Kesempatan

8 1 0
                                    

    Di pagi hari yang masih tertutup sedikit mendung Tilas masih melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. ia tau iblis itu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan anaknya.  Tilas menengok ke belakang  di sana Ara sedang tertidur pulas di pangkuan ibunya.

" Sayang,  kenapa kau belum tidur juga? Lihat,  lekung hitam di bawah matamu mulai terlihat "

" entahlah mataku susah tertutup " jawab Vida

" tidurlah kita aman sekarang, selama wilayah ini masih dilanda cahaya matahari kita aman " ucap Tilas menggenggam erat tangan isterinya.

" baiklah " Vida mulai memejamkan matanya
Tilas kembali memfokuskan padanganya pada jalan.

*

dua jam setelah Vida tertidur Tilas menghentikan mobilnya " Sayang kita sampai " Tilas menggerakan lengan Vida agar ia terbangun.
" Sayang bangunlah, kita sampai  " ucapnya lagi

"Emm..  Sampai? Kita di mana? " tanyanya bingung, matanya sedikit merah kurang tidur.

" rumah ibu, Ayo kita istirahat di dalam " Tilas membantu Vida keluar dari mobil.

" Ara biar aku yang bawa " cegah Tilas saat istrinya hendak mengangkat Ara.

Tring.. Tring..

Tilas menekan bell
Tak benerapa lama keluarlah seorang nenek nenek.
" Tilas, Vida,  ya ampun!  apa yang telah terjadi dengan kalian? " tanya Liana J ibu Tilas panik melihat penampilan anak dan mantunya.

" aku akan menjelaskannya bu,  biarkan Vida dan Ara istirahat dulu di dalam "

Liana mengangguk mepersilakan Tilas dan Vida masuk. Setelah Vida dan Ara masuk kedalam kamar Tilas kembali menemui ibunya.

" jelaskan pada ibu apa yang terjadi sebenarnya? "
Liana langsung melayangkan pertanyaan saat melihat anak keduanya.

Tilas merebahkan tubuhnya pada sofa sebelum menjawab pertanyaan ibunya  " tadi, tepatnya jam dua malam umur Ara sudah resmi menjadi enam tahun dan seperti yang ibu bilang dulu,  dia datang "

Mata Liana melebar.
" dia datang, apa mahluk itu? " tanya ibunya lagi.

Tilas mengangguk lalu meremas rambutnya frustasi
" apa ibu tidak memiliki cara untuk menghentikan iblis itu? " tanya nya " Aku tidak akan memberikan Ara kepadanya! tidak akan!  ".

" tidak Tilas, ibu tidak tahu caranya.  Ibu sudah melakukan berbagai cara saat mahluk itu menginginkan kakamu " jawab sang ibu.   "Menghindarinya saja sangat sulit "

Tilas masih menatap ibunya
'berbagai cara, tapi tidak berhasil ' pikir Tilas
Ibunya benar benar tidak tahu cara menghentikan iblis itu.

" baiklah aku istirahat dulu bu " tapi pada saat ia berdiri ia teringat dengan berlatih pemberian ibunya.
" ibu " panggilnya saat sang ibu mau berbalik menuju dapur.

" ya "

" ibu pernah memberikan ini,  apa berlatih ini berfungsi? " tanyanya menunjukan berlatih perak pemberian ibunya.

" berlatih  itu...  ibu tidak tahu fungsinya,  miss Ana memberikan berlatih itu satu hari setelah Kakamu meninggal" jawab Liana.

" apa dia tau sesuatu " Tilas bertanya lagi,  ia harus mendapatkan informasi cara menghentikan iblis itu untuk menyelamatkan Ara anaknya.

" miss Ana bilang keluarganya pernah mengalami kejadian serupa " jawab Liana

" apa dia berhasil menghentikannya  "

Liana menggeleng " entahlah "

" apa ibu tau keberadaan nya? " Tilas terus melempar pertanyaan ia tidak mau kehilangan anaknya.

" iya ibu tau " Liana menuliskan alamat miss Ana di buku catatan belanjanya.  " dia memiliki tompel di dagunya ibu tidak tahu miss Ana masih hidup atau tidak sudah tiga puluh empat tahun lamanya ibu tidak bertemu dia lagi "

" tiga puluh empat tahun!? " suara Tilas menggema

" hem..  Waktu itu kau belum lahir bahkan kau belum tumbuh di rahim ibu " ucap sang ibu.

" aku akan mencobanya  ini kesempatanku,  ibu terimakasih " Tilas memeluk ibunya singkat. Tilas bangga pada ibunya  Ingatan ibunya memang top di usianya yang sudah menjadi nenek nenek.

Siang nanti Tilas, Vida dan anaknya Ara akan menuju alamat yang diberikan sang ibu
***🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 J-DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang