Perubahan

43 7 1
                                    

Perempuan tersebut tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia mengambil kaki Yoshiro yang terpotong. Darah mengelilingi bagian kaki Yoshiro lalu kakinya kembali seperti awal.

"Yõso apa yang kau gunakan?" Ucap Yoshiro terheran heran. Ia memperhatikan wajah perempuan tersebut sejenak. Dan perempuan itu hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan Yoshiro sendirian.

"Hm... Sebaiknya aku berangkat"

Yoshiro berdiri lalu pergi menuju sekolah.

~Di sekolah

Saat Yoshiro sampai disekolah ia melihat perempuan yang ia temui dijalan tadi. Tanpa pikir panjang Yoshiro datang menghampirinya.

"Tunggu, kau berada di kelas berapa?"
"7-A"Balasnya singkat dengan senyuman lalu pergi menaikki tangga.

Yoshiro berlari menuju kelasnya dengan cepat dikarenakan ia telah terlambat selama beberapa jam.
Yoshiro membuka pintu kelas lalu masuk dan meminta maaf.
"Maaf pak saya terlambat"

"Ya, tidak apa-apa. Duduklah lalu jelaskan padaku kenapa kau terlambat." ujar guru tersebut lalu menulis di papan tulis.

Setelah Yoshiro menjelaskannya semuanya terkaget. Karna ia masih bisa selamat.

*Kriiing*

Bel istirahat berbunyi, ternyata Yoshiro terlambat cukup lama.

"Baiklah yang kutulis disini adalah PR. Jangan lupa dikerjakan."
Ucap pak guru lalu meninggalkan ruangan.

Ayaka mendekati Yoshiro untuk membicarakan sesuatu.

"Hei,Tadi ada pengumuman tentang ekstrakurikuler. Untuk anak kelas 7 dan 8 wajib ikut. Tadi juga kami mengisi formulir, cuman aku belum karena masih bingung ingin ikut apa".

"Kenapa kau bingung, kan kau yang menentukan?"
Balas Yoshiro.

Ketua kelas 8-A menghampiri Yoshiro lalu memberikannya formulir dan 1 buah kertas. Lalu keluar.

"Oh, ini formulir yang harus kau isi untuk ikut ekstrakurikuler." Ucap Ayaka.

"Oh, lalu ini apa? "Hasil Anggota sementara". Kenapa Membaca peminatnya paling sedikit?"

"Karena disana hanya membaca, rencana aku sih ingin masuk klub ekskul itu, ya sudah kau isi saja lalu kita pergi ke ruangan nya".

Tak lama mereka berdua mulai beranjak pergi keluar kelas menuju ruangan Klub Membaca.
Ayaka mengatakan ruangan membaca berada disebelah tangga turun. Dan berada di dekat ruang guru.

"Ini dia, Ayo masuk." seru Ayaka.

Yoshiro dan Ayaka memasuki ruangan, dan mendapati 4 anggota lainnya sedang membaca.

"Tch, ada anggota baru" ucap salah seorang perempuan dengan nada kesal.

Ayaka menoleh ke arah kanan, lalu melihat are sedang membaca.

"A...Are? Kau ikut Ekskul ini juga?"
"Tentu saja, aku ikut karena aku suka membaca"

Saat semua sedang asyik sendiri, Yoshiro menyatakan ia ingin berkenalan dan memecah suasana menjadi sunyi.

"Fuh, baiklah aku Chikyu Yoseda dari kelas 8-B."
Ucap seorang berambut coklat yang senada dengan matanya.

"Aku Chikyu Sodo temannya Yoseda. Sama aku dari kelas 8-B"
Ucap seseorang dengan rambut hitam dan mata coklat.

"Tch, aku Kaji Natsuko. Mengganggu ku saat membaca adalah kematian mu.
Ucap seorang perempuan dengan mata dan rambut berwarna merah.

Setelah mereka berkenalan satu sama lain, seseorang mengetuk pintu ruangan.

"Masuk saja" ujar natsuko.

Orang itu memasuki ruangan lalu ia melihat seseorang yang ia tolong dijalan tadi.

Yoshiro dan perempuan tersebut saling tatap dengan wajah kaget.

"Uh.. Ano.. Permisi" perempuan tersebut keluar lalu duduk di tangga. Saat ia duduk termenung Yoshiro mendatanginya lalu duduk bersamanya.

"Hai, eh.. Yang tadi pagi itu lho, terima kasih banyak ya.
Ucap Yoshiro dengan senyum yang membuat perempuan itu mau berbicara dengannya.

"Sa-sama sama, namamu dan kelas mu apa?
"Kirigaya Yoshiro, 8-A"
Balas Yoshiro singkat.

"Kau tidak takut padaku? Shiro Senpai?"
"Kenapa takut, wajah mu cocok dengan kacamatamu itu yang membuatmu terlihat cantik.

Perempuan tersebut mulai menyukai perilaku Yoshiro.

"Oh ya Senpai. Nama ku Shiranui Mirai"
Ucapnya dengan senyum yang membuat wajah Yoshiro memerah.

Yoshiro menarik Mirai lalu memasuki ruangan klub berdua dan meminta Mirai memperkenalkan dirinya.

Saat semua sedang membaca. Bel istirahat berbunyi, dan membuat semuanya menuju kantin kecuali Mirai.

"Mirai, Kenapa tidak ke kantin?"
Tanya Yoshiro.

"Aku tidak lapar senpai"
Namun perut Mirai berbunyi dan membuat Yoshiro tertawa.

"Ya sudah kau ikut saja nanti kubelikan kau makanan."

"ba..ba.baik senpai"

Kemudian mereka berdua meninggalkan ruangan klub lalu menuju kantin.

~Kantin

"kau duduklah, nanti akan kubawakan kau makan siangmu"
Ucap Yoshiro kepada Mirai.

"Ba, baik senpai."

Mirai berjalan ke sebuah kursi kosong dan duduk menunggu Yoshiro.

Di waktu yang sama seseorang sedang merencanakan sesuatu kepada Yoshiro. Ia hanya sedang menunggu waktu yang tepat

Yoshiro berjalan menuju Mirai dengan membawa 2 kotak makan siang.

"Yooo..Mirai ini makan siangnya"
"Te...Terima kasih Shiro senpai."
Balas Mirai.

"Sudahlah tidak apa ap- ugh"

Tiba tiba Yoshiro merasakan sakit yang teramat diperutnya dan membuat makanan yang ia bawa terjatuh lalu meringis kesakitan.

Seisi kantin menjadi panik.
Ayaka dan yang lain melihat kejadian tersebut.

"Senpai ada apa?"
Ucap Mirai ketakutan.

Yoshiro berteriak kesakitan, gelembung air menutupi tubuh  Yoshiro. Dan pecah..

Lalu...

Tubuh Yoshiro menjadi hampir setengah naga. Terutama di bagian kepala. Lalu mengamuk di kantin.

"Sen..pai"


"Mengamuklah...."
Ujar seseorang yang tak lain adalah orang berjubah hitam yang menyerang Yoshiro.

--------

Yo part 3 Done :3

Fast update.
Need Kritik&Saran di komen karena itu akan sangat membantu saya :3

Jangan lupa Vote dan Komen :3
Ya Temanqu :3

Dibalik Keyakinan: Aku DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang