Chapter 5

20 1 0
                                    

"Ah... Tadi kau ingin mengatakan sesuatu bukan? Apa itu oppa? " Nana memecah keheningan diantara mereka sambil meminum kopi miliknya, karena mengingat pesan dari Hak Yeon tadi

Hak Yeon menatap kearah Nana sejenak dan mendekati Nana dengan menempelkan kedua sikut tangannya diatas meja cafe tersebut, untuk menopang tubuhnya.

"Kim Nana... Saranghae" ucap Hak Yeon pelan, namun terdengar jelas oleh Nana.

"Nado sarangheyo oppa" sahut Nana sedikit cuek dengan senyum tipis, karena ia anggap perkataan Hakyeon tadi hanya gurauan semata.

"Aish.. Aku serius Nana" celutuk Hak Yeon sedikit kesal dengan ekspresi Nana.

"Ne? " Nana menjadi bingung, lagi Hak Yeon hanya menatap Nana dengan diam namun tak dihiraukan oleh Nana

"Jadilah kekasih ku .. " ucap Hak Yeon langsung yang berhasil membuat Nana mendelik kaget, bahkan kedua bola matanya hampir keluar.

"M.. Mwo? " Nana tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Apa kau tak mendengar ku tadi. Eoh!? Makanya ucapan orang itu didengar" Hak Yeon menjadi sangat kesal tiba tiba.

"Mianhae Oppa. Hanya saja... " Nana menghentikan perkataannya

"Hanya saja apa? "

"Ini.. Ini sangat mengagetkan ku oppa, aku tidak bermimpikan? Apa.. Apakah aku belum bangun dari tidurku. Ini pasti mimpi..." Nana menampar pipinya dengan cukup kuat sehingga membuatnya kesakitan "akh... " Nana meringis kesakitan akibat ulahnya itu

"Ya! Kim Nana, pabo! Kau sedang tidak bermimpi" Hak Yeon meraih tangan Nana yang sibuk dengan menyakiti dirinya sendiri, kemudian menggenggamnya.

"Apa kau yakin oppa? " Nana masih tak yakin.

"Dang-yeonhaji" sahut Hak Yeon singkat, Nana hanya terdiam menganga masih tak percaya.

Entah kenapa ia sangat sulit percaya dengan ucapan namja yang ada dihadapannya itu.

"Ya! Nana apa kau akan terus seperti itu? Segera lah menjawab pertanyaan ku. Aku tak punya waktu untuk melihat mu seperti orang bodoh. " lanjut Hak Yeon yang semakin kesal saja dengan tingkah Nana, namun walaupun begitu ia sangat menyayangi Nana maka dari itu hari ini ia ingin Nana menjadi miliknya

"N.. Nee.. Oppa" jawab Nana sedikit ragu

"Ne apa? "

"Ne.. Aku... Aku mau jadi kekasihmu" perlahan tapi pasti Nana menjawab pertanyaan Hak Yeon yang sedari dari telah berlalu. Hak Yeon yang mendengar hal itu tersenyum dengan sangat lebar dan menjadi sangat bersemangat.

"Geurae, bagaimana kita merayakan hal ini dengan makan di restoran kesukaan kita? " ajak Hak Yeon.

"Oneul? " Nana malah balik bertanya kepada seorang namja yang kini menjadi kekasihnya itu walaupun ia masih tak percaya..

"Ne" sahut Hak Yeon singkat dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Setelah itu mereka pun beranjak pergi menuju restoran kesukaan mereka, namun ditengah perjalanan Ponsel milik Hak Yeon berdering membuat sang pemilik ponsel merass terganggu dan kesal

***

"Siapa sih ini. Mengganggu kesenangan orang saja!" ketus Hak Yeon sembari meraih ponselnya dari jaketnya.

"Angkat saja oppa, siapa tahu penting" sahut Nana menyarankan

"Ne? Ada apa? " Tanya Hak Yeon bertanya dengan orang yang bernama Hongbin itu melalui panggilan.

"Mwo!?" Hak yeon terkejut bukan main mendengar ucapan dari  seseorang yang berbicara diseberang sana melalui panggilang telepon "...baiklah, aku segera pulang" Hak Yeon memutuskan panggilannya

"Ada masalah apa? " Tanya Nana yang melihat Hak Yeon sepertinya ada sesuatu yang cukup penting

"Nana, kita tunda dulu saja ya acara kita. Kita harus segera pulang, Jung Taekwoon tiba tiba jatuh sakit" ucap Hak Yeon menjawab dengan wajah khawatir

"Taekwoon oppa sakit? Baiklah kalau begitu ayo kita segera pulang" Nana menyetujui ucapan Hakyeon.

Dengan segera mereka menuju dorm VIXX dan langsung menghampiri kamar Taekwon yang sudah dipenuhi oleh para member VIXX yang lain dan manager mereka serta seorang dokter yang sedang memeriksa keadaan Taekwon

"Bagaimana keadaannya? " Tanya Hak Yeon yang sangat khawatir dengan nafas sedikit sengal.

"Tenang.. Dia hanya shock dan banyak pikiran makanya jatuh sakit seperti ini" Dokter pribadi mereka menjawab mencoba menenangkan sang leader VIXX itu.

"Apa kau yakin dokter?" Tanya sang manager.

"Ya.. Dia hanya butuh istirahat. Dan aku sudah membuatkannya resep jadi kalian harus memberikannya yah. " Sahut dokter tersebut sambil menyerahkan catatan kecil dan beberapa obat yang diambil oleh Jaehwan.

"Dokter aku akan mengantarkan mu sampai kedepan" Ucap Hongbin.

"Kalau begitu saya permisi dulu" Pamit dokter tersebut seraya membungkukkan badannya dan dibalas oleh Manager dan yang lain

"Terima kasih banyak Dokter" ucap Sang manager.

Hongbin dan dokter tersebut pun mulai meninggalkan ruangan dimana Taekwon terbaring lemah.

"Haaah.. Nana.. Kim Nana... " Taekwoon nengigau menyebut nama Nana, sontak Nana segera menghampiri Taekwon dan memegang tangan Taekwon yang dingin namun tubuh nya sangat panas

"Ne oppa, aku disini. " Sahut Nana, melihat itu Hak Yeon merasa sedikit sakit.

"Aku.. Akan mengambil kompresan untuk Taekwoon " Ucap Hak Yeon kemudian beranjak dari tempatnya menuju dapur.

"Ayo.. Kita biarkan Leo beristirahat, Nana.. Tolong kau jaga dia yah." Ucap Sang Manager sebelum ia pergi meninggalkan kamar Taekwoon .

"Nee.... " Nana mengangguk mengerti.

***

Hak Yeon datang dengan membawa sebuah baskom dengan air hangat didalamnya dan sebuah handuk kecil untuk dijadikan kompresan, sembari meletakkannya di atas nakas Hak Yeon berkata

"Kim Nana, kau belum makan sedari tadi. Makanlah dulu... " Ucap Hak Yeon

"Ani oppa, aku masih mau menunggu Taekwoon oppa bangun" Jawab Nana melihat ke arah Taekwoon kemudian disusul Hak Yeon

"Yah kalau itu maumu aku tak memaksa. Kalau ada apa apa panggillah aku, aku ada untukmu Nana" Hak Yeon menyentuh Pundak Nana dengan lembut.

"Gomawo oppa" Nana tersenyum kearah Hak Yeon sembari memegang tangan Hak Yeon yang menyentuh pundaknya dengan lembut.

Kemudian Hak Yeon pun keluar dari kamar Taekwon, baru diambang pintu Hak Yeon menoleh kebelakang melihat Nana yang sedang mengompres Taekwoon entah kenapa tiba tiba saja terasa sangat sesak baginya. Ada perasaan yang terasa sangat tidak suka ketika melihat hal itu.

Entahlah. Apa ia cemburu?


SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang