Disclaimer : masashi kishimoto
Rate : T
Pair : sasuhinaHai salam kenal semua ...
Ini cerita pertama aku, semoga masih bisa dinikmati 😁😁😁"Sasuke-kun ayolah lepaskan aku" Terdengar suara lembut gadis yang kini berada dalam pelukan posesif sang kekasih.
"Tidak ! Sekali kukatakan tidak ya tidak !" Dingin. suara dingin sang pria yang begitu tegas tak terbantahkan yang terdengar. Dan dia makin mengeratkan pelukannya.Sudah dari lima belas menit yang lalu mereka berada diposisi itu. Dimana sang gadis membujuk kekasihnya dengan sabar untuk mengijinkannya pergi mengerjakan tugas kelompok kuliahnya.
Sebenarnya hinata tau mengapa sasuke menjadi sedrama ini. penyebabnya hinata satu kelompok dengan garaa rival sasuke dalam mendapatkan hinata. Tapi mau bagaimana lagi ini tuntutan tugas yang diberikan dosen hinata.
Dia bingung harus membujuk sasuke bagaimana lagi karena dari tadi ucapannya tidak ada yang ampuh untuk meluluhkan hati sang kekasih. Dimulai dari bujukan biasa sampai penawaran kencan minggu ini yang sudah jarang mereka lakukan karena hinata yang sedang sibuk sibuknya dengan tugas kuliahnya.
Sasuke memang sudah menyelesaikan kuliahnya dan kini dia bekerja di uchiha corp. Walaupun dia tidak disibukkan oleh tugas kuliah lagi tapi jangan salah, dia juga disibukkan dengan tugas kantornya. Hanya demi hinata dia merelakan waktu nya yang berharga untuk membayar rindunya pada sang gadis pujaan.
"Sasuke-kun jika kau tak mengijinkanku apa yang akan terjadi dengan nilaiku nanti sasu??"
Sasuke yang sedang memeluk hinata itupun mempoutkan bibirnya sambil menggeleng. Terkadang hinata bingung dengan sasuke yang sangat berbeda jika bersama dia. Sasuke yang biasanya tampak dingin, tidak peduli malah menjadi manja yang tarafnya itu sungguh tidak tertolong bahkan menguras kesabaran yang hinata punya."Ck apa kau tidak mengerti ?! Kau itu satu kelompok dengan setan merah yang MASIH mencoba MEREBUTMU dariku!!!" demi tuhan hinata itu tidak peka atau bagaimana sih?? Teriak batin sasuke.
"kau itu tidak boleh berburuk sangka pada garaa sasu, dia pria yang baik buktinya semenjak kita berpacaran dia tidak pernah mencoba merusak hubungan kita" Hinata mengelus perlahan punggung sasuke untuk menenangkannya.
Walau begitu dia masih mencoba bertahan sambil mencari ide yang tepat untuk lepas dari pelukan sasuke yang semakin erat, kan tidak lucu jika dia mati konyol dipelukan kekasihnya." isss kau tidak merasa pandangannya masih sama padamu ketika kita belum bersatu ?!" Sasuke melepaskan pelukannya sambil melayangkan tatapan horornya.
Hinata memutar bola matanya. Dia tahu garaa masih mengharapkannya tapi dihatinya cuma ada sasuke seorang jadi tidak mungkin dia menerima garaa kan ??
"Ayolah sasuke... kau tau mengapa aku memilihmu dan bukannya garaa ??" Tanya hinata sambil mengelus rahang tegas sasuke
" karena aku hanya mencintaimu seorang" lanjut hinata dengan penuh kelembutan dan sorot mata meneduhkan."Kau tak mengerti" jawab sasuke sambil menunduk dan suara yang lirih. Tapi hinata masih dapat mendengarnya karena jarak mereka yang dekat.
"Apa yang aku tak menegerti sasu?? Hmm??" Tetap masih pandangan yang sama hinata layangkan
"Kau tahu"jeda sejenak demi menghirup udara yang sasuke rasakan menipis "semenjak aku lulus kuliah, aku sangat takut kau berpaling dariku karena kita akan jarang bertemu. Apalagi aku masih dapat melihat tatapan para lelaki yang masih melihatmu dengan pandangan yang sama sebelum kita berhubungan. Mereka seperti tidak peduli dengan statusmu yang sudah menjadi kekasihku"
hinata menatap sasuke dengan intens. Tak pernah dia berfikir kalau sasuke merasakan seperti itu terhadap dirinya. Dia akui dia sangat bahagia mendengar ucapan sasuke. Tapi terselip rasa tidak nyaman ketika sasuke bilang dia akan berpaling darinya. Itu tandanya sasuke masih tidak mempercayai hinata sepenuhnya. Walau begitu hinata mencoba memahami yang dirasakan sasuke dan dia akan membuat sasuke percaya padanya sepenuhnya.
"Terlebih garaa si setan merah itu" muka sasuke mengeras ketika membayangkan wajah garaa yang menurutnya memuakkan itu.
"Kau tau? Dia yang paling aku khawatirkan karena dia akan sering berada didekatmu karena kalian adalah teman yang akrab sebelum kita menjadi sepasang kekasih terlebih aku yang tidak bisa selalu didekatmu. Itu akan menjadi peluang untuknya merebutmu dari hidupku" hinata tetap mengelus rahang sasuke untuk memberikan ketenangan sehingga raut wajah sasuke mulai mencair.Sasuke menatap mata hinata dengan mata yang memancarkan kesedihan, ketakutan, kemaran dan perasaan lainnya tanpa menghilangkan kelembutan dari tatapannya "aku tak ingin kau pergi dari hidupku hime" sasuke menggenggam tangan kecil hinata.
"Aku tak ingin kau meninggalkan ku. Jika kau pergi dari hidupku aku tak tau apa yang akan aku lakukan. Mungkin, Aku akan kehilangan hatiku. Kau bukan hanya separuh hatiku, tapi kau pemilik seutuhnya himeee"
Hinata tidak lagi mendengar kalimat frustasi sasuke yang rasanya sangat menyesakkan. Dia ingin menghentikan sasuke bicara.
"Aku tak......"
Cup...
Kata kata sasuke teredam oleh kecupan singkat dibibirnya yang dilakukan hinata dalam waktu beberapa detik.Matanya membelalak. Tak menyangka apa yang dilakukan hinata saat ini. Biasanya dia yang melakukan itu dan hinata akan diam. Hinata tak pernah melakukan ini..
Oh tuhann... liatlah di pipi sasuke terdapat coretan merah yang lumayan tebal dan jangan lupakan mata melotot serta mulut menganga yang tak terlalu lebar.Hinata sempat terkekeh melihat ekspresi sasuke.
"Sasu..." panggilnya dengan lembut
"Aku sudah memilihmu sebagai kekasihku dan aku berharap kau juga menjadi suamiku. Tak pernah terfikir olehku untuk meninggalkanmu jika kau tak memintaku yang pergi" dengan lembut hinata mengelus dan memancarkan kesungguhan dari matanya atas ucapan yang dia lontarkan."Kau tau kenapa? Karena Aku sungguh sungguh mencintaimu. Kau tak ingin kugantikan oleh siapapun diposisi hatiku. Memang apa yang aku ucapkan terdengar menggelikan untukmu. Tapi aku bersungguh sungguh atas ucapanku" lanjut hinata yang kini memandang jauh ke mata gelap sasuke.
"Kau berjanji hime dengan ucapan mu itu ?" Sasuke menunjukkan wajah yang menggemaskan saat ini. Bagaimana tidak dengan mata yang berbinar senyum bagai anak kecil yang diberikan permen. Oh jika tidak dalam situasi serius mungkin hinata akan menggoda sasuke.
Anggukan yang diterima sasuke sungguh membuatnya senang. Bahkan memeluk hinata dengan sangat erat seakan tak ada hari esok baginya untuk menghirup aroma lavender di rambut panjang sang kekasih.
"Sa...sa..suke..kun seesaak"
Oh sungguh butuh kekuatan untuk mengeluarkan dua kata itu dari mulutnyaSasu yang mendengarnya langsung melepaskan hinata "maaf" kemudian menciumi seluruh yang ada diwajah hinata. Oh sungguh ini geli fikir hinata.
" aku sungguh bahagia hime"
Cup .. kecupan terakhir sasuke daratkan dibibir hinata dan menatap hinata dengan tatapan yang hanya diberikan untuk ibunya dan hinatanya. Oh sungguh demi kami-sama. Dia sangat bahagia."Hmm sasuke-kun ....." panggil hinata dengan senyuman manis
"Ya hime ?? " tak mau kalah sasuke menunjukkan senyuman sejuta yen nya pada hinata"Sudah bolehkah aku pergi kerja kelompoknya?? "Tanya hinata dengan polos .
"Ck baiklah ... tapi ..." sengaja menggantungkan kalimatnya untuk melihat raut wajah hinata yang masih polos itu.
" kau.harus.kutemani.hime bagaimana ?? " dengan penekanan yang sangat sangat jelas sasuke lakukan. Ingat,dia uchiha sasuke yang tetap posesif apalagi yang bersangkutan dengan hinata."Issss ... baiklah ...baiklah... tetap saja tak percaya padaku" hinata menggerutu sambil mengembungkan pipinya yang cabby itu.
Cup... "eh" hanya itu yang terlontar dari hinata
"Aku hanya menjagamu dari pemangsa hime, bukan karena tak percaya padamu..." cegiran sasuke berikan pada hinata. Oh sungguh mustahil sasuke nyegir. Apa ini sudah tanda tanda akan berakhir dunia ??"Hai...hai... wakatta ..."
End ...
Maaf jika kurang memuaskan 😞😞
Kritik dan saran sangat dibutuhkan loh 😁😁
Terimakasih sudah membaca 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuhina
RomanceCuma untuk ijin kerja kelompok mesti ada sesi curahan hati. Disclaimer to masashi kishimoto Pair : sasuhina Rate : T