#2

25 0 0
                                    

Saat ini aku, Sheilla dan Dita sedang sarapan di kantin kampus, Tempat kami biasa nongkrong. Dita terlihat sangat lahap memakan somay yang dia pesan tadi. Tidak tanggung-tanggung. Bukan hanya 2 porsi melainkan 5 porsi dia pesan. Katanya karena kelaparan setelah membersihkan kamar mandi tadi.

"Haaahh ! Jadi dosen kok killer banget sih pak Bari itu ! Orang cuman telat aja suruh bersihin kamar mandi ! Gatel-gatel ini badanku sekarang mana aku gak betah lagi sama debu dan kotor.. ku sumpahin itu kumis jadi tambah lebat dah tuh dosen !" - omel Dita sambil menyendok bumbu somay. Ini sudah piring ke-3 dia habiskan sendiri.

"Hahahahahahhaha lagian kamu, udah tau ada jadwal dosen killer, masih aja berani telat.. ngantuk sih ngantuk, tapi ya liat2 jadwal juga kali dit.. ini lagi, makan somay tuh liat2 kek, 5 porsi aja yang di pesen.. melar baru tau rasa kamu !" - jawab sheilla sambil terus tertawa.

"Tau nih, lagian itu laper apa doyan pesen 5 porsi gitu... ntar kalo melar bingung kamu ngurusinnya gimana.. alhasil ntar diet2 yang ga ada hasilnya lagi.. trus marah2 lagi... alah tp meskipun makan banyak juga dia mah tetap aja segitu badannya.. paling larinya ke pipi" - jawabku sambil meminum es teh yang aku pesan.

"Bodo amat lah ! Marah aku sama pak Bari !" - jawab Dita sambil terus makan.

Dita memang tipe cewek yang meskipun makan banyak, tapi nggak cepet gemuk. Mungkin larinya ke pipi kali dia. Habis Dita tembem banget, tapi badannya proporsional.. beda dengan aku, aku tipe cewek yang gampang gemuk susah kurus. Udah lari ke pipi, lari pula ke perut dan lengan. Hah sangat menyebalkan jadi cewek begitu. Tapi aku bersyukur, setidaknya teman2ku masih mau membantuku kalau aku sudah bingung masalah berat badan. Membantu menyemangatiku. Biar aku bisa menurunkan berat badanku dengan cara yang sehat.

"Eh iya, si Hana kenapa ga masuk ?" - tanya Dita, ia masih berkutat dengan somaynya.

"Kecelakaan dia tadi pas berangkat.. jatoh gitu, katanya sih gapapa, cuma motornya yang rusak.. jadi besok kalo gak lusa dia balik dianter abangnya.. motornya mau di service dulu" - jawab Sheilla sambil memainkan handphonenya.

Dita terlihat mengangguk2 saja dan kembali serius dengan somaynya Kang Yayat. Siomay andalan anak-anak kampusku. Somaynya enak sih, murah tapi porsinya beeehhhhh banyak bangett... jelas aja anak2 kost macem Dita, nih doyan bener.. tapi dia parah sekarang. Pesennya malah 5 porsi. Yang 2 mau di bungkus buat di kos katanya.

"Apa gak di jenguk aja si Hana ? Kasihan.." - tanya Sheilla sambil menatapku dan Dita bergantian.

"Boleh, kapan ?" - jawabku

"Nanti aja pulang kuliah siang, kebetulan si Ria juga selesainya ntar siang, jadi bareng-bareng bisa ke sana.. naik mobilku aja.. tapi gantian yaah, Fya yang nyetir hehe" - kata Sheilla sambil memberikan kunci mobil nya padaku.

Aku hanya mengangguk dan menerima kunci mobilnya dan meletakkannya di dalam tasku. Oh iya, tadi aku sebut Ria, dia juga sahabatku. Aku kenal dengan Ria ketika sudah 1 kelas dengan Hana dan Sheilla. Karena mereka tinggal bersama dikost. Sheilla dan Ria ini asal dari luar kota Malang, dari kota yang sama. Dan Hana sendiri berasal dari Malang tapi kabupatennya. Sedangkan Dita, dia berasal dari provinsi yang berbeda. Yaitu dari Provinsi Jawa Tengah.

Sheilla ini ayahnya adalah seorang pengusaha kuliner dan ibunya pemilik toko kue terkenal di kotanya. Tapi Sheilla tidak dimanja oleh orang tuanya, dia terbiasa untuk menabung jika ingin membeli sesuatu. Mobil yang sekarang ia bawa itu adalah hasil dari tabungannya selama 7 tahun. Ketika itu usaha orang tuanya sedang berada di titik yang rendah.

A Dream (Mimpi Semua EXO-L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang