Ini logikanya

21 1 0
                                    

Beberapa hari yang lalu ujan bercerita kalau dia sedang ada masalah dengan pacarnya. Sampai ujan juga bilang "kayaknya sih bakalan putus". Ujan ingin memutuskan hubungannya saat mereka bertemu di waktu liburan nanti. Jujur tentu ada perasaan senang di hatiku, tapi entah kenapa aku juga merasa harusnya aku tidak senang. Aku mencoba bersikap se-netral mungkin, aku cuma bilang "aku bukan siapa-siapa jadi aku tidak mau memberi pendapat yang mungkin nanti akan terkesan provokatif". Tapi secara mengejutkan ujan membalas "kamu siapa-siapa buat ku". Aku senang.

Tapi mungkin sudah menjadi sifat alami jika pria lebih menggunakan logikanya dari pada hati, aku tetap berusaha menjaga jarak dengan ujan. Karena aku tidak mau kalau di bilang menjadi penyebab ujan dan pacarnya putus. Cukup sulit untuk berusaha tidak berkomunikasi dengan ujan karena aku harus mencari kesibukan sebanyak mungkin. Tapi teman angkatan ujan yang aku kenal saat kemah cukup banyak. Dan mereka juga sering ngobrol dan cerita dengan ku dan itu lumayan membuatku sibuk.

Salah satu teman angkatan ujan yang cukup sering aku ajak ngobrol dan chat adalah Senja Apriliani. Ya panggilannya senja. Senja orangnya lucu. Tipe cewek yang unik dan sangat anti-mainstream. Aku dan senja cukup dekat, karena kami sama-sama orang yang fleksibel haha. Dan karena merasa cukup nyambung aku juga cerita ke senja tentang ujan. Senja banyak memberi masukan dan saran dan kadang juga ngetawain. Dan percayalah ketawanya senja itu ngeselin 😑😑

ntah lahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang