alunan piano

99 4 16
                                    

Namaku Violeta, tapi aku lebih sering di panggil Vio. Aku salah satu siswa di SMA ternama di Medan. Aku memiliki tubuh yang bisa dibilang ideal, rambut yang panjang serta kacamata di wajah ku. Hobby ku menyendiri disebuah ruangan kosong yang hening dengan sebuah benda hitam putih panjang yang jika di mainkan menghasilkan alunan musik yang indah. Yaa...,benda itu adalah sebuah piano, sebuah benda simple yang selalu menemaniku dimanapun aku berada. Sudah hampir dua tahun aku bersekolah disana namun tidak ada satu orang pun yang mau berteman denganku, bahkan mereka menanggap bahwa aku wanita aneh dan bodoh yang tidak memiliki tujuan hidup. Itulah pandangan teman-teman ku terhadap diriku. Bahkan tidak seorang pun yang menganggap aku waras, entah dimana letak kesalahanku pada mereka.

Setiap jam istirahat tiba, aku selalu datang kesebuah ruangan yang ada di sekolahku. Ruangan itu biasanya digunakan para siswa yang gemar dengan musik, karena ruangan itu bisa dibilang kedap suara. Disanalah aku menghabiskan jam istirahatku dengan sebuah piano yang menemani ku disaat aku berada di keheningan. Kumainkan piano itu dengan sentuhan yang lembut, kutekan tuns demi tuns menggerakkan kedua kaki ku dan mengayunkan kedua pundak ku. Memejamkan mataku sambil kumainkan beberapa lagu favorite ku.
Tenang rasanya saat kudengarkan alunan musik yang keluar dari piano itu, seakan-akan aku hanya hidup sendiri di dunia ku yang berbeda, dunia yang penuh ketenangan tanpa ada seorang pun disampingku.

Jika ingin masuk keruangan itu kita harus melewati sebuah lapangan besar yang ada di sekolahku. Biasanya, kalau jam istirahat tiba banyak pria tampan yang main basket disana. Yaa... Termasuk dia salah satu pria idamanku sejak pertama masuk sekolah. Namanya Andika Pranata, dia adalah si pria tampan dari kelas sebelah yang berbadan kekar dan tinggi, kulitnya yang sawo mateng dengan hidungnya yang mancung membuat jantungku berdetak kencang setiap melihatnya.
Dia salah satu anggota club basket di sekolahku. Dan dia juga temasuk pria tampan yang banyak digemari oleh wanita-wanita cantik di sekolahku, bisa dibaratkan dengan pria tampan anggota club basket yang populer disekolahku.

Sering sekali aku memperhatikannya dari kejauhan saat dia bermain basket dilapangan. Melihatnya memakai baju basket yang tidak berlengan membuat bentuk badannya terlihat jelas, dengan rambut yang sedikit panjang menambah aura di wajahnya. Bahagia rasanya saat dia mengoper bola basket ke teman satu timnya, apalagi saat dia melemparkan bola basket kedalam ring. Keringat yang bercucuran terlihat jelas dari wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alunan irama musik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang