1

63 6 3
                                    

Pada suatu hari di sebuah rumah berlantai dua. Tidak ada yang aneh dengan rumah itu, hanya saja...

"Taehyung, bangun sudah siang."

"Lima menit lagi," erang Taehyung. Laki-laki itu menggulung tubuhnya dengan selimut.

"Ya ampun."

Yeon memijat keningnya. Lima menit lagi, itu yang diucapkan laki-laki itu sedari tadi sejak pukul enam pagi, dan sekarang sudah pukul sepuluh siang.

"Tae, telur mata sapinya kuhabiskan ya."

Yeon pergi keluar kamar setelah mengatakan itu, ia menyerah membangunkan laki-laki tersebut.

Sementara Taehyung langsung membuka matanya dan menyingkap selimut yang melilit ditubuhnya. Ia menguap dan segera beranjak dari tempat tidur.

"YEON, JANGAN HABISKAN TELUR MATA SAPIKUUU."

Taehyung berteriak sambil berlari menyusul Yeon. Ternyata hal itu sangat ampuh untuk membangunkan Taehyung, dan Yeon tidak terpikirkan sama sekali akan hal itu, bahwa laki-laki yang kini berstatus sebagai suaminya tersebut selain penggila boneka singa, rupanya dia juga maniak telur mata sapi.

...

Usia bukanlah ukuran. Begitulah yang terlihat dari apa yang ditonton oleh Taehyung. Dia duduk bersila diatas karpet berbulu dengan setoples keripik singkong dipangkuannya. Jarak pandangnya sekitar satu meter dari layar tv. Ia begitu fokus, larut akan keseruan? Pada apa yang ia lihat didepan sana.

Sementara Yeon menatap Taehyung jengah. Sudah dua jam laki-laki itu menonton film kartun, yang awalnya menampilkan tokoh kartun berwarna kuning menyerupai spons, siapa lagi kalau bukan Spongebob, kini berganti menjadi tokoh anak perempuan yang selalu membawa ransel kemana-mana, Dora The Explorer.

Entah apa yang ada dipikiran laki-laki itu, Yeon sungguh tidak mengerti. Sesekali punggung itu akan bergetar karena tertawa.

Sudah berulang kali Yeon merubah posisinya di sofa dari duduk hingga rebahan. Niatnya untuk menonton tayangan kesukaannya hilang sudah.

"Taehyung, gantian."

Entah yang keberapa kali Yeon merengek pada Taehyung. Laki-laki itu begitu fokus melihat ke layar tv, tidak mempedulikan sekitar.

"Taehyung!"

"Nanti saja, ini lagi seru-serunya tahu."

Jika laki-laki lain akan luluh hatinya, hanya mendengar rengekan seorang perempuan, apalagi perempuan yang bertingkah imut. Tapi, tidak bagi Taehyung. Seharusnya Yeon tahu, sekeras apapun ia berusaha, seimut apapun ia berekspresi, itu semua tidak akan mempan bagi Taehyung. Sia-sia saja.

Yeon jengah, ia memilih untuk pergi ke kamarnya. Berharap tidur siang bisa membuatnya merasa lebih baik.

25082017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My husband??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang