part two

3.5K 251 4
                                    

Hingga keesokan harinya Jennie pun terbangun dari istirahatnya dan membuat kris dan Suho terbangun

" oh Kamu sudah bangun Gimana udah baikan" tanya Suho

" sudah kepalaku sudah baikan tetapi kakiku masih sakit" jawab jennie

" ya sudah kamu mandi dulu sana" suruh kris

" Abang anterin ke kamar mandi ya" tawar Suho

" Uhm, baiklah" jawab Jennie

Ketika Jennie di kamar mandi belum apa-apa tanpa diketahui Jennie terjatuh dan tangannya menyenggol kran shower membuat dia susah untuk bangun dan basah basahan

Hingga akhirnya Kris mengetahui adik perempuan satu-satunya itu belum keluar juga hampir 40 menit sampai akhirnya dia mengetuk pintu kamar mandi milik adiknya itu

TOK...TOK...TOK ( anggap itu ketukan pintu)

" Dek Kenapa kamu lama banget " tanya Kris

" Dek... Dek... dek ...buka pintunya" suruh kris yang mulai khawatir pada adiknya sehingga perkataan kris membuat Abangnya Jennie yang lain datang ke kamarnya

" Kenapa Kris" tanya Luhan

" adek dari tadi nggak buka pintunya padahal dia udah dari tadi di kamar mandi" jelaskan Kris kepada Luhan selaku anak yang paling tua di keluarganya selain orang tuanya

" coba gue yang bicara sama dia" tawar Sehun kepada Abangnya itu

" ya sudah coba dulu Hun" Chanyeol yang mempersilahkan

" dek... Dek... Dek buka pintunya abang mohon" melas Sehun

" nggak ada sahutan gak ada pilihan lain kita dobrak pintunya" Suho yang khawatir

BRAK ( pintu yang terdobrak) 

Betapa kagetnya abang-abang Jenny yang melihat adiknya bersandar di dinding kamar mandi yang kebasahan karena shower yang menyala

" Ya ampun adek" kaget Luhan

" kita bawa ke tempat tidur. Nyalain penghangat ruangannya" suruh Chanyeol yang khawatir Melihat adik perempuannya

Setelah beberapa menit kemudian Jennie pun tersadar dari pingsannya saat sadar ia melihat kakak-kakaknya sudah di kamar yang melihat dia khawatir

" kamu udah nggak apa apa" tanya kris pada adik perempuannya itu

" nggak apa-apa Bang cuma kakinya masih sakit sedikit sih" jawab perempuan itu Untuk menyakinkan kakaknya bahwa dia baik-baik saja

" kalau gitu kita ke bawah ya Abang gendong" tawar Suho pada adiknya itu

" yaudah apa nggak papa Bang berat lo"sergah adik perempuannya itu

"nggak kamu nggak berat kok badan kecil kaya lidi masak berat" jawab Suho kepada adiknya itu

Mereka pun turun ke bawah untuk breakfast bersama hingga akhirnya Jennie membuka suara

" bang ada lomba balap kuda Aku boleh ikut nggak" izin Jennie pada kakak-kakaknya itu

"nggak kamu nggak boleh ikut balap kuda dulu Lihat kakimu masih sakit" jelas Chanyeol dan Sehun kepada adik kesayangannya itu

" Please bang Adek kepingin ikut kan kakak tahu aku dari dulu Aku ingin ikut lomba itu" mohon adik perempuannya

" benar kata kakak mending kamu nggak usah ikut dulu besok Abang bisa buka lomba kuda kayak itu hadiahnya yg mewah" Songong Luhan yang keluar

" Ya udah Bang aku nurut aja" jawab adik perempuannya itu yang membuat Abang Abangnya tersenyum kembali melihat adiknya yang nurut dan melihat adiknya yang ceria kembali dan pulih

Setelah breakfast mereka kumpul di ruang keluarga dengan Jennie yang tiduran kepalanya di atas paha Kris dan kaki yang berada di atas paha Luhan Sehun dan Chanyeol yang sedang bermain Playstation di ruang keluarga serta suhu yang sedang tiduran di perut Jennie

kris yang mengelus kepala jennie dan Luhan yang mengelus kaki jenjang jennie. jennie yang tangannya mengelus kepala Suho yang berada di atas perutnya

" Dek rambutmu sudah panjang banget apa kamu tidak panas" tanya Kris

" Adik suka rambut yang panjang jadi adik nggak mau potong rambut adek " balas jennie

" Abang nggak kumpul sama teman abang" tanya jennie

" nanti siang kami kumpul Apa Adik mau ikut dari pada di rumah sendirian" tawar Luhan kepada adiknya itu dan diangguki oleh abang-abang yang lainnya

" Ya sudah adik ikut" jawab jennie

Membuat Abang Abangnya tersenyum

Bersambung......

Maaf terlalu lama updatenya soalnya nggak sempat buat lanjutin karena jadwal terlalu padat,banyak tugas

HOLKAY FAMILY EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang