Di tempat yang luas ini aku hidup bersama kakakku Jo, setelah ibuku meninggal sewaktu aku SD kita pindah rumah bersama ayah di salah satu daerah di Cianjur. Tetapi, tak lama kemudian ayah meninggalkan kita pada sang pencipta saat aku masih SMP. Perih di campuri rindu kenapa mereka tidak bisa terus ada menyaksikan kita tumbuh besar. Setelah kak Jo lulus kuliah dia mencari kerja dan di terima di salah satu perusahaan swasta di Bandung dan membiayaiku sekolah SMA. Aku sendiri di rumah karena kakak pulang satu minggu sekali.
Namaku Keila di panggil Kei. Aku di terima di salah satu sekolah negeri di Cianjur ditempatkan di kelas X6 pertama kali aku dekat dengan dia saat mata pelajaran bahasa asing, aku dan dia di kelompok yang sama karena kita di suruh duduk berpasangan sebut saja namanya Darka Pramudya. Kita di tugaskan menggambar wajah pasangan kita dan memperkenalkannya di depan dengan bahasa asing. Darka orangnya suka ngomong semau dia apa yang di pikirkannya dia katakan, terkadang omongan dia ada benernya juga. Kalau pakai baju suka di keluarkan nanti kalau guru nyuruh baru di masukkan. Aku sih mikirnya wajar saja karena katanya dia anak broken home dia hanya tinggal sama mamahnya, dia anak satu-satunya. Motor di kasih, Hp nya pun paling bagus di kelas. Meski kelihatannya seperti orang punya dia tetap aja suka minjem pulpen ke aku sampai gak di kembalikan, berulang kali katanya alasannya lupa. Aku kesel banget sama dia karena menghabiskan stok pulpenku.
Mulai hari itu aku hanya bawa satu pulpen. Dia minjem ke yang lain tapi gak ada yang ngasih alasannya pada di pinjem sama anak cowok yang lain, gak bawa dua, dan pelit takut gak di kembalikan. Akhirnya dia gak menulis lalu mendengarkan musik pakai headseat sampai di marahi sama guru bahasa indonesia "sebenarnya kamu niat sekolah tidak?" lalu di kasih petuah lain sebagainya. Aku ngerasa kasihan juga sama dia karena jadi di marahi, lagian ngapain gak bawa pulpen ke sekolah bener-bener gak niat. Darka bilang karena aku selalu bawa banyak jadi Darka gak usah bawa kan mubazir. Memangnya aku bank pena apa. Pernah suatu waktu guru kimia memberi kita tugas mengisi rumus-rumus karena susah dan lupa banyak yang tidak mengerjakan termasuk aku dan Darka, yang mengumpulkan hanya orang tertentu yang pintar dan rajin. Semuanya di ke depankan di tampar satu-satu di marahi. Aku ngerasa malu dan marah sama guru itu setelah guru keluar kita memaki-makinya. Aku juga pernah tidak menghadiri pelajaran MTK karena tidak bisa mengerjakan tugasnya yang susah, terus suka di suruh ke depan akhirnya tidur di kosan temen. Di kelas X6 ini kebanyakan sifat orang-orangnya pemalas dan masa bodo. Jarang yang mengerjakan tugas, ada yang tidak sopan sama guru banyak anak-anak yang pulang pergi ke ruang BP. Pemecah rekor karena banyak anak yang di tangguhkan dan tidak naik kelas. Satu sekolah tahu kelas X6 kelas yang sering di marahi guru kelas paling nakal dan kalau ada perlombaan antar kelas tak pernah juara.
Kembali pada Darka dia menembakku dengan kata-kata. Mungkin dia bukan siswa yang berprestasi tapi dia menembakku, menyukaiku dan akupun menyukainya. Kita jadian dan dia selalu mengajakku pulang bareng melewati jalan pintas yang menjauhi rumah. Entah apa yang dia sukai dariku padahal aku cewek yang ngomongnya kasar pemalas dan biasa saja. Aku juga gak tahu kenapa suka sama dia. Walau dia jarang mengerjakan tugas tapi dia tak pernah nyuruh aku mengerjakan tugasnya. Kita selalu main, makan bersama kadang pulang sore, sampai hujan-hujanan. Kalau orang pacaran biasanya selalu bermain malam minggu tapi aku sama Darka tidak karena Darka malam minggu main bersama geng motornya hari minggunya dia tidur karena bergadang. Lagian kalau sabtu minggu Kak Jo ada di rumah. Kadang kalau habis bergadang Darka selalu pura-pura sakit dan tidak mengikuti pelajaran di kelas dia tidur di UKS. Darka jarang pulang suka nginep di rumah temennya Ravan atau main PS di rumahnya sampai subuh. Ravan juga temen sekelas aku dia sebangku sama Darka. Sampai aku gak fokus sama tugas sekolah jadi suka nyontek karena waktuku di pakai main terus sama Darka, meski gak main terus juga suka nyontek. Pernah bolos berdua, karena aku sakit dia jadi nganterin aku pulang dan Darka gak balik lagi ke sekolah malah diem di rumah aku. Itu sih pengennya dia. Darka selalu memberiku bunga dan coklat setiap minggunya, aku simpan di Vas bunga di kasih air nanti kalau sudah layu Darka ganti lagi bunganya. Pernah aku lagi kesel-keselnya sama dia karena dia lagi hobi main PS sampai chat aku di anggurkan aku marah dan gak ngasih kabar sama dia selama berhari-hari. Dia terus ngechat dan nelpon puluhan kali tapi aku biarkan. Setelah kelamaan aku denger dari temen kalau Darka di deketin cewek kelas sebelah dan Darka merespon sampai suka chat-an waktu aku gak ngasih kabar sama Darka. Aku marah dan ngajak dia putus tapi Darka gak mau putus dia mohon-mohon tapi aku ngatain dia hewan yang suka makan tulang sama hewan gendut yang suka main di lumpur. Dia nangis. Yaudah hati aku pun luluh dan tidak jadi putus. Dia mengajak aku main time zone lalu kita ketawa-ketawa lagi. Di kelas kita sudah biasa di katai. Kalau pelajaran sedang berlangsung aku duduk di paling belakang dengan dia terhalang 2 bangku ke samping kanan, kita saling chat dan ketawa-ketawa sampai aku di tegur guru walau Hp nya tidak di periksa karena gurunya lumayan baik.Tukeran Hp sama Kartu sudah biasa kita lakukan untuk terhindar dari kecurigaan. Aku harap kita terus bersama sampai nanti walau kita anak nakal tapi kita gak kriminal, pantas bahagia ko.
