Awal

10 2 0
                                    

     Seorang gadis kecil baru saja terbangun dari tidurnya setibanya di luar Ia membelalak kaget karna di luar ruanganya banyak sekali para penjaga bersenjata lengkap, gadis kecil itu berlari kecil menuju ruangan ayahnya.

Pintu terbuka memperlihatkan ayahnya yang sedang berbincang dengan sang istri. Gadis kecil itu meraih lengan ibunya lalu berkata.

" ayah kenapa banyak sekali penjaga di rumah kita? " ucapnya dengan nada yang masih imut dan lucu .

" Ara masuk ke kamarmu !!  " Tilas sang ayah membentak gadis kecil itu untuk kembali ke kamarnya.
Sang ibu menatapnya kawatir.

" iya sayang masuk kekamarmu " ucap sang ibu lembut.

" tapi Ara takut bunda, banyak sekali penjaga di luar kalo mereka jahat gimana " jawab gadis kecil bernama Ara itu dengan polosnya.

" mereka tidak jahat sayang mereka akan membantu kita,  ayo bunda antar ke kamarmu " Vida sang ibu meraih lengan Ara untuk mengantarkannya ke kamar.

Tapi Belum sempat keluar dari ruangan ..

Treebbb... !

Seluruh lampu di rumah tersebut mati dengan tiba tiba.  Vida mendekap Ara lalu mengunci pintu rapat rapat. " Sayang kita harus pergi, kita harus pergi dari rumah ini! " teriak Vida pada Tilas sang suami.

" tenangkan dirimu sayang mereka pasti bisa  mengalahkan satu iblis itu " ucap sang suami menenangkan.

" bagaimana kalau mereka tidak bisa , aku tidak akan menyerahkan Ara pada iblis pujaan keluargamu itu " teriak sang istri lagi dengan isak isakannya.

" mereka pasti bisa " Tilas meraih berlatih perak dari lemari kaca nya.

Ara mendekap ibunya dengan erat ia takut sekali dengan gelap " bunda nyalakan lampunya Ara takut" ucap Ara di dekapan ibunya.

" tunggu sayang nanti juga nyala kok " jawab sang ibu dengan nada bergetar mencoba menenangkan diri dan buah hatinya ini .

Di luar ruangan,

Craaackk... !  Satu kepala telah terputus dari  tubuhnya , darah berhamburan keluar dari leher yang telah robek terpotong.  Craaackk..!  Craaakk..!  Craaakk..!  Kini para penjaga yang berada di bagian luar sudah di lumpuhkan,  seseorang dengan tanduk yang melingkar di kepalanya sedang  memainkan percikan darah yang  berhambur keluar dari salah satu kepala penjaga yang di pengalnya.

*

Deru senjata berbunyi nyaring di dalam ruangan
Ara dan ke dua orang tuanya membelalak kaget.
Tak beberapa lama suara senjata itu mereda dan di gantikan suara jeritan kesakitan dari para penjaga di luar. Tilas mencongkel jendela kaca dengan belatihnya karna ia tau semua orang sewaan nya gagal.  " cepat kita keluar " ucapnya pelan pada anak dan istrinya.

Sesampainya di luar Tilas menuntun Vida dan Ara masuk ke dalam mobilnya.  Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumahnya.

Di dalam perjalanan entah ke mana arah tujuanya  Ara mencium bau menyengat  dari bagian kakinya yang tidak menggenakan alas apapun.
" bunda kaki Ara ko bau,  lihat warnanya deh, merah "

Vida yang melihat darah di kaki anaknya cepat cepat ia membersihkan nya. 

" Sayang tujuan kita kemana?  " tanya Vida pada suaminya masih ada sedikit isakan di dalam nada bicarannya  .

" entahlah yang penting kita harus mencari tempat yang aman sayang " jawab Tilas,  terlihat jelas  wajah cemas dan lelahnya.

Vida tersenyum pada suaminya

" maafkan aku sayang karna  keluargaku, kamu dan Ara jadi tidak bisa hidup nyaman " ucap Tilas pada istrinya.

" tidak apa apa bukankah kita sudah saling berjanji akan menyelesaikan masalah ini bersama,  kita tidak akan menyerahkan anak kita pada iblis terkutuk itu bagaimanapun caranya "

" benar kita harus menjaga anak kita "

°°°°🤗

 J-DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang