Braakk!
Manda menutup pintu toilet dengan cepat, dia tidak ingin ada siapapun yang tahu bila dia sedang bersedih.
Mayang yang mengedor pintu serasa berbicara dengan pintu itu karena Manda mengabaikannya.
"Manda buka dong, Manda" Mayang terus menggedor pintu itu,Beberapa kali dia menggedor pintu itu tapi Manda hanya diam. akhirnya mayangpun memilih diam ditempat itu sebentar sebelum memutuskan untuk kembali kekelas.
* * *
Seisi kelas menatap Mayang, mereka seperti menunggu apa yang sebenarnya terjadi pada Manda.
Mayang hanya diam menatap lurus ke depan sambil berjalan ke tempat duduknya.Saat di depan meja Vian, dia melihat Vian dengan tatapan kebencian. Semetara Vian tidak menatap dirinya. dia hanya vokus mengerjakan tugas yang di berikan tanpa merasa berdosa sedikitpun.
"Mayang, Manda mana?" Tanya Orlando saat Mayang baru duduk di bangkunya dengan malas,
"Tadi dia kekantin,"
"Kok kekantin??"
"Ya dari pada dia gondok disini ngadepin tu setan satu mending dia kekantin makan, kan si Vian jugak yang nyuruh Manda pergi tadi"Mayang menutupi kebenaran demi Manda. Karena dia tahu pasti Manda tidak suka jika semua orang kasihan padanya, menurut Manda itu sama saja seperti merendahkan dirinya sendiri.
* * *
Manda yang menghabiskan semua kesedihan di toilet itu lantas pergi keluar di saat dia sudah mengira kalau Mayang tidak ada lagi di depan pintu toilet itu.
Dia keluar dan berhenti sejenak di depan pintu itu untuk memperbaiki penampilannya dan menghapus air matanya.
Manda tidak pergi ke kelas, dia memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolahnya. Di taman itu sepi, sejuk karena banyak pepohonan rindang, serta bunga bunga taman yang membuat taman itu terlihat indah dan elok di lihat.
* * *Criing criiiing!!
Bel istirahat, semua siswa siswi berhamburan keluar kelas. Seketika kelas yang ramai dengan puluhan jiwa menjadi sepi seperti kuburan. Hanya tinggal Mayang yang terdiam di tempat duduknya,
"Lo nggak ke kantin?" Tanya Orlando di saat semua temannya sudah sekian ke kantin.
"Nggak la, lo duluan aja"
"Oyauda, gue duluan ya"
Mayang mengganggukan kepalanya sambil melihat cowok itu pergi dari hadapannya"MANDA LAGI DIMANA YA? GUE HARUS NYARIK DIA NI SEKARANG,
GUE YAKIN PASTI DIA LAGI DI TAMAN BELAKANG, GUE HARUS KESANA SEKARANG"Mayang bergegas pergi dari tempat duduknya menuju taman belakang sekolahnya. Dia melihat bangku bangku taman yang berada di taman tersebut.
Hingga dia menemukan seseorang duduk menyendiri di bangku ujung taman tersebut. Mayang pun menghampirinya dan langsung duduk di sebelahnya
"Jajan yuk, gue laper ni"
Mayang tidak mau mengungkit masalah yang terjadi pada Manda tadi. Mayang menginginkan agar Manda melupakan hal tadi."Gue males" jawab Manda datar,
"Gue yang bayar gimana?"
Manda melihat Mayang sambil menyatukan kedua alisnya,
"Betulan Lo?"
"Ya gue betulanlah"
"Lo ikhlas apa kepaksa ni bayarin gue?"
"Gue ikhlas dunia akhirat, yauda ayok gausa banyak nanyak kuy," Mayang menarik tangan Manda menuju kantin.Setibanya di kantin mereka langsung memesan makanan mereka masing masing. Dan yang pasti, Mayang yang membayar semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singers in Class
Short StoryCewek yang selalu keliatan kuat di depan semuanya, ternyata sangat lemah di hal perasaan. Dan semua ini berawal dari ketua kelas yang selalu seenaknya saja berkuasa di kelasnya.