Hore, Lebaran!

11 0 0
                                    


Setelah satu bulan berpuasa, tibalah waktunya hari raya Idul Fitri, hari yang sangat dinanti-nantikan.


Hari raya Idul Fitri di Kampung Sukadamai tentunya berlangsung dengan meriah. Seperti tradisi orang-orang kebanyakan, warga Kampung Sukadamai pun saling mengunjungi rumah-rumah untuk bersilahturahmi. Biasanya, mereka berkunjung ke tetangga terdekat terlebih dahulu, baru kemudian beramai-ramai mengunjungi rumah Pak RT sekaligus ustad, Pak H. Sukjin. Urutannya seperti ini:


1) Rumah Mpok Yoyon, keahlian: sambel goreng ati.

Istri dari Bang Dujun dan ibu dari Ucup ini pandai memasak, ya gak heran sih, secara doi punya warung. Tapi makanan yang sangat dikuasainya dan memang menjadi favorit warga adalah sambel goreng ati. Perayaan hari raya Idul Fitri ini bisa dibilang ajang mumpung karena "kapan lagi makan makanan kayak warung Mpok Yoyon gratisan?!"


2) Rumah Jieun, keahlian: opor ayam.

Kembang desa satu ini memang benar-benar istri idaman dan menantu idaman. Selain baik hati dan paras cantik, Jieun juga pandai memasak terutama makanan Sunda. Jadi pantas saja kalo adiknya, Daehyun, adalah anak yang sangat gemar makan. Tahun ini, Yongguk adalah orang pertama yang tiba di rumah Jieun, bukan untuk menghabisi makanan tapi untuk membantu Jieun menyiapkan meja makan. Maklum, lagi pdkt. Hal ini membuat Yongguk diledekin oleh Himchan abis-abisan, "Lu mau ngapel apa ngepel?!"


3) Rumah Pak H. Sukjin, keahlian: gule kambing (sebenernya sih bikinan Yujin, tapi Yujin males rumahnya ditempatin)

Disinilah para warga Kampung Sukadamai berkumpul. Karena rumahnya yang cukup besar dan disampingnya ada tanah kosong, biasanya kalo lebaran Pak Haji Sukjin memanggil organ tunggal. Jadi tidak heran jika rumah Pak Haji Sukjin dijadikan basecamp oleh para warga kampung.


Ucup memiliki kebahagiaan tersendiri jika lebaran tiba. Selain karena mendapat thr (paling banyak biasanya dari Bang Seungri, Pak Haji pelit), ia juga dapat bertemu dengan sang pujaan hati yang biasanya jarang ketemu.

"Cup, Cup, udah dateng tuh," Xiumin menyenggol-nyenggol sikut Yoseob sambil menunjuk ke arah pintu masuk.

Ucup menengok ke arah pintu masuk dan melihat Ayu sang pujaan hati dengan blus pink dan celana jeans. Ayu adalah salah satu anak yang seumuran juga dengan Ucup di kampung. Tapi, karena Ayu sering mengikuti les, maka Ucup jarang-jarang bisa melihatnya. Jika Ucup sedang naik sepeda menuju masjid untuk sholat Maghrib, Ayu terlihat sedang menuju ke arah rumah seusai les diboncengi oleh ibunya. Kapan ya Ucup bisa ngobrol sama Ayu.... ujar Ucup dalam hati.

Lamunan Ucup buyar tidak lain karena sang ayah.

"Heh bocah, bengong aje, makan!" Dujun menepuk pundak Ucup seraya berjalan ke tempat makan bapak-bapak.

"Eh..? Uh, iya, Beh," Ucup menyahuti ayahnya dan kembali lagi ke arah Ayu berada. Sayangnya Ayu sudah tidak terlihat lagi. Ah, babeh nih!

Melihat gerak-gerik Ucup yang seperti anak bocah mengenal cinta monyet, Seungri pun menghampirinya.

"Hei, Cup, sedang apa kau melamun saja? Kau ini masih muda, janganlah bermuram durja," kata Seungri dengan logat Batak yang kental.

"Eh bang Seungri, hehehehehehehe. Kagak bang..." Ucup malu kegep.

"Ah... dari gerak-gerik kau ini sepertinya kau sedang jatuh cinta ya? Melamun tentang wanita kan kau barusan? Benar apa benar?"

"Hehehehehe... Bang, tapi jangan bilang-bilang ke emaknya Ucup ye,"

Kisah Kampung SukadamaiWhere stories live. Discover now