu berjongkok di samping tubuh kaku Joshua. Punggung tangannya ia tempelkan pada dahi pria itu.

"Astaga! Pantesan! Demam dia!" pekik Binnie heboh sendiri.

Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri. Dirinya dilanda ketakutan luar biasa. Ya gimana nggak? Sekitarannya hutan gitu. Cuma ada pepohonan, tebing-tebing curam, dan mungkin saja hewan buas.

Yang bikin tambah parah, Binnie buta arah. Ya. Dia sama sekali ngga bisa baca peta. Makanya dari tadi yang megangin peta si Joshua terus.

"Duh! Apes! Udah si Joshua pingsan, pake acara kesasar pula!" gerutu Binnie setengah putus asa.

Disaat seperti ini Binnie berharap banget tiba-tiba aja muncul Jin lampu ajaib yang bakal ngasih dia tiga permohonan. Binnie bakal berharap agar dia dan Joshua selamat untuk permohonan pertama. Ia juga bakal berharap kalau ia ketemu sama si cowok dengan gaya pipis super seksoy dan mempesona untuk permohonan keduanya. Dan untuk permohonan terakhir, ia bakal berharap kalau ia berjodoh sama Joshua.

Wait.

Siapa tadi?

Dhuaarr!!!!

Binnie buru-buru gelengin kepalanya sebanyak 69 kali sambil nabokin pipinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALE?! [Joshua×Binnie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang