"Pukul,12.30"

446 8 3
                                    

                                                "PUKUL,12.30

Jam dinding berwarna cokelat tua yang tergantung di dinding kamar kostanku telah menunjukkan pukul "12.30" malam,tetapi aku belum juga bisa tidur hanya saja malam ini terasa berbeda dengan malam-malam sebelumnya.Entah apa hanya perasaanku saja aku merasa sedang di perhatikan seseorang padahal disini tidak ada siapapun.

Seakan tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut,aku segera mematikan lampu dan mencoba serileks mungkin agar dapat tertidur dengan pulas.

Baru saja,aku tidur selama 5 menit tetapi tidurku sudah terganggu dengan bau tidak sedap yang menyengat,bau amis darah yang amat menusuk hidung belum lagi udara yang semakin terasa dingin.

"Di Indonesia tidak turun salju kan?tetapi mengapa hari ini terasa begitu dingin?"pikirku

Aku menarik selimut sampai menutupi seluruh bagian tubuhku,lumayan untuk mengusir bau dan hawa dingin yang semakin menjadi-jadi

Tiba-tiba aku merasa ada tangan yang mencakar kakiku,jantungku berdegup kencang dan keringat dingin tak henti-hentinya membasahi pelipisku,aku masih berusaha berpikiran jernih aku berharap orang yang mencakarku adalah,Kevin pemilik kamar kost sebelah.

Dengan tangan bergemetar aku membuka selimut,betapa terkejutnya aku saat melihat orang yang mencakarku bukanlah Kevin melainkan seorang wanita tua berpakaian lusuh yang telah dipenuhi bercak-bercak darah serta rambut acak-acakan menutupi sebagian wajahnya yang sudah hancur tak berbentuk dan matanya yang hampir mau keluar sedang melototiku sambil tersenyum menyeringai memamerkan gigi-gigi hitamnya yang telah dilumuri oleh darah.

Tangan kananku refleks menghidupkan saklar lampu yang terletak di sebelah ranjangku,sudah berkali-kali aku memencet saklar lampu tetapi lampu tak kunjung menyala!

Tanpa pikir panjang aku segera berlari menuju pintu sambil terus menahan rasa sakit di kakiku yang terus mengeluarkan darah segar,

Oh Sial!!pintunya terkunci aku baru ingat bahwa kunci pintunya terletak diatas laci,seketika tubuhku melemas aku tidak mempunyai cukup keberanian untuk mengambil kuncinya yang terletak tepat di samping wanita tua itu.

Mulutku terus berteriak meminta tolong,tetapi semuanya sia-sia tak ada satu orangpun yang mendengar.

Wanita tua itu berjalan menghampiriku sambil terus bergumam kata "Darah"

5 meter...

4 meter...

3 meter...

2 meter...

1 meter!!!Jarak kami sekarang begitu dekat.

Oh Tuhan...tolonglah hamba,tiba-tiba 5 detik berikutnya semuanya berubah menjadi sangat gelap,bukan gelap biasa melainkan gelap gulita

                                                                                          ***

Cahaya matahari menyeruak masuk ke dalam kamarku,kubuka mataku secara perlahan dan telah mendapati diriku sudah berada di atas kasur kembali

Huuft..syukurlah semuanya hanya mimpi.

Temanku Kevin ada disini juga sedang berdiri di samping ranjangku,sebenarnya aku juga bingung bagaimana Kevin bisa masuk ke dalam padahal pintu masih terkunci

Ah...sudahlah lupakan siapa tahu Kevin memiliki kunci kamar cadanganku,mungkin

Aku menari kakiku keluar selimut,seketika tubuhku lemas,lidahku kelu tak sanggup berkata apa-apa lagi,tangan dan kakiku bergetar hebat setelah melihat kondisi kakiku yang sekarang

Jika memang semalam hanya mimpi "Darimana asalnya bekas luka cakaran di kakiku ini?"

Sejujurnya hari ini Kevin terlihat aneh dia hari ini tidak ceria seperti biasanya.Tetapi tunggu sebentar Kevin hari ini memang amatlah aneh...

"Mengapa Kevin terus-terusan bergumam kata 'DARAH'!?"

                                                                         -TAMAT-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Pukul,12.30"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang