Keesokan harinya aku sudah siap sejak pukul 4 WIB. Aku menunggu kehadirannya memang saat itu aku berencana berangkat bersama. Orang tuaku mendampingindi belakang dengan motor yang berbeda. Perjalanan yang kami tempuh lumayan cepat hanya 2 jam. Tak lama setelah proses registrasi sambil menunggu giliran aku memang sengaja untuk mencari tempat kost. Hanya butuh waktu 2 jam ternyata aku sudah menemukannya. Fara temanku juga setuju namun inilah awal ceritaku. Entah kebahagiaan atau malah ini yang membuatku sadar aku hanya sendiri.
_____________Hari ini adalah hari dimana aku harus memulai kehidupanku tidak dengan orang tuaku. Aku sangat takut , memang aku terbiasa jauh dengan mereka. Tapi bukan berarti aku tidak hidup dengan mereka. Aku terbiasa pergi tanpa kedua orang tuaku and im enjoy. Tapi kali ini aku takut aku akan jauh dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Aku berfikir aku akan bisa pulang sebulan sekali atau bahkan 2 minggu sekali. Aah difikir nanti saja. Hari pertama bersamanya tidaklah buruk semua berjalan baik-baik saja. Sampai hari itu dimana aku tau kau sangat membenciku dalam diam. Kau mengira aku adalah nerakamu. Bagaimana tidak goresanmu sangat jelas bahwa kau ingin keluar dari neraka tempatmu sekarang.
"Far, kau tidak makan ?" Ajakku karena memang aku sudah memasak. Tapi yang kuterima hanyalah gelengan kepala. Bagaimana tidak dia yang mengajakku untuk memasak, magernya kelamaan membuat gemash dan aku memutuskan untuk memasak sendiri. Akhirnya dia tetap enjoy dengan kegiatannya bersama hpnya.
biarkan saja nanti dia akan memakannya sendiri. Pikirku dalam hati. Zonk !!!! Makanannya tidak disentuh sama sekali. Bukankah kau geram jika menjadi aku. Sudah disisakan tapi apa malah di biarkan begitu saja.
Aku adalah pelaku LDR. yash Long Distance Relationship. Aku tidak tau harus mempercayai hal tersebut atau tidak. Aku hanya ingin berjalan sesuai alurnya. Aku tidak ingin menghancurkan komitmenku. Sama dengan fara dia juga pelaku LDR. Namun, bedanya dia baru saja jadian. Tapi yang aku kesalkan adalah setiap aku menelfonnya dia akan mengikuti itu sampai segala yang dibicarakan sama.Part ini agak panjangan yaaa , hehe author emang ga nulis siapa pemerannya. Kalian bayangin sendiri aja 😉😉
Jangan lupa voment yaaa
Kalau ada yang tersinggung maaf aku tidak bermaksud ambil hikmahnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry Be Happy
Short StoryBahkan aku tak tau harus bagaimana jika tanpa teman - temanku memang nyatanya teman adalah hal freak yang mengganggu perasaan wanita yang selalu baper bukan dengan teman pria melainkan dengan teman wanitanya haha receh banget masalahnya buts ini...