Hari ini kelas 11 IPA I pindah ke laboratorium IPA dan kelas 11 IPS I pindah ke laboratorium komputer karena kelas mereka sama sama di renovasi. Hari ini mereka belum belajar karena masih tahap pengenalan. Hari ini rencana nya iffa mengajak temannya utk ke mall untuk merayakan ulang tahun Nola. Tapi acara itu akan di adakan sepulang sekolah tentunya. Saat ini iffa sedang berjalan di koridor dan tanpa iffa sadari dia telah menginjak kaki orang lain
" maaf kan aku, aku tidak sengaja " ucap iffa sambil membungkukkan badannya ala ala org korea
" tidak apa apa, siapa namamu " tanya laki laki yg kakinya di injak iffa
" nama ku Hafifazukari bisa dipanggil iffa, aku dari kelas 11 IPA I. Sekali lagi saya minta maaf " ucap iffa dan meminta maaf lagi
" sudah tidak apa apa. Kenalkan nama saya Musashi, saya dari kelas 12 IPA I " ucap Musashi laki laki yg di injak oleh iffa
" baik lah sekali lagi saya minta maaf. Saya sedang buru buru, saya pamit dulu ya " ucap iffa dan pergi dari tempat itu
' imut ya ' ucap Musashi dalam hati
" hai, kok melamun? " tanya seorang laki laki yg tak kalah tampan dari musashi
" tidak ada apa apa, Diego " ucap Musashi sambil tersenyum kepada diego
" kau liat Retsu gak? " tanya Musashi ke Diego
" tadi aku liat dia lagi di kantin " jawab diego
" thanks, aku pergi dulu ya "-musashi---kantin---
" Retsu! "panggil musashi
" paan sih kak? " tanya Retsu yg masih memakan mie nya
" kau kelas 11 apa? " tanya kk musashi
" 11 IPA I, ngapa emangnya? " tanya Retsu lagi sambil minum air karena sudah selesai makan
" kau kenal Iffa ndak? " tanya Musashi lagi dan lagi
" iya " jawab retsu
" gi mana dia di kelas? " tanya Musashi ( lagi )
" biasa aja sih " jawab Retsu
" aku juga belum kenal dia, bahkan mungkin dia belum kenal dengan aku " lanjut Retsu
" emang kenapa kak? Dia buat masalah sama kk? " tanya Retsu ( lagi )
" nggak, ya udah kk masuk kelas ya. Mau bersih kelas buat 17 san nanti. Bye " ucap Musashi sambil tersenyum meninggalkan Retsu yg masih di kantin
' aneh ' ucap Retsu dalam hati. Setelah itu dia memutuskan untuk pergi kek kelas. Sesampai di kelas dia melihat iffa lagi asik ngobrol dengan 3 orang perempuan lainnya. Retsu pergi duduk di tempat duduk yang yg cuma berjarak sekitar 5 langkah dari tempat duduk Iffa. Di laboratorium ini, satu meja di isi 3 org. Karena memang meja nya panjang. Iffa duduk bertiga dengan zuhra dan Rika. Sedangkan Retsu ber3 dgn Azmi dan Darta.Retsu POV
" aku dengar EXO akan datang ke Indonesia september nanti. Tapi aku ndak bisa datang ke Jakarta untuk melihat mereka. Padahal aku sangat ingin melihat EXO dan gfriend. Seandainya BTS juga datang ke Indonesia mungkin aku akan merelakan segala yg aku punya untuk melihat mereka. Karena mereka adalah bias yg paling aku sayangi dan aku cintai. Walau pun aku merelakan segalanya untuk mereka tapi tidak termasuk harga diri ku. Aku tidak akan merelakan harga diriku utk org lain. " begitulah yg aku dengar dari mulut Iffa itu. Dia sangat lah dewasa, padahal dia adalah org yg paling muda di kelas ini, tapi sifatnya seperti org yg sangat dewasa. Entah kenapa aku mulai tertarik dgn Iffa itu. Setiap aku liat dia di depanku pasti dia akan tersenyum. Dia sangat polos.
" aku juga sependapat dgn mu fa. Apalagi kalo ada BTOB dan Got7 pasti banyak yg akan mengantri untuk melihat mereka. " ucap zuhra teman sedangkan Iffa
" iya, aku juga sependapat dgn kalian " ucap satu wanita yg lainnya yg tidak aku kenal karena aku tidak melihat nya kemarin pada saat perkenalan. Mungkin dia adalah anak dari kelas lain yg berteman dgn salah satu dari mereka.
" Oh iya rara dan rani, kalian kan dulu sekelas. Kenapa kalian sekarang beda kelas sih? Apakah karena rani lebih pintar dari kau rara? " tanya zuhra
" iya, aku mendapatkan ranking 20 besar sedangkan rani 10 besar wajar sih kalo beda kelas " jawab rara anak kelas 11 IPA II
Selama di kelas aku terus saja menguping pembicaraan ke4 wanita itu. Mereka terus saja membicarakan persoalan tentang korea. Bagiku itu lucu, apalagi iffa yg terus saja tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Make Me Cry!
Teen FictionSiapa pun pasti pernah merasakan pahit nya cinta