suram

1.5K 116 10
                                    

Hufff ...
Berulang kali helaan nafas keluar dari bibir hinata. Bagaimana tidak ?!
Kedua orang yang berada dimejanya berlomba lomba melemparkan tatapan paling tajam mereka masing masing.

Flashback on ..
Salah satu ruangan di konoha cafe terdapat pria yang bernama Garaa yaitu seorang lelaki tampan dengan mata jade indah sangat serius menatap buku yang ada ditangannya. Bahkan tak menyadari bahwa meja yang dia duduki dihampiri dua makhluk yang berbeda gender.

Kreeetttt...

Decit tarikan kursi menyadarkannya dari dunianya sendiri. Seketika pemilik jade melempar senyum yang "uaaaahh" bagi gadis lain ke gadis cantik yang berdiri di depannya sampai suara "ehem" dikeluarkan dari pemuda yang disebelah gadis cantik itu.

Mereka tak lain dan tak bukan adalah hinata sang dewi ketentraman hati sedangkan sasuke sang iblis terkutuk yang selalu mengekori hinata. Ya itu tentu saja pendapat seorang sabaku garaa yang sangat benci kepada sasuke. Tapi, bagi kaum wanita sasuke adalah dewa diatas dewa.

"Hina, kenapa kau membawa pengawal??!!bukankah kita hanya belajar kelompok?!" Tanpa rasa bersalah garaa melirik sasuke.
Oh lihatlah ketangan sasuke yang sudah terkepal sangat keras. Mungkin jika kalian ingin mencoba bogem sasu bisa bisa luka ringan seperti mulut robek kalian rasakan.

Sedangkan disudut hinata dia merasakan aura setan sasuke mulai meyebar dengan luar biasanya. Untuk ketentraman bersama, hinata menggenggam kepalan sasuke dengan lembut.

"Cihhh" decihan garaa malah dibalas dengan seringain seksi sasuke. Ingat kata seksi buat sasuke hanya berlaku bagi fansgirl nya sedangkan bagi garaa itu penghinaan lahir batin.

Hinata tidak menyadari interaksi mata yang melempar kebencian itu dari mereka masing masing. Dia hanya menyadari jika garaa ingin mencairkan suasana diantara kedatangan hinata dan sasuke. Sedangkan bagian sasuke hinata hanya menganggapnya cemburu.

Ingat ?!! Hinata tetaplah gadis yang tidak suka berburuk sangka ke orang lain.

"Oh pengawal kehidupan selamanya atau bisa disebut calon suami hinata maksudmu?!!" Balas sasuke dengan pandangan meremehkan garaa.

'Oh ayolah sasuke....
Mungkin hina akan berubah fikiran ketika aku mencurahkan perhatianku' batin garaa tersenyum dengan aduhai bikin klepek klepek tapi sayang hanya didalam batinnya.

"Hina ayo kita mulai belajarnya" garaa menggenggam tangan hinata yang bebas dan menariknya untuk duduk disebelahnya.

Oh garaa sepertinya kau sungguh menyukai sasuke yang murka.

'Dasar setan merah' geram batin sasuke walau begitu dia tetap menggenggam tangan hina yang sebelahnya sambil mengikuti hina yang duduk.

Hinata dan garaa memulai belajarnya yang pada awalnya tenang mulai berubah ketika garaa yang untuk kesekian kalinya mencoba mendekati hinata dengan trik kampungannya yaitu bertanya kepada hinata.
Tentu saja itu hanya trik garaa yang dengan mudah disadari sasuke sebagai orang yang peka (baca posesive)ke hinata. Sedangkan hinata ???
Oh sudah jelas dia tidak sadar. Bahkan dia tidak ingat bahwa garaa salah satu temannya yang jenius.

"Sudah cukup !!! Aku muak melihat setan merah ini yang terus menempel denganmu seperti benalu. Dia itu hanya cari kesempatan hime!!" Ucap sasuke sambil menahan geram. Walaupun suaranya penuh penekanan tapi mari kita lihat wajahnya.... tetap datar seperti tembok.

Tapi bagi hinata, dia tahu kalau sasuke sedang murka. Sedangkan garaa malah melempar senyum meremehkan ke sasuke.

"Apa ?" Tanya garaa dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin.

"Kau itu jangan pura pura dungu!!"
Habis sudah kesabaran sasuke. Dia maju selangkah dan hinata cepat cepat menahan tangannya.

"Sasu... dia hanya bertanya tentang pertanyaan yang tidak dia mengerti"
Dengan tenang nya hinata menatap sasuke yang emosi.

SasuhinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang