Teman

121 10 7
                                    

Pagi menyambut, memberikan kebahagiaan. Menerangi jalan untuk bisa meraih masa depan yang indah.

Yoshiro terbangun dari tidurnya, lalu membuka tirai jendela dengan senyuman kecil
seraya menyatakan bahwa ia tak akan sendirian lagi mulai hari ini.

Yoshiro bergegas keluar dari kamarnya,menuruni tangga lalu segera mandi. Setelah mandi ia berpakaian lalu membuka lemari dapur.

"Sarapan apa ya?".
Lalu yoshiro melihat satu bungkus roti yang menyisakan 1 roti didalamnya.
"sepertinya cukup, lagipula ini juga tidak basi."

Yoshiro membuka lemari es lalu mengambil segelas air putih dan duduk di meja makan.
Yoshiro memakan rotinya lalu minum segelas air putih dan bersiap untuk berangkat.

"Baiklah, hari pertama sekolah!"
Yoshiro membuka pintu rumahnya lalu melihat seorang perempuan berdiri didepannya.
"Oh, kau sudah mau berangkat? Yoshiro." ucapnya dengan senyuman.
"Uh..Maaf kau siapa?" perempuan itu merasa sedikit kaget, lalu mengatakan
"Ya,begini ibuku yang
menyekolahkan mu." dengan nada sedikit kesal.

Yoshiro dengan cepat membungkuk lalu meminta maaf padanya. "ya sudahlah,tak apa apa. Oh ya nama ku adalah. Aikawa ayaka."

Setelah mereka melakukan perkenalan. Ayaka mengajak yoshiro untuk pergi sekolah bersamanya, serta mengajarkan yoshiro, Hal yang mungkin yoshiro tak ketahui.

Saat keduanya terdiam yoshiro menanyakan suatu hal. "apa kau bisa menggunakan Yõso?"
"tentu saja aku bisa"
Lalu yoshiro menanyakan hal yang tak terpikir oleh ayaka. "Bisakah kita bertarung?" ayaka terkesan kaget mendengarnya.
"Ehehehe, na-nanti saja ya?" ucapnya berusaha menghindar.

~~~~Di gerbang sekolah~~~~

"Baiklah kita sampai. Ini adalah SMP terbaik di kota ini lho, ayo masuk."
"oh begitu." balas yoshiro
"Oh ya, gerbang ditutup pukul 6.40, datanglah sebelum itu atau kau akan terlambat."
"tenang saja aku tak akan terlambat." ucap yoshiro.
"Oh ya satu hal lagi, kita berada di kelas yang sama. Kelas kita 8A di lantai 2. Tidak usah takut salah masuk kelas, karna ada papan nama kelas diatas pintu, aku duluan ya!" ucapnya sambil melambaikan tangan.

"Perempuan itu sangat baik, dia mengajari ku banyak hal. Aku heran kenapa dia sebaik itu padaku. Sudah 12 tahun aku merasa kesepian dan sekarang kesepian itu sedikit menghilang."
Gumam yoshiro dalam hati.

Seketika langkah yoshiro berhenti karena merasakan kehadiran sesuatu. "Perasaan ini.... Monsu?". Yoshiro menghela nafas lalu melanjutkan langkahnya.

"kelasnya disini? Padahal abjad dimulai dari A, tapi kenapa ada di pojok?" ketika yoshiro memasuki kelas. Ayaka mengucapkan selamat pagi padanya, lalu menariknya ke sebuah bangku kosong.
"disini bangku mu. Jika sudah masuk kau harus duduk disini. Mengerti?"
"ya mengerti, terima kasih ya ayaka".

*Kriing*
"Oh ya, yoshiro jika kau tadi mendengar suara bel tersebut, kau harus segera duduk, karena guru akan memasuki kelas"
"Baiklah" balas yoshiro

Guru belum memasuki kelas, anak anak sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tiba tiba seekor monsu muncul didepan papan tulis.

Air keluar dari lengan baju yoshiro lalu membentuk sebuah pedang. "Ternyata yang kurasakan tadi itu adalah kau"
"Kau akan melawannya?" ucap salah satu murid.
"Tentu saja"

Yoshiro berdiri dari duduknya, lalu berlari kearah monsu tersebut. Monsu itu menyerang namun berhasil dihindari yoshiro.
Yoshiro mengarahkan pedang ke arah leher,lalu menebasnya. "rasakan!". Setelah ditebas, monsu tersebut seketika menjadi sebuah batu.

Pedang yoshiro berubah menjadi air, lalu masuk ke lengan bajunya lagi. "kenapa kau tidak duduk" ucap seseorang yang berdiri di depan pintu.

Seketika semuanya duduk di bangku masing masing. "Yoshi, itu pak guru, cepat duduk" ucap ayaka.
"Maaf pak!" ucapnya sambil menundukan kepala.
"tidak apa apa, sepertinya kau anak baru disini?"
"i,iya!"

Perasaan ku baru beberapa menit disekolah, namun sudah mendapatkan pengalaman yang selama 12 tahun ini belum kurasakan, kecuali saat melawan monsu tadi. Aku merasa sudah cukup bahagia disini. Dan juga Aikawa Ayaka teman pertamaku, sekaligus orang yang penting. Tanpa dia atau keluarganya, Mungkin aku masih kesepian sekarang.

----------------

Hai minna :) Saya butuh kritik dan saran anda dalam cerita ini. Jika ada kata yang kurang pas tolong beritahu saya di komen.

Terima kasih telah membaca, update setiap minggu :)

Dibalik Keyakinan: Aku DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang