First and the end

1.4K 108 29
                                    

"Semua cerita ini hanyalah karangan fiksi semata. Tidak ada unsur menghina atau semacamnya. Dan semua cerita ini adalah murni karangan author sendiri, author bukan plagiat,oke? Jika ada kesamaan cerita atau semacamnya, itu hanya kebetulan saja"

LET'S READING

WARNING:
BOY X BOY

MAINCAST :
CADIS ETRAMA DI RAIZEL
FRANKENSTEIN

°
°
°
°
°
°

Cerita ini dimulai di dunia manusia diabad 20 an, dimana zaman sudah modern. Sebuah sekolah besar didekat taman kota menjadi latar tempat di cerita ini. Dimulai saat seorang murid aneh datang ke sekolah.

"Hei, kau murid baru? Kenapa kau terlambat?" Tanya seseorang dengan wajah seram dan badan besar pada murid aneh tersebut.

"Jkshskdhakgeyshka" jawab murid tersebut.
Memang benar murid tersebut menjawab pertanyaan itu, namun dia memakai bahasa yang sangat asing.

Karena bingung harus berbuat apa, akhirnya seorang guru yang bertanya tadi pun membawa murid aneh tersebut ke ruang kepala sekolah. Mungkin dia tamu kepala sekolah, begitu pikir guru dengan wajah seram itu.

Setelah sampai didepan ruang kepala sekolah, saat guru tersebut akan mengetuk pintu tiba2 saja pintu terbuka. Terlihatlah
Seorang pria dengan rambut blonde panjang terurai disana. Tatapannya sayu sambil tetap memandang sepasang manik merah cantik didepannya.

"Kau boleh pergi, dia tamuku" pinta pria blonde tersebut pada guru yang mengantarkan murid tersebut.

"Ya" tanpa pikir panjang, guru berwajah menyeramkan itupun pergi.

Sesaat setelah kepergian guru itu, kedua pria yang sedari tadi hanya pandang memandang itu pun mulai membuka pembicaraan mereka.

"Tuaaan....." Panggil pria berambut blonde tersebut pada murid yang ada di depannya.

"Frankenstein" tanggap murid bermanik merah itu.

"Tuan raizel... Maafkan aku" kini pria bernama Frankenstein tersebut tengah duduk berlutut dihadapan pria bernama Raizel tersebut.

"Frankenstein, itu bukanlah sebuah sambutan yang aku inginkan. Berdirilah, beri aku sambutan yang hangat sebagai seorang yang kau sayangi" Tutur Raizel pada Frankenstein.

Frankenstein pun berdiri. Dengan langkah pasti dia mulai memperpendek jarak diantara mereka berdua. Kedua tangannya mulai dia angkat dan dipeluknya erat pria didepannya.

"Tuan... Maafkan aku...hiks" entah apa yang terjadi sampai pertemuan keduanya ini membuat Frankenstein harus menitikkan air matanya.

"Kau tidak salah, akulah yang salah karena pergi tanpa memberitahumu" kini Raizel membalas pelukan yang diberikan oleh Frankenstein padanya.

"Tuan, selama ini Anda kemana saja? Aku sudah mencarimu selama 800 tahun tapi aku tak juga menemukanmu. Sungguh aku sangat senang sekarang, saat tiba2 saja aku merasakan kehadiranmu. Dan benar saja, saat aku membuka pintu kau sudah ada disana. Aku merindukanmu tuan"

"Maafkan aku Frankenstein. Setelah pertarunganku dengan muzaka, itu membuatku banyak kehilangan tenaga kehidupanku. Alhasil aku terpaksa harus tidur untuk mengembalikan keadaan tubuhku seperti semula"

"Tuan...." panggil Frankenstein seraya melepas pelukannya.

"Kau terlihat sakit? Apa kau baik2 saja" sepasang manik biru terang menatap manik merah terang merah didepannya dengan sayu.

"Aku baik2 saja" jawaban yang membuat Frankenstein semakin kebingungan. Apalagi si tuannya menjawabnya dengan sebuah senyuman yang sangat jelas bagi Frankenstein jika itu adalah palsu.

NOBLESSE DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang