1. anak baru?

16 4 0
                                    

"Denzell bangun!!" teriakkan sang papa membuat lelaki berumur 20 tahun itu berlonjak kaget setelah mendengar teriakkan tersebut.

"hmmmmmm" jawab denzell setengah sadar. ia meraba disekitar tempat tidur, mencari keberadaan handphone iphone bewarna hitamnya tersebut. melihat jam, pukul 07:15 pagi. ia mengklik aplikasi line-nya, memasukkan password menuju ke ruang chat. ya, tiada yang penting dari semua chatnya. 450 chat yang berasal dari official account dan 3 yang berasal dari group kampusnya. ia beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi kecil yang terletak di pojok kamarnya itu.

**

denzell keluar dari mobil putihnya, berjalan dengan santai menuju ke dalam kelas. banyak perempuan yang "kagum" atau mungkin fans dengannya. denzell memang bisa dibilang cowo terganteng dikampus. banyak wanita yang mencoba mendekatinya, tetapi semuanya ditolak mentah-mentah oleh denzell dengan alasan ia masih menunggu seorang kembali padanya. entah siapa perempuan itu, ia sangat beruntung bisa menaklukan hati denzell yang sangat dingin itu.

disampingnya diikuti oleh steve, sahabatnya yang mungkin sangat amat menyebalkan untuknya. persahabatan mereka dimulai ketika mereka mulai meduduki kelas 11 SMA. pada saat itu mereka bertengkar hingga dipanggil kepala sekolah. tapi karena kejadian itulah yang membuat mereka berdua bersahabat sampai sekarang.

"hai" "hai cantik" "halo sayang" goda steve sambil melambai-lambaikan tangannyakepada perempuan-perempuan yang sedang asik menatap denzell.

denzell menyenggol lengan steve sambil memberikan tatapan tajam kepadanya yang berarti jangan membuatnya malu. steve hanya mengangguk sambil tersenyum paksa.

"emang ada anak baru yang mau masuk sini ya?" tanya steve sambil menatap cewe-cewe yang lewat dihadapannya

"emang gue dukun apa bisa tau. mana tau, lu nanya gue , gue nanya siapa?" katanya sambil memasukki kelas dan menduduki salah satu bangku yang terdapat didalam kelas itu. steve hanya menghela napas sambil meninggalkannya seorang diri. tak lama kemudian pak albert, dosen bahasa inggris , berjalan memasukki ruangan dengan membawa satu gadis asing dengan mukanya yang lumayan cantik dan menggunakan baju berwarna putih itu. berdiri tepat disamping dosen, melihat sekitar.

"silahkan perkenalkan diri kamu" kata pak Albert. perempuan itu hanya mengangguk

"halo. perkenalkan , nama saya Thealana Gladys. bisa panggil saya "alana" " gadis itu tersenyum dengan mukanya yang polos-polos lugu itu. pak Albert menyuruh alana duduk disamping bangku denzell. mata denzell membulat , menatap alana cukup lama dengan muka datarnya. membuat alana mengernyitkan dahi. alana berjalan menuju bangku sebelah kanan denzell. sedangkan denzell sendiri masih mempatung dengan tatapan "syok" nya.

"lu kenapa boi?" tanya steve sambil menepuk pelan bahu denzell

"denzell?" lanjut steve melihat denzell syok seperti itu

"hah? kenapa?" jawab denzell setelah menyadari steve memanggil dirinya

"lu kenapa ngeliatin itu anak baru begitu banget?" steve menoleh ke arah alana, melihat alana yang sedang membuka buku bahasa inggris nya

"gapapa. aneh aja, mukanya kayak gak asing buat gue" jawab steve sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. entahlah apa yang ada di pikiran denzell, membuat denzell merasa tak asing setelah melihat alana. entah mirip dengan sahabatnya, atau mungkin .... mantan kekasihnya? ntahlah. cuma denzell dan Tuhan yang tau.

"padahal muka dia sama nadya beda jauh. tapi sama-sama cakep sih. jadi pilih siapa zel, jangan dua-duanya diambil dong" steve terkekeh . "sorry, buat lu aja" jawab denzell sambil menghela napas.

**

"eh gue balik duluan ya" denzell membalikkan badan sambil melambai-lambaikan tangannya. kemudian ia melanjutkan bermain hp-nya

"hati-hati bos, firasat gaenak!!" teriak steve. denzell hanya mengangkat tangannya yang menandakan "sip" itu. ia berjalan melalui lorong, menuruni tangga menuju parkiran.

"PUKK!!"

tanpa disadari, denzell menabrak alana yang membuat alana menatapnya dengan tatapan sinisnya

"jalan yang bener dong!! makanya kalo lagi jalan jangan main hp!!" alana menatap denzell dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan emosinya. "lu lah yang salah, jalan gapake mata" jawab denzell sambil melanjutkan jalannya. alana mulai terpancing emosi, ia membalikkan badannya dan berhenti dihadapan denzell.

"ganti minuman gue sekarang!! udah numpahin ga tanggung jawab banget!" kata alana sambil menunjuk ke arah minumannya yang sudah tercecer ditanah itu. ia tak akan membiarkan denzell pergi sampai ia menggantikan minuman favoritnya dengan minuman yang baru.

"beli sendiri lah" jawab denzell sambil memainkan hpnya

"sekali lagi, gantiin es coklat gue sekarang!" jawab alana dengan nada yang mungkin agak lebih tinggi. denzell menatap minumannya yang tumpah, kemudian menatap alana dengan tatapan kosong.

"es coklat?" batin denzell berbisik , seakan mengingatkannya pada satu kenangan yang terjadi di masa lalunya

"es coklat minuman favorit lu?"

"iya. kenapa?hah? masalah?" jawab alana sambil mendongakkan badannya. denzell berdiam sebentar, memikirkan sesuatu ntah apa yang dipikirkan, dan mulai berbicara kembali

"ga" jawab denzell langsung beranjak pergi.
"awas lu ya kalo ketemu gue lagi, gue terror!!!" teriak alana sambil menatapnya dengan tatapan sinis , lalu mulai beranjak pergi meninggalkan tempat itu.


denzell mulai memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya, ia berjalan melewati ruang tamu, berjalan menaikki tangga, memasukki kamarnya. ia melemparkan badannya dikasur , menatap langit-langit kamar . berpikir sejenak

"kenapa dia mirip banget ya?" batin denzell berbisik seakan akan berbicara dengannya.







vomment yaa!! gomawoo💘💘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

waitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang