Hari yang tak terduga

109 2 2
                                    

SHEVA PROV



Kring!!!! Kring!!!!!

"Sheva!!! Bangun, kamu mau terus terusan mendengar alarmmu yang bahkan gak membuat kamu bergeming?!!" teriak mama dari balik pintu, ya itulah mamaku yang selalu berhasil mengalahkan alarm kesayanganku, tapi aku bahagia memiliki wanita hebat itu

Aku bangun dan mematikan alarmku, lalu bergegas menuju kamar mandi, aku tidak terlalu mempercepat pergerakanku, karna memang aku belum terlambat bangun, ya sekarang memang masih terbilang pagi, karna memang aku sudah biasa bangun sepagi ini, mungkin

Aku sudah selesai berdandan dan bergegas menuju lantai bawah untuk melihat sarapan apa yang disediakan mamaku pagi ini

"Mama...." panggilku seraya memeluknya manja, dengan senyuman hangat ia mencium pipiku dan mengusap rambutku

"Kamu ini, ayo sarapan, abangmu sudah menunggu sedari tadi, katanya dia ada praktek dipagi ini" jelas mamaku dengan mengoleskan selai kacang kesukaanku pada sepotong roti lalu memberikannya padaku

"Shev, kamu lama banget si... Buruan, abang ada praktek, pak Teguh lagi, kamu kan tau guru killer dikampus" ucapnya dengan bibir yang mengerucut terlihat menggemaskan, ya dia abangku, mungkin abang kesayanganku, laki-laki kedua yang sangat mencintaiku dan sangat menjagaku setelah Papaku

"Uuuuhhh, abangku yang satu iniiiii... Kok ngegemesin si pagi pagiii, iya tauuu aku tadi mandi abang, ini udah ko udah" ucapku sembari memeluk lehernya manja dan mencubit pipi tegasnya pelan diiringi kekehan pelan membuat dia sedikit mendengus kesal

"Udah-udah, mending kamu sekarang berangkat sayang, kesian abang kamu"

"Tau nih, lamban" ucapnya seraya menyalami mamaku dan berjalan terlebih dahulu didepanku, aku yang mengiringinya dengan kekehan pelan ikut menyalami mama dan mencium kedua pipinya




"Shev, nanti abang jemput?"

"Gausah bang, aku sama killa sama anne ko, jadi abang gausah jemput...." jelasku pada abangku yang membalas anggukan

"Ada Revo juga?" tanyanya yang kali ini kubalas dengan anggukan











"Belajar yang rajin, biar cepet lulus... Terus kuliah, terus....."

"Bantuin abang jalanin perusahaan papa... Iya bang aku tau" ejek ku saat memutus ucapan yang akan dia ucapkan nanti, dengan kekehan ia membalas ejekanku lalu pergi meninggalkan aku yang sudah memasuki sekolah ku.....

I love My BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang