1

440 45 0
                                    

“Baek bersiaplah, Mr. Park akan datang sebentar lagi” ucap Mingyu.

“siapa Mr. Park?” tanya Baekhyun.

Namun wajah dan  tangan mungilnya terus saja memperhatikan lantai yang sudah bersih kemudian harus kotor lagi karena banyak orang berlalu lalang di depan Baekhyun dan mengotori kembali lantai yang sudah bersih di pel namun belum sempat kering. Tak masalah bagi Baekhyun karena itu sudah tugasnya. ia melakukannya dengan senang hati dan di bawa santai.

“adik mrs. Yoora dia pemilik asli perusahaan ini, ku dengar dia akan kembali memimpin Park cooperation ini dan Mrs. Yoora akan turun jabatan menjadi Manager” Jawab Mingyu.

Baekhyun hanya ber ‘oh’  Ria. Dan masih tetap melanjutkan mengepel. Sampai saatnya ia berhenti kala Mingyu mengepal tangan Baekhyun untuk memberi kode bahwa mr. Park yang Mingyu maksud sudah masuk ke dalam perusahaan dan berjalan dengan angkuh memasuki kantor di ikuti dengan beberapa bodyguard berbadan besar memakai baju hitam – hitam di belakangnya.

Baekhyun memberhentikan pekerjaannya dan menatap wajah Mr. Park yang Mingyu maksud. Hanya sebentar karena selanjutnya ia menunduk dan berbungkuk demi kesopanan walaupun Mr. Pak mengabaikan dan tetap berjalan angkuh melewati mereka berdua.

Baekhyun memegang kepalanya yang tiba – tiba terasa sakit kala ia mencium parfum Mr. Park yang menguar tercium hidungnya. Seolah parfum dan muka MR. Park adalah sesuatu yang pernah ia rasakan seolah dia adalah orang yang pernah ada dalam kehidupannya dan begitu dekat dengan dirinya.

“aisshhhh kenapa dengan kepalaku. Sangat sakit” gumam Baekhyun.

Mingyu yang ada di samping mendengar lirihan temannya itu langsung menengok. Dan benar saja muka pria mungil itu yang tadi putih dengan bibir pink kini berubah seperti mayat hidup dengan bibir yang  sedikit membiru. Mingyu memegang kedua bahu Baekhyun dan meneliti keadaan Baekhyun belum pria mungil itu terus saja menunduk.

“Baek apa kau sakit? mukamu sangat pucat!” khawatir mingyu pada temannya itu. Baekhyun tak memperhatikan Mingyu yang mengoceh yang ia rasakan adalah kepalanya yang terus saja sakit seolah di ikat dengan tali yang kencang, dadanya begitu sesak tidak seperti biasanya.

“ahh Baek beruntunglah ini waktunya kau pulang. baiklah mari kita ke ruangan khusus karyawan. Aku akan mengantarmu pulang” kata Mingyu.

“tak apa Ming. Mphii akan menjemputku. Terimakasih sudah menghawatirkan ku, bekerjalah kembali aku tak mau kau mendapat sanksi dan di marahi Mrs. Yoora Park hanya karena aku” tolak Baekhyun.

“apa kau benar – benar masih kuat Baek? Aku khawatir” kata Mingyu

“aku baik, hanya sedikit pusing. Mungkin hanya butuh istirahat. Tak apa jangan terlalu mengkhawatirkan ku” ucap Baekhyun.

“Hyung” panggil suara berat hingga membuat Baekhyun dan Mingyu melihat seseorang yang memanggil ‘hyung’ itu.

“aaahhh... Victory. Untung ada kau, hyungmu sakit kurasa kau harus membawanya ke dokter. Lihatlah mukanya sudah seperti mayat. Aku sudah menyuruh Ten mengambilkan tas Baekhyun”

“cukup panggil aku V” sergah V

“Baiklah terserah kau. Dan orang yang membawakan Tas sudah datang”

Ten menyerahkan tas yang ia bawa lalu baekhyun berterimakasih pada Ten yang telah repot membawakan Tas dan menunda pekerjaannya.

“Ten terimakasih sudah membawakan tas ku ke sini” ucap Baekhyun.

“iya Baek tak masalah. Aku juga sudah mengatakan pada Xiumin Hyung kalau kau sakit dia juga mengatakan agar kau lekas sembuh dan tak perlu berangkat besok jika kau masih sakit” kata Ten.

Office BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang