"Pagi semua" sapaku riang seperti biasa, membuat orang2 yg duduk di meja makan menatapku sekilas dengan ekspresi yg berbeda
"Pagi Fani..." sapa Aria yang tak lain adalah papahku, laki2 itu meliriku sekilas sebelum melanjutkan kegiatannya membaca koran
Aku menatap sekeliling mencari keberadaan mamah dan Farah -saudara kembarku- sebelum akhirnya tatapanku kembali pada orang2 yg berada di meja makan.
Aku duduk di samping kiri papah dan tak lama setelah itu aku mendengar suara orang yg baru saja aku cari
"Kamu gadis macem apa jam segini baru bangun..." aku langsung menggigit bibir dalamku saat mendengar suara mamah yg menyudutkanku
" maaf mah Fani kesiangan tadi..."ucapku pelan, aku menatap mamah yg sedang menata makanan di meja dengan perasaan bersalah
"Kamu itu yah kenapa sih ngga bisa nyontoh si Farah sedikit aja... susah banget kayanya tambah baik..."
Aku merasakan nyeri di dadaku saat mamah berkata seperti itu, aku meremas rokku berharap bisa menyalurkan perasaan sakit ini.
Aku tak dapat membalas perkataannya, dan lebih memilih menunduk menatap piring kosong dihadapanku.
"Yuk makan..." suara lembut di sampingku membuatku mendongakan kepalaku, menatap perempuan yg begitu mirip denganku sedang tersenyum padaku yang membuatku langsung mengangguk
Setelah membaca doa kamipun makan dengan tenang, tanpa di selingi obrolan yang biasa di lakukan dalam sebuah keluarga.20 menit kemudian aku berpamitan pada semua keluargaku lalu bergegas ke halte yang tidak jauh dari rumahku
"Hft..." aku berusaha mengatur nafasku sesampainya di halte dan tak lama bus tujuanku datang. Tanpa membuang waktu lagi akupun melompat menaiki bus itu yang telah terisi penuh oleh penumpang.