*klang *kling
Suara pedang yang saling beradu bergema didalam istana sang raja iblis. ren sang pahlawan dan raja iblis saling beradu pedang. Tapi raja iblis terlampau kuat sehingga ren terpelanting mundur dan menghantam tembok.
"Argh.. sial!"(Ren)
Luke mencoba untuk bangkit tapi ketika ia mengangkat kepalanya, raja iblis sudah terlebih dahulu berada di hadapannya.
"Matilah dalam kesengsaraan pahlawan! Dark Gal-"
Tapi sebelum raja iblis menyelesaikan rapalan'nya, hantaman keras mengenainya dan membuat ia mundur cukup jauh dari ren.
"Kau tidak apa-apa, Ren?!" (Luke)
Ucap Luke sambil mengulurkan tangannya. ren menatap luke dan menerima uluran tangannya.
"Mengapa lama sekali." (Ren)
"Hahaha.. maaf. Yang disana cukup merepotkan." (Luke)
"......." (Ren)
Ren hanya menatap dingin kearah Luke.
"Hentikan tatapanmu itu! Setidaknya aku datang disaat yang tempat bukan..!" (Luke)
Mendengar ucapan luke, ren hanya bisa menghela napas.
"Sudahlah, lebih baik ayo kita selesaikan ini dengan cepat." (ren)
"Haha.. kau benar." (luke)
Mendengar pembicaraan luke dan ren, raja iblis yang tak jauh dari mereka merasa terhina dengan ucapan mereka.
"Percaya diri sekali kalian makhluk rendahan!!"
"Makhluk rendahan ini yang akan membunuhmu, wahai raja iblis sialan!" (Luke)
"Tunggu Ren! Sial.." (ren)
Tanpa dikomando luke berlari dan melompat lalu mengayunkan kapak raksasanya kearah raja iblis. Namun, raja iblis sempat menghindar sehingga hantaman langsung mengenai lantai istana.
*dooaarr
Ledakan angin yang sangat kuat hampir menghancurkan semua pilar yang menyangga istana.
"luke mengapa kau melakukan itu?!" (Ren)
"Diamlah, aku punya rencana." (Luke)
"sekarang Nev!!" (Luke)
"Baik! <kilatan raksasa melilit pilar menghancurkan tubuh dewa> Thunder Snake." (Nev)
sebuah ular raksasa yang terbentuk dari sihir petir muncul dari bawah kaki raja iblis dan segera melilit tubuh raja iblis. Sang raja iblis pun dibuat hampir tak bisa bergerak olehnya.
"hanya dengan ini menurutmu bisa menahanku sang raja iblis!?" teriak sang raja iblis sambil mengumpulkan tenaga miliknya untuk melepaskan diri dari lilitan ular petir.
"takkan kubiarkan! <Oh dewi! berikan hukuman pada hambamu yang telah ingkar> Holy Prison!." (mei)
mei, sang priest merapalkan matra tingkat tinggi. dengan sekejap muncul penjara cahaya yang mengurung sang raja iblis dan sekaligus mempekuat efek dari sihir ular petir milik si penyihir.
"baiklah, sekarang giliranku!" "wahai raja roh angin, dengan menggunakan mana milikku aku persembahkan kepadamu. bunuhlah, siksalah musuh musuhku didalam kekacauan angin milikmu" "Arrow Strom" (Rose)
kini ribuan panah munghujani tubuh sang raja iblis dari segala sisi. hanya teriakan dari sang raja iblis yang terdengar dari seluruh penjuru istana. tapi itu belum berakhir karena sang pahlawan akan memberikan serangan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason I'm Still Fighting on the Front Line
FantasySeorang laki-laki berdiri ditengah hamparan mayat iblis dan monster dimana pun mata memandang. Dengan memegang sebuah kapak dengan mata pisau dikiri dan kanan yang diperindah oleh cairan merah yang terus menetes ketanah. Pemandangan yang begitu men...