Dear Miss Seducer, I Love You
"There is never a time or place for true love. It accidentally, in a heartbeat, in a single flashing, throbbing moment."
By Elsa Mardian
Cast:
Choi Siwon, Hwang Tiffany
Lee Donghae, Im Yoona, Jung Jessica
Part 1
"150 ribu won? Hanya ini yang kudapatkan setelah bekerja siang malam selama satu bulan??!"
"Memangnya berapa banyak yang kau harapkan? Pemasukan café ini tidak sebanyak yang kau kira!"
"Tetapi kau menulis gaji sebesar 300 ribu won perbulan saat membuka lowongan pekerjaan!"
"Cih, kau tidak mengerti istilah merayu, ya?"
BRAK!
Kali ini gadis yang baru saja menerima upahnya selama satu bulan bekerja itu tidak bisa mengendalikan amarahnya. Ia menggebrak meja di hadapannya, membuat seorang pria tambun yang sedari tadi beradu mulut dengannya terkejut. Pria itu menatap si gadis dengan tatapan tak percaya. Jelas saja ia tersinggung. Ia adalah seorang bos disini. Dan gadis itu adalah pekerja baru di café miliknya.
"Kau tidak tahu apa-apa tentang rayuan, Tuan Shin. Sekarang aku minta gajiku sebanyak yang kau janjikan atau akan kulaporkan kau kepada polisi!"
Pria itu, Tuan Shin, menyeringai jahat. Ia memajukan tubuhnya hingga menempel ke meja. Barisan rambut tipis di atas bibirnya membuat gadis itu mendengus jijik. Jika bukan karena harus membayar sewa rumah serta rumah sakit ayahnya, ia tidak akan bekerja di tempat pria barbar ini.
"Silahkan saja. Aku tidak takut dengan ancamanmu. Lagipula hal ini sudah lumrah terjadi. Tidak ada keadilan untuk orang kecil sepertimu. Kau hanyalah gadis pengangguran biasa jika tidak bekerja denganku. Dan ketika aku membeberkan apa pekerjaanmu dulu kepada semua orang, kau tidak akan berkutik lagi. Kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri, Tiffany Hwang."
Tiffany POV
Aku menyusuri tepi jalan dengan langkah gontai. Aku tidak menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarku. Hatiku terlalu sakit. Mungkin jika hidup bisa memilih, aku akan memilih mati saja. Rasanya penderitaanku tak kunjung habis. Aku tidak bisa hidup bahagia seperti gadis 26 tahun lainnya. Dimana perempuan-perempuan sebaya denganku hidup dengan tentram dan pekerjaan mereka yang sukses. Yeah, tidak semuanya sih. Sebenarnya aku tidak menyesali hidupku. Itu sama artinya mengumpat Tuhan. Aku hanya mengeluh karena beberapa tahun ini sama sekali tidak menemukan kebahagiaan. Hidupku monoton dengan adanya penderitaan dan hinaan dari berbagai pihak.
Huft, sepertinya aku harus mencari pekerjaan baru. Aku tidak bisa menjadi pengangguran barang seharipun. Tidak masalah jika aku menjadi pelayan café lagi, atau bekerja di tempat laundry, atau bekerja sebagai sales promotion girl. Yang penting aku bisa bekerja dan digaji dengan layak.
Ugh, ingin sekali kurobek-robek lembaran uang yang diberikan si gendut tadi. Tapi aku membutuhkannya. Meskipun uang ini tidak mencukupi keperluanku. Uang sewa rumahku saja 200 ribu won perbulan. Belum lagi biaya pengobatan Appa. Hanya itu yang paling penting. Jika aku harus bekerja siang malam dan tidak makan sekalipun, aku harus bisa memenuhi biaya pengobatan Appa. Lagipula, memang akulah satu-satunya yang harus bertanggung jawab pada Appa.
Beliau sakit karena kesalahanku.
"Aku pulaaaang!"
Aku tahu Appa pasti sudah tidur. Apa Appa sudah makan dan minum obatnya? Sebenarnya aku tidak perlu begitu khawatir sebab Son Ahjumma menjaga Appa setiap hari. Tetanggaku itu sangat baik dan tulus. Ia rela meluangkan waktunya demi membantu Appa makan dan minum obat. Aku tidak tahu harus membalasnya dengan apa.
YOU ARE READING
Ebook- Dear Miss Seducer, I Love You
FanfictionSelamat membaca dan semoga penasaran :p