Mellifuous (adj;): A sound that is sweet and smooth, pleasing to hear.
***
Hyunwoo menyukai apa saja tentang Yoo Kihyun. Wajahnya, suaranya, sikapnya, perhatiannya, tubuhnya, senyumnya. Semuanya. Tapi jika ditanya apa yang menjadi favoritnya, Hyunwoo akan menjawab: suara.
***
"Jooheon-ah," Suatu hari, Hyunwoo memanggil Jooheon yang sedang konsentrasi menonton pertandingan UFC bersama dengannya.
"Ya, Hyung?" Perhatian Jooheon teralihkan sebentar, kemudian menatap figur yang sudah ia anggap sebagai Ayah.
"Dengar suara malaikat tidak?" Kening Jooheon mengerut dalam, ia tidak paham dengan pertanyaan Hyunwoo. Ia jelas belum bertemu dengan malaikat, karena ia masih hidup. Sehat jasmani dan rohani. Mana mungkin mendengar suara malaikat?
"Tidak dengar ya?" Hyunwoo bertanya lagi, dan kening Jooheon semakin berkerut. Acara UFC yang ia tonton telah sepenuhnya terabaikan. Ia mencoba menerka maksud Hyunwoo dengan 'suara malaikat'. Pemuda dengan dimple-nya itu hanya mendengar suara televisi yang sayup-sayup, Changkyun yang mendengkur halus sembari bersandar di bahunya, suara air mendidih, dan-suara Kihyun sedang bersenandung pelan dari dapur.
Ah, jadi 'suara malaikat' menurut Hyunwoo itu, suara Yoo Kihyun yang sedang bernyanyi?
"Sudah dengar? Indah ya?"
Jooheon kemudian hanya tersenyum canggung, mengiyakan perkataan Hyunwoo. Padahal dalam hatinya meruntuki kemesraan keduanya yang tak pernah ada habisnya.
***
"Hyung, kan sudah kubilang untuk tidak menaruh kaus kaki sembarangan-"
"Hyung, jangan beri Jooheon es krim terus menerus-"
"Hyung, kenapa tidak menaruh pakaianmu di keranjang kotor?"
"Hyung, jangan main game sambil tiduran-"
"Cuci tangan dulu, Hyung!"
"Changkyun mana, Hyung?"
Jika yang mendengar rentetan pertanyaan dan kalimat perintah dari Kihyun itu Hyungwon, Minhyuk, atau Wonho, mereka akan senang hati mengejek Kihyun. Mengatakan ini-itu sampai pemuda kelahiran tahun 1993 itu kesal dan berakhir tidak memasak untuk mereka seharian.
Tapi beda cerita jika yang mendengarkan celotehan Kihyun tentang ini-itu adalah Hyunwoo. Pemuda itu akan senang hati mendengarkan Kihyun, tanpa merasa risih ataupun terganggu. Ia malah akan mengulum sebuah senyum dan membuat eye smile-nya terbit ketika mendengar Kihyun mengeluh dan berakhir melakukan semuanya sendiri.
"Ya ampun! Aku bahkan baru merapikan ruang tamu dua puluh menit yang lalu!" Hyunwoo kemudian akan berjalan mendekat, memeluk Kihyun dari belakang, sebelum ia semakin kesal karena ulah member.
"Sudah?" Hyunwoo tidak akan segan-segan mengecup pipi Kihyun, menghentikan omelannya kepada member, dan berakhir dengan semburat merah yang menghiasi kedua pipi Kihyun.
"Ayo, ku bantu kau membersihkan dorm."
Mau Kihyun mengomel seharian pun, Hyunwoo tetap menganggap jika suara Kihyun itu musik yang harus ia syukuri setiap hari.
***
"Hyung-mhm,"
Dan ini yang paling Hyunwoo sukai mengenai suara Kihyun. Saat ia berada dalam kendali penuh terhadap Kihyun. Hyunwoo memang selalu memandang Kihyun seperti kaca yang rapuh dan bening, ia tidak akan berbuat macam-macam. Selama menjalin hubungan dengan Kihyun, Hyunwoo hanya berani mengecup lembut bibir Kihyun, tidak lebih.
Tapi terkadang bisikan setan itu sulit dihindari. Hyunwoo siang itu kehilangan kendali saat melihat Kihyun menggunakan pakaian wanita untuk kepentingan syuting Monsta X-Ray. Ia menghimpit tubuh Kihyun diantara washtafel kamar mandi, dan mencium Kihyun tanpa jeda.
Membuat figur yang lebih muda meremat undercut Hyunwoo dan mendesah tertahan.
"Mhmm-"
Suara Kihyun saat bernyanyi, tertawa, ataupun saat bicara memang terdengar sangat manis dan menyenangkan untuk telinga Hyunwoo. Tapi desah tertahan dari celah bibir Kihyun, adalah bagian yang paling Hyunwoo sukai.
"OMO!" Hyunwoo buru-buru menjauhkan tangannya dari paha Kihyun yang terekspose karena roknya yang terlalu pendek, ketika tiba-tiba saja Changkyun membuka pintu kamar mandi dan berteriak heboh.
"C-Changkyun?" Suara Kihyun terdengar bergetar, mungkin karena efek ciuman Hyunwoo. Keduanya tampak tertawa canggung sembari merapikan penampilan mereka yang sedikit berantakan, kemudian menghampiri Changkyun yang melipat lengan di depan dada dan cemberut.
"Jangan tambah jumlah member Monsta-X, Hyung."
***
YOU ARE READING
All You Need
FanfictionSeberapa jauh takdir memisahkan mereka di masa lalu, nyatanya takdir juga yang berbaik hati mempertemukan mereka. Entah sekarang, ataupun di masa yang akan datang. Karena mereka memang saling membutuhkan eksistensi satu dengan lainnya.