1

14 3 0
                                    

Kamar Atra

Atra berjalan memasuki rumahnya yang tampak terlihat sepi.Dia hanya tinggal berdua bersama ayahnya,itu pun kalau ayahnya sedang tidak bekerja.Seperti saat ini,ayahnya sedang bekerja di luar kota dan baru akan pulang pada akhir bulan nanti.Jadilah Atra tinggal sendiri dan itu sudah terbiasa baginya.

Atra meletakkan sepatu dan tasnya di atas sofa ruang tamu dan melangkahkan kakiknya ke kamar.Sebenarnya dia merasa jengkel dengan ayahnya yang selalu bepergian ke luar kota.Bagaimana tidak,terkadang dia merasa sedih dan takut ketika berada di rumah sendirian.

Atra langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.Rutinitas sebagai mahasiswa menuntutnya untuk selalu pulang menjelang sore hari.Setelah itu dia merebahkan badannya di atas kasur dengan tangan yang dijadikannya sebagai bantal.Atra melihat ke atas plafon rumahnya,melamun dan mengulas balik kegiatan yang dijalaninya di kampus tadi.Dia seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta dan sedang menempuh pendidikannya di semester 4.Dia juga salah satu mahasiswa yang berprestasi di kampusnya apalagi dalam bidang olahraga.

Wusshh....wusshh....

Tiba-tiba seperti ada angin kencang yang masuk ke dalam kamarnya.Atra terperanjat dari lamunannya,dia melihat sekeliling kamarnya dan melihat ke arah jendela.Logikanya sedang berjalan,"kalau memang ada angin kencang yang masuk ke kamar,seharusnya jendela itu terbuka?"  dia berucap seperti itu di dalam hatinya.Dan entah mengapa saat ini fillingnya mengatakan kalau ada orang lain di dalam kamarnya selain dia.

Deg...deg...deg...

Jantungnya berdegup kencang,Atra merasakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam kamarnya.

Huuuffhhtt....

Dia menarik napas panjang dan mengeluarkannya lewat mulut untuk mengurangi rasa takut.Atra segera mematikan lampu di kamarnya dan meringkuk di dalam selimut serta berdoa di dalam hati supaya dia diberi ketenangan dari rasa takutnya.Perlahan-lahan dia memejamkan mata dan akhirnya dia tertidur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Atra melihat seorang perempuan cantik yang sedang tertidur di atas kasurnya.Dia meneliti setiap wajah dari perempuan itu.Rambutnya yang hitam dan panjang sedikit menutupi wajah cantiknya.Hidungnya yang mancung,bibirnya yang merah ranum serta pipinya yang agak tembem tidak luput dari perhatian Atra.Walaupun dia sedang tidur,Atra dapat merasakan kalau perempuan itu memiliki beban hidup yang cukup berat.Semuanya terlihat dari kerutan raut wajahnya ketika tidur.

"Atra...."

Seseorang memanggil namanya.Atra mengedarkan pandangnya ke penjuru kamar tapi dia tidak menemukan siapa-siapa.

"Atra..."

Suara berat itu memanggilnya lagi.Bulu kuduk Atra tiba-tiba meremang.

"S...s...siapa itu?" Tanyanya terbata-bata.

"Jangan takut Atra...aku tidak akan melukaimu.Aku datang kemari ingin memberitahu sesuatu hal kepadamu." Jawab suara itu.

"S...si...siapapun kamu,tolong jangan ganggu aku!!" Atra terus mengedarkan pandangannya di sekeliling kamar,mencari sumber suara tersebut.

"Sudah ku bilang...kau jangan takut.Aku tidak akan melukaimu.Aku mau memberitahukan hal penting kepadamu Atra dan tolong dengarkan..."

Atra pun diam,dia tidak lagi menjawab omongan orang yang tak kasat mata itu.Keringat dingin mengucur deras membasahi t-shirt putih yang dikenakannya.

"Kau lihat perempuan yang sedang tidur itu??"  lanjut suara itu.

Atra mengangguk cepat dan melihat ke arah perempuan yang sedang tertidur pulas itu.

Cause I m your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang