Karena dia aku ada.
Karena dia pula aku mati.Namaku Aro, kata ibuku nama lengkapku Arovola Erlo. Nama yang cukup bagus untuk seorang 'makhluk'.
Aku mungkin sama seperti kalian. Aku juga hidup.Aku Aro. Kata ayahku, aku seorang anak lelaki yang terlahir di dunia melalui rahim seorang perempuan. Aku membuka mataku untuk pertama kalinya tepat pada malam hari.
Nama belakangku Erlo. Kata saudara perempuanku, semua makhluk terlahir dengan takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan, dan aku sangat percaya dengan pendapatnya ini. Aku hidup dengan takdir yang telah dituliskan oleh Tuhan.
Aku hanya seorang makhluk yang selalu menunggu.
Menunggu waktu yang tepat untuk memperlihatkan sebuah cerita.
Cerita tentang alkisah kehidupan.
Kehidupan yang mirip dengan kematian.Izinkan aku mengambil waktu hidupmu tuk bercerita, maafkan aku jika terlalu lama mengambil waktumu.
Kalian mungkin tidak percaya dengan cerita ini, namun aku tegaskan cerita ini nyata.
Jika kau masih tidak percaya, berdo'a saja agar kau tidak 'mati' sepertiku.Teruntukmu...
Untuk Tuhan, terima kasih atas takdirmu, aku terlanjur suka dengan takdirmu, namun ingatlah aku tidak pernah suka dengan kau.Untuk malaikat, aku tahu kau sudah membenciku karena aku tidak meminta izinmu terlebih dahulu sebelum menceritakan cerita ini. Mungkin di lain waktu, aku akan mengalahkan kau. Hahaha...
Untuk iblis, terima kasih telah membantuku, aku selalu menyukaimu :)
Teristimewa untukmu, aku ingin kau menganggapku sebuah alasan untuk hidup dan juga sebuah alasan untuk mati.
Aku hanya sesuatu yang memiliki jiwa.
Aku tak bisa menamai diriku hewan, apalagi manusia.
Jika saja aku bisa.Aku ingin kau mati (:
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Vleronologi
RandomAku tidak bisa mendefinisikan siapa diriku Namun aku bisa mejelaskan siapa dirimu Aro : Namaku Aro, Arovola Erlo Izinkan aku menceritakan sebuah kisah Sebuah kisah terdahulu tentang kematian Verenda : Namaku Verenda, Verenda Sluitter Biarkan jiwaku...