Bagian 7

1.9K 144 31
                                    


Aku membuka kedua mataku dengan perlahan ketika aku merasa sinar matahari mulai menyinari kamarku. Iqbaal. Dimana dia? Aku belum melihatnya. Tiba-tiba saja aku mendengar suara air dari kamar mandi, itu pasti Iqbaal, ia pasti sedang mandi. Baru saja aku akan menutup mata ini, tapi tiba-tiba saja aku mendengar handphone Iqbaal berdering. Aku pun meraih handphonenya yang berada di meja sebalah kanan empat tidurku. Aku melihat layar handphonennya, tertera nama 'Chelsea Wijaya' (?) Siapa ini pikirku. Tanpa berfikir panjang aku pun mengangkatnya.

"Halo Iqbaal! Kamu darimana aja sih? Kok lama banget ngangkat telfon aku?" celoteh seorang wanita dari seberang sana. Aku hanya diam tak menjawab, tiba-tiba saja lidahku kelu. Siapa wanita ini? Mengapa ia tiba-tiba marah? "Kok diem aja sih? Ya udah lupain aja! Kamu sekarang dimana? Aku udah di rumah kamu nih" lanjut wanita yang bernama Chelsea ini. Seketika itu juga mengerutkan keningku tak percaya, 'sedang apa wanita ini di depan rumahku?' batinnku semakin bingung.

"Oh ya, maksud aku, rumah yang baru kamu beliin buat aku, bukan rumah kamu yang kamu beli buat si jalang itu, Salsha" lanjut wanita ini membuat aku semakin tak percaya. 'Apa? Rumah baru? Iqbaal membelikan wanita ini rumah? Dia memiliki hubungan apa dengan Iqbaal? Apakah ia selingkuhan Iqbaal yang kemarin aku lihta? Dan apa? Jalang? Apa? Aku jalang? Aku baru tahu bahwa diriku adalah seorang jalang' batinku tak percaya. "Kayanya kamu masih sibuk, ywdh aku nanti aku hubungi lagi ya sayang, kamu jangan lupa datang kerumah aku ya untuk makan malam, love you Iqbaal" tutup wanita ini. Ia mengundang Iqbaal kerumahnya untuk makan malam. Love you Iqbaal? Ya! Aku semakin yakin bahwa wanita ini adalah selingkuhan Iqbaal.

Baru saja sambungan telfon tersebut dimatikan oleh Chelsea, tiba-tiba saja Iqbaal keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana pendek, dan handuk untuk mengeringkan rambutnya. Aku memandang pria ini tak percaya. Ia memiliki simpanan. Ia memiliki selingkuhan. Apa salahku? Mengapa ia tega melakukannya. Ia melihatku yang masih duduk di atas tempat tidur.

"Goodmorning sweetheart" ujar Iqbaal sambil tersenyum. Namun aku hanya diam menatapnya, aku tak tau harus berkata apa lagi. Namun tiba-tiba aja, bibirku mengeluarkan kalimat yang cukup membuatnya terkejut, "goodmorning sweetheart? Untuk siapa? Aku atau Chelsea Wijaya? Siapakah sweetheartmu? Aku atau Chelsea Wijaya?" ujarku dengan perlahan untuk menahan amarahku.

Aku dapat melihat senyuman Iqbaal secara perlahan menghilang, ia menatapku tak percaya. "Kenapa? Apa yang salah? Apa aku salah menyebutkan nama kekasihmu itu? Atau nama aslinya 'Chelsea Wijaya Simpanan Iqbaal' atau apa? Siapa dia? Ha!" lanjutku. Namun Iqbaal masih diam saja, ia tak mau menjawabnya. Ia masih menatapku tak percaya, ia melirik handphonenya yang berada di tanganku.

"Salsha---"
"JAWAABB!!!!!" teriakku dengan keras
"Maafkan aku, aku mengakui, ia memang selingkuhanku. Ia wanita wanita yang kemarin kau lihat di café itu. Aku akui, bahwa aku miliki hubungan dengan dirinya sekitar 1 bulan terakhir ini. Maafkan aku Salsha" ujar Iqbaal dengan perlahan. Ia berjalan mendekatiku, baru saja ia akan menaiki tempat tidurku "Diam disana! Jangan dekati aku!" tahanku. Aku dapat melihat langkahnya yang seketika itu juga ia berhenti mendekatiku.
"Sayang---"
"Jangan panggil aku sayang!" potongku dengan cepat. "Maafkan aku" mohonnya, namun aku mengacuhkannya.

SURVIVE [REVISE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang