1

192 16 2
                                    

Senangnya hatiku hari ini. Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah dan ku sengaja berangkat lebih awal. Pukul 06:00 aku sudah berada di sekolah. Lama ku berdiri di luar gerbang memandangi gedung sekolahku yang tinggi. Tak lama akupun berjalan memasuki area sekolah dan ku berhenti di halaman.

Sungguh sejuknya udara di pagi hari. Masih kulihat embun yang membasahi daun dan tanaman yang ada di sekitarku, aku sangat menikmatinya. Ku rentangkan tanganku dan ku pejamkan mata sambil menghirup udara yang segar. Sungguh ku sangat senang setelah cukup lelah melewati proses yang panjang, akhirnya ku resmi menjadi siswa di SMA favorite yang ku inginkan.

Masih tak percaya, ku bertanya dalam hati
" Apakah ini sungguh nyata?".
Ku kedipkan mata karena tak percaya. Senangnya hatiku karena apa yang kulihat bukanlah sebuah mimpi atau khayalan.
" Selamat pagi dunia.."
Itulah kata yang ku ucapkan. Ku masih berada di halaman dan ku terus memandangi gedung sekolahku. Mungkin karena sangat serius, kakiku terus melangkah namun mataku terfokus pada gedung sekolah. ku tak memperhatikan langkahku dan akhirnya ku menabrak sesuatu. Sampai terdengar bunyi karena berbenturan dengan kepalaku.

" Aduh, sakit!"
Seketika itulah langkahku terhenti dan kulihat ternyata ku menabrak tiang bendera.

Ini membuatku geli. Ku tertawa terpingkal-pingkal karenanya sampai tak terasa lagi rasa sakit di kepalaku.
" Sungguh konyolnya aku. Ya tuhan semoga saja tidak ada seorangpun yang melihatku. Jika tidak pasti aku akan merasa sangat malu".
Sambil memegang kepala, ku berjalan menuju kelas. Dan sampailah ku di depan pintu kelas. Langkahku terhenti ketika mendengar tawa seseorang dari belakangku. Spontan ku langsung menengok dan membalikkan badan. Kulihat seorang lelaki menertawaiku. Dia adalah Reyfan riansyah, teman saat ku masih menjalani masa Orientasi siswa.

Aku sangat malu, ku jadi salah tingkah. Ku menggaruk kepalaku yang bahkan tidak gatal dan sesekali ku tersenyum tipis berharap dia menghentikan tawanya. Ku merasa malu dan juga kesal karena dia terus menertawaiku seolah sangat menikmatinya. Karena kesal, aku pun berbalik arah dan..

" Brak..."
Ku menabrak pintu yang ada di depanku. Lagi-lagi ku menabrak sesuatu dan dia semakin tertawa sejadi-jadinya. Meskipun sangat kesal, ku tak bisa berbuat apapun. Aku hanya menahannya dan menggigit bibirku. Ku terus melihatnya tertawa sampai ku lihat dia tersedak. Hal itu membuatku tertawa dan kini giliranku untuk menikmatinya. Senang sekali bisa menertawainya juga.



HAI GUYS, INI ADALAH CERITA PERTAMA YANG KU BUAT. MUNGKIN TIDAK BAGUS TETAPI JIKA KALIAN MENYUKAINYA, JANGAN LUPA VOTE DAN BACA TERUS KARANGANKU. TUNGGU KELANJUTANNYA YA....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Cinta PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang