Part 2 : Lembaran Baru Kehidupan

25 0 0
                                    


Part 2 : Lembaran Baru kehidupan.


4 tahun Kemudian.


Percakapan Radio Polisi

[Unit Elang 1...Harap mengepung sasaran dari arah barat....]

[Roger kapten]

[Unit Elang 2 segera mendekat kearah pintu utama dan gunakan alat mendobarak pintu"]

[Roger Kapt]

Sebuah gedung tua di pinggiran kota sudah dalam posisi terkepung oleh anggota Kepolisian dari satuan khusus anti narkotika. Beberapa unit mobil Polisi dengan berbagai jenis sudah berada di berbagai posisi tiap bagian gedung. Regu penembak jitu pun turut siaga di beberapa sudut gedung yang terdekat dengan gedung tua itu. Listrik di sekitar gedung sengaja dipadamkan untuk membatasi upaya perlawanan dari para kelompok mafia yang telah terkepung. Gelapnya malam kini hanya diterangi oleh lampu sirine dan beberapa lampu sorot yang memang disiapkan untuk penyergapan itu, serta tampak dari udara sebuah helikopter kepolisian dengan lampu sorot melakukan manuver beberapa kali memutar mengelilingi gedung untuk membantu visualisasi dalam penyergapan itu.

BRAAKKKKKKK....................(pintu gedung baru saja didobrak}

"jangan ada yang bergerak Jatuhkan semua senjata....!"

"Letnan Wisnu dengan tim segera sisir ruangan yang lain..."

"Siap kapten"

"Letnan Bram dan tim sisir segera area luar banguan dalam radius 1 km"

"siap Kapt"

Kurang lebih selusin anggota kelompok mafia itu hanya bisa pasrah untuk menyerahkan diri sesaat ketika anggota Polisi mendobrak dan merangsek masuk dengan paksa ke dalam gedung itu. Mereka tidak sempat untuk kabur meninggalkan gedung karena seluruh area gedung sudah terkepung oleh personil Kepolisian. Pilihan bagi mereka adalah menyerah atau mati.

Tim Elang dari satuan anti narkotika Kepolisian baru saja melakukan penyergapan pada sebuah bangunan tua di pinggiran kota yang dijadikan gudang penyimpanan narkotika jenis kokain. Tidak ada perlawanan yang berarti dari para mafia yang berada dalam gedung itu. Semuanya telah menyerahkan diri dan akan dilakukan interogasi di kantor pusat Kepolisian satuan anti narkotika. Tim satuan ini dipimpin Kapten Khalid yang berpangkat Inspektur dibantu dua orang pimpinan regu yaitu Letnan Wisnu Brahma dan Letnan Bram Arifin. Ketiganya tampak sedang melakukan briefing disamping beberapa mobil patroli Polisi usai penyergapan tersebut.

"Kita berhasil menemukan 20 kg kokain kapt yang dapat dijadikan sebagai barang bukti..." Letnan wisnu yang memimpin tim Elang 1 mengatakannya dengan mata berbinar.

"Good Job..Letnan Wisnu...."

"Lapor Kapt....kita sudah menyisir dalam radius 1 Km dan clear, tidak ada anggota mereka yang kabur"

"Good Job Letnan Bram"

"by the way dari kelompok mana mereka berasal..??" tanya kapten Khalid pada kedua Letnannya.

"Nampaknya mereka dari kelompok besar mafia Red Tiger.." Letnan Wisnu menjawabnya dengan yakin.

"Kau terlalu cepat menyimpulkan Letnan Wisnu.." Letnan Bram menanggapi dan seolah sangsi terhadap jawaban Letnan Wisnu.

"Apakah kau tidak memperhatikan beberapa tattoo dari tangan mereka yang merupakan sebuah petunjuk Letnan Bram..?, apakah kau melewati salah satu pelajaran pada saat pendidikan ?" Sindir Letnan Wisnu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hitam dan Putih  : Aku Tetap Mencintaimu (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang