I. Coffee

40 1 0
                                    


Aku di sini. Duduk lantai kamarku sambil bersandar ke dinginnya dinding. Aku, sendiri, berteman segelas Coffee Float McD. Kau pernah coba? Aku sangat menyukainya. Ketika aku meminumnya, selalu ada sesuatu yang akan aku pikirkan.

Kali ini tentang Kopi Manis.

Ketika sebuah kopi bertemu dengan gula. Pernahkah kau berpikir siapa yang akan menang? Glukosa dari gula yang menyebabkan mengantuk atau kafein dari kopi yang menyebabkan terjaga?

Penyatuan yang sangat bodoh bukan? Aku tertawa.

Tapi bukankah itu tidak penting? Pencinta kopi manis pasti tidak pernah memikirkannya. Mereka pasti tidak peduli akan hal itu, yang penting dia menyukai tiap kepahitan dan kemanisan itu meleleh di mulutnya.

Bukankah begitu juga dengan orang yang tidak mencari efek dari keduanya? Siapa peduli dia mau membuat mengantuk kek atau terjaga semalaman kek, masa bodoh!

Kau tau? Kau dan aku bisa jadi sebuah racikan kopi manis. Kau saja yang menjadi kopi pahitnya, biar aku gula yang manisnya. Hah tidak, aku hanya bercanda padamu. Kita bisa saja adalah segelas kopi manis buatan ibumu atau ibuku. Kita punya letupan yang berbeda, kita memiliki efek yang berbeda. Kita pernyatuan yang sangat bodoh itu. Tapi siapa yang peduli jika saling jatuh cinta? Siapa yang peduli jika aku bersamamu membuatku menikmati pahit dan manisnya secara bersamaan.

Nikmatilah! Seberapa berbeda kita, nikmatilah! Nikmati tiap pahit dan manis yang terasa meleleh memenuhi diri kita ini. Apa kita akan tertidur atau terjaga itu urusan nanti. Yang paling penting, kau dan aku menikmatinya.


-03 september 2017





CintaWhere stories live. Discover now