Pemeran ;
YOON BORA
PARK CHANYEOL
OH SEHUN
TIFANNY HWANG
OKE .. BE A GOOD READING GUYS.. VOMENT PLEASE
14 januari 1995
seorang anak perempuan manis yang manis tengah berjalan bersama dengan nyonya Yoon, di sebuah mall dikawasan Seoul untuk menemui klientnya. Nyonya yoon adalah seorang desainer terkenal di korea, dan orang terpandang. Sementara anaknya bernama Yoon bora, anak perempuan manis berumur 5 tahun dengan rambut pirangnya.
" eomma eomma, lihat, anak itu menangis" ucao bora memanggil ibunya
" dimana nak ?"
" disana .. di dekat pintu masuk "
" wa iya .. ayo nak kita hampiri anak itu"
Mereka berdua pun menghampiri anak yang sedang duduk menangis tersebut,
" nak kau kenapa..?, mengapa kau menangis " ucap nyonya yoon pada anak tsb
" hiks. Hiks. Aku terse-sat nyo hiks nya " balas anak tsb
" dimana orang tua mu "
" ta-di hiks aku berjalan sebentar ingin melihat badut yang disana tiba tiba eomma sudah tidak ada hiks"
" tenanglah nak, sudah ayo kita cari eommamu."
" terima kasih nyonya"
Mereka pun segera mencari eomma anak tsb
" o ya nak siapa nama eommamu?"
" Park ji hyun "
" dank au siapa namamu nak "
" park chanyeol nyonya "
" sudah lah , panggil eomma saja, perkenalkan ini anak eomma," nyonya yoon menunjuk bora untuk memperkenalkan diriya
" Annyeong, bora ibnida "
" Annyeong chanyeol ibnida "
Setelah mereka berkenalan mereka pun menjadi semakin akrab, apalagi setelah mereka menemukan emma chanyeol, yang notabene nya adalah rekan kerja nyonya yoon. Letak rumah mereka pun hanya terpaut 1 blok.
10 tahun pun berlalu.. chanyeol seorang namja yang kuat ternyata menyembunyikan segala sakitnya dari sahabatnya tersebut. Kanker darah yang sudah diidabnya selama 2 tahun membuat namja kecil tersebut harus menjalani hidup yang sengsara. Dan sekarang tepat 12 tahun usia bora, bora terkejut mendengar Cahnyeol drop dan dilarikan ke rumah sakit Seoul. Merekapun tidak tau bahwa selama ini anak tersebut menderita sakit yang amat oarah tersebut. Ketika sampai dirumah sakit mereka segera berlari menemui nyonya park
" eomma park, bagaimana keadaan yeollie eomma hiks, mengapa kalian tidak membertahuku hiks" ucap bora yang berlinang air mata
" maafkan eomma nak hiks, chan sendiri yang tidak membolehkan eomma menjelaskannya padamu nak, ia hanya tidak ingin, sahabatnya harus menangis karenanya. Maafkan eomma nak" nyonya park
" tapi eomma-" ucapan bora terpotong begitu dokter membuka ruangannya
" keluarga chanyeol mohon ikut ke ruangan saya" ucap dokter saat keluar dari ruangan chanyeol.
Nyonya park pun mengikuti dokter ke ruangannya
" bagaimana keadaan anak saya dok" Tanya nyonya park
" kondisinya begitu lemah, kami sarankan ia harus menjalankan kemotraphy di singapura. "
" apa tidak ada cara lain dok"
" maaf nynya, tapi itulah cara terbaik, mengingat nyawa anak anda sekarang sedang lemah "
"baiklah dokter, lakukan yang terbaik untuk anak saya dok. Tapi kapan ia akan berobat ke singapur dok"
"sekitar 1 bulan lagi nyonya, baiklah hanya itu. Saya harus menangani pasien lain"
" terima kasih dok, tapi apakah chan sudah boleh dibesuk dok?"
" tentu boleh, tapi chan memanggil manggil terus nama bora sejak tadi, baiklah saya permisi"
" ya dok terima kasih"
Nyonya park keluar dengan perasaan bingung. Antara ia yang harus menyelamatkan nyawa putranya dan hubungan kedua sahabat tersebut.
" eomma, bagaimana keadaan chanyeol emma?" Tanya bora
" tenanglah bora, nyonya park baru saja keluar" ucap nyonya yoon
"sudahlah, tidak ada apa apa bora. Lebih baik kita lihat chanyeol" merekapun segera masuk ke ruangan chanyeol.
"lebih baik kusapaikan nanti saja tentang kebeangkatan chan ke Singapore" lirih nyonya
Ketika pintu terbuka. Dilihatlah seorang namja putih bertubuh tinggi yang terbring lemah di tempat tidurnya. Alat pernapasan dan infuse yang menancap di tangannya membuat sahabat kecilnya menitihkan air mata.
" hiks chan.. bangun chan.. ku tau kau kuat chan... kau selalu hiks.. bangun chan " lirih bora dengan tangisannya. Nyonya park dan yoon takkuat menahan tangisnya dan lebih memilih keluar meninggalkan kedua sahabat tersebut berdua.
Tak lama setelah itu chanyeol pun perlahan membuka matanya,
" bora, sudahlah jangan menangis lagi.. aku disini" lirih chanyeol
"chan.. kau bangun .. sebentar chan biar aku panggil dokter " bora akan berlari tapi chanyeol menahannya.
" tidak usah, aku baik baik saja, tenanglah.. biar aku berdua denganmu bora.."
" baiklah chan"
"maafkan aku bora "
" maaf untuk apa chan "
" maaf untuk penyakitku, maaf untuk aku yang tidak bias melindungimu dan maaf untuk.." bora menempelkan telunjuknya di bibrichanyeol
" sudahlah chan tidak usahdipikirkan itu bukan salahmu salahmuc"
Tiba tiba..
" chan.."