Epilog

5 0 0
                                    

Barang sekalipun tak pernah ia mengatakan aku mencintamu. Sekali saja, ia tak pernah. Entahlah seberat apa kalimat itu baginya. Dulu, dulu sekali saat hubungan kami baru pernah kutanyakan padanya alasan mengapa tak sekalipun ia pernah mengatakan kalimat itu.
      "Memangnya apa gunanya kalimat itu?. Tanda cinta?. Bukan kan. Lagi pula jika iya masih banyak tanda cinta yang lain. Aku sudah mau berubah untuk kamu, hanya kamu. Itu cukup" Dia benar. Dan sejak hari itu tak lagi kupertanyakan.
       Bukan hal itu yang membuatku meninggalkanya, aku tak sekekanakan itu. Ada alasan lain. Kalian akan memahaminya nanti, tidak sekarang. Setiap hal butuh peroses, dan proses memakan waktu. Jadi bersabarlah.

Aku Kamu dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang