SADIE REAGEN
"Natashaaaa," teriakku lalu berhambur ke pelukan Natasha. Ia terkekeh pelan, tentu saja ia tahu apa hal pertama yang akan kulakukan saat bertemu dengannya. Well, Meet Natasha Reagen. Dia adalah kakakku, yang selalu ia lakukan adalah pulang-pergi dari London ke L.A mengikuti suaminya, Blake Wright. Ya, She's married.
"Kau tidak membalas email-ku satu minggu terakhir ini, Mrs. Wright." kataku sebal sambil menggodanya. Sudah hampir 3 bulan aku tidak bertemu dengan Natasha, ia tinggal di L.A sedangkan aku di London. Ia mengunjungi kami sesekali ke London bersama Blake dan baby Duke.
"Where's boo-boo?" tanyaku sambil mencari-cari bayi laki-laki yang sekarang sepertinya sedang aktif-aktifnya. Boo-boo itu nama panggilanku untuk Duke, saat pertama kali aku mengucapkan kalimat boo dia selalu saja tertawa dan sejak saat itu aku memanggilnya boo-boo. Isn't it cute?
"Dia masih diluar bersama Blake, Oh iya bagaimana kau dengan si sexy Carson?" kekehnya pelan lalu tersenyum jahil. "James Carson, Nat." kataku membenarkan. "Entahlah, mungkin itu yang disebut love at the first sight ya?" lanjutku.
Natasha kali ini tertawa terbahak-bahak. "Sejujurnya ceritamu itu seperti sinetron-sinetron yang ada di televisi," ujarnya sambil menepuk-nepuk bahuku sementara aku hanya memelotinya. "Kau bertabrakan dengan James dan boom! kau langsung menyukainya begitu saja."
Aku berdecak kesal menanggapi pendapat Natasha. "It's different, Nat. Ah terserah yang penting aku menyukainya." kataku lalu pergi begitu saja meninggalkan Natasha. Aku berbalik badan. "Dan kau tahu kemarin saat aku sedang berbelanja aku bertemu dengannya satu lagi, Ia melempar senyum kearahku. Yatuhan." jelasku sambil melompat-lompat kesenangan.
Saat ini aku sedang dibuat gila oleh laki-laki bernama James Carson. Kakak dari Carson bersaudara, mereka merupakan penerus Carson Corporation. Carson bersaudara ini adalah dua laki-laki yang tampannya melebihi rata-rata dan jangan lupa mereka juga sexy. Tapi kedua kakak-beradik ini punya kepribadian yang menurutku berbeda 180 derajat.
James Carson selalu terlihat berwibawa, berkarisma tapi adiknya, Tobias, benar-benar kekanakan dan juga seorang womanizer. Aku tidak terlalu mengenal mereka hanya saja aku selalu menemukan artikel tentang Carson Brothers yang selalu muncul di internet. Berita tentang Tobias yang selalu menggandeng wanita berbeda setiap harinya. Gila!
"Ayah bilang ia akan menggelar makan malam bersama kerabat dekatnya dari perusahaan Carson Corporation," mataku terbelalak saat Natasha mulai berbicara tentang Carson. "Benarkah?" tanyaku tidak bisa menyembunyikan kegembiraanku. Kalau begitu James tentu akan ikut, bukan? Kyaaaaaa..
"Natasha," suara berat seorang laki-laki kini muncul, kami berdua sontak menoleh padahal hanya Natasha yang dipanggil. Ayah kini berdiri dibelakang sofa. "Hi, dad!" sapa Natasha kearah laki-laki dengan pakaian formalnya. "Kau sudah mau berangkat?" tanyaku sambil melihat jam dan jarum pendek menunjukkan ke angka 8.
"Iya, ada rapat penting hari ini. Dan jangun lupa makan malam hari ini dengan teman ayah." jelasnya aku hanya tersenyum lebar. "Tentu saja!" jawabku. "I have a big announcement, sweetheart." ujarnya tidak kalah senang lalu mengecup pipiku. Ia pergi meninggalkan kami, aku tidak begitu peduli dengan a big announcement-nya mungkin mereka akan melakukan kerja sama atau semacamnya. Tidak ada sangkut pautnya denganku.
"Mau menemaniku memilih baju?" ujarku kearah Natasha. Ia mengangguk setuju dan kami mulai mengobrak-abrik walk-in-closet miliku. Let's find a good stuff!
• • •
Natasha sudah memilih baju yang akan ia pakai begitu pula denganku. Aku memilih sebuah black satin-backed crepe dress with twist details dari Burberry. "Woaa..woaa..You guys look stunning!" ujar Blake yang sedang menggendong Duke. Of course, Blake!
"Kalian sepertinya juga harus bersiap-siap, Leggo!" tutur Natasha lalu menggiring Blake dan Duke keluar dari Walk-in-Closet milikku.
Suara teriakan-teriakan Blake dan Natasha terdengar sampai ke kamarku. Aku memutar bola mataku malas lalu pergi kekamar mereka yang tepat berada disebelah kamarku. "Come here, baby Duke! Ayo tinggalkan mama dan papamu yang berisik." Duke kini berada di gendonganku, ia melompat-lompat kegirangan.
"Sadie, lihat kakak-mu yang sadis ini." katanya kearahku. "Ia bilang dasi pilihannya jauh lebih bagus daripada dasi pilihanku. Seleranya benar-benar norak!" teriak Natasha tidak peduli. Mereka selalu saja seperti ini tapi didalamnya aku tahu mereka benar-benar saling mencintai satu sama lain.
"Ibu mendengar teriakan. Ada apa?" tanya Ibu panik, ia sekarang sudah berada di kamar Natasha entah sejak kapan. Aku tertawa terbahak-bahak. "Masalah dasi." jawabku. Ibu menarik nafas panjang. "Ibu kira ada apa.." katanya. "Duke!" pekiknya sambil meminta Duke dari gendonganku.
"Ayo turun, mereka sudah datang." ujar Ibu santai berbeda denganku yang kini malah gugup. "Kami akan menyusul 5 menit lagi." kata Natasha sembari memakaikan dasi ke kemeja Blake.
Kami menuruni satu persatu tangga bak layaknya putri kerajaan. Dari sini aku bisa melihat James dengan jelas dengan kemeja putihnya. Tampan seperti biasa, ingin rasanya aku berteriak kencang. Tapi tentu saja tidak akan kulakukan, bisa-bisa image-ku hancur dan aku tidak punya kesempatan bersama James. No way!
Mereka semua berdiri, semuanya melempar senyum kecuali laki-laki yang duduk disebelah James. Siapa lagi kalau bukan Tobias. Wajahnya memang selalu jutek dari hari ke hari berbeda dengan kakaknya yang gak beda jauh sama pangeran di film disney. Awww..
"Sadie, ini James dan Tobias." jelas Ayahku, aku mengangguk mengerti lalu mengambil tempat duduk. Ibu menyuruhku untuk menggendong Duke sementara ia mengambil sebuah kursi portable milik duke. "Hi, I'm Sadie." sapaku ke 3 orang laki-laki yang kini duduk didepanku. Disana ada James, Tobias dan juga pemilik Carson Corporation, Matthew Carson. Sahabat ayahku.
Natasha dan Blake turun dengan tergesa-gesa, menghampiri kami yang tengah duduk di ruang makan. "Apa kami terlambat?" tanya Natasha mencairkan suasana. Aku mendongak melihat Natasha dan menyuruhnya duduk disampingku. Ibu sudah kembali dengan sebuah kursi bayi portable yang bisa langsung dipasangkan ke meja makan.
Kami berbincang-bincang sambil menyantap Steak With Potato-Parsnip Mash buatan Michael, koki di rumah kami. Ini merupakan makanan favoriteku. Nom Nom! "Well, actually we have a big announcement." ujar ayahku. Aku tidak peduli dan tetap fokus dengan steak ala Michael ini.
"Kami akan menikahkan Sadie dan Tobias sebelum ulang tahun perusahaan Carson." Nafasku tercekat mendengar apa yang baru saja ayahku lontarkan Steak yang tadinya benar-benar terasa enak kini malah terasa hambar dimulutku. Aku berusaha tenang, meneguk air putih yang ada didepanku. Ini bulan April. Aku harap ini April MOP.
"Ahahahaha, Yah kau lucu sekali!" kataku dengan tawa memaksa. "Apakah ini APRIL MOP?" lanjutku tidak berhenti disitu saja aku sangat berharap ayahku akan berdiri dan berteriak 2 kata yang akan membuatku tenang. April dan Mop. Cukup dua kata itu saja.
"Tidak, Sadie. Ayahmu dan aku serius." tambah Matthew. "Iya, April Mop? Hahaha, Sadie. Ini sudah tanggal 10 April." kata ayah. Aku masih tidak percaya. Kenapa harus Tobias dan bukan James.
Aku mencuri pandang kearah Tobias, dia hanya memasang wajah datar seakan ia tahu semuanya dan tetap menikmati steaknya. Bagaimana ia bisa melanjutkan makan disaat seperti ini? Aku melihat kearah James ia juga memasang wajah biasa-biasa saja seakan ia tahu rencana sialan ini.
Semua harapanku pupus karena perjodohan sialan ini. Yang aku sukai itu kan kakaknya tapi kenapa justru aku dinikahkan dengan adiknya! Nightmares!
• • •
Poor, Sadie! Sukanya sama siapa dinikahinnya sama siapa yaaa:(
Gimana menurut kalian? Ada advice buat aku? Anyway Thank u so much udah baca story abal punyaku huhuhuuu *peluk* jangan lupa comment & vote ceritaku yaa! : )
Tons of love x
KAMU SEDANG MEMBACA
A Beautiful Mess
Teen FictionSadie Reagen perempuan berumur 24 tahun yang sangat menyukai kakak dari Carson bersaudara, James Carson. Tapi harapannya pupus saat kedua orang tua Sadie malah menjodohkan Sadie dengan adik James, si playboy Tobias Carson. What a mess! © 2014 by fli...