Vottom Short Story (Jeon Jungkook)

kegagalan Jungkook dalam menodai Tae

.

.

.

Happy Reading
.

.

.

"Kook-aahh~~"

"Hmm?"

"Bantu aku, kau tidak kasihan melihatku yang terus mengerjakan tugas laknat ini? "

*Tae Manyun

Jungkook melihat sekilas, dan kembali fokus pada layar persegi di tangannya

"Jungkook"

"....."

"Kuki-aaa"

Jungkook berhenti dan berjalan kearah taehyung.

"Kukki.. Bantu aku.. "

Bukannya membantu, jungkook malah mengangkat tubuh taehyung ala bridal style.

"Kuki apa yang kau lakukan? Turunkan aku~!"

Taehyung terus meronta meminta diturunkan namun Jungkook tak peduli, ia malah membaringkan Taehyung secara perlahan diatas ranjang.

"Wah!! Aku memintamu membantuku, bukan-" Ucapan Taehyung terhenti.

Jungkook naik ke atas ranjang lalu merayap ke atas tubuh Taehyung.

Ia mengendusi wajah dan leher berwarna tan itu.

"Aku sedang membantumu saat ini, hmm"

"Kau nggak bantu sama sekali!! Awass!! "

Ia mendorong dada bidang Jungkook dengan kuat, namun alhasil malah tangannya yang pegal mendorong papan baja.

Saatnya ia lari. Melihat kilat mata Jungkook pun, ia tahu kalau nanti ia takkan selamat.

Namun, walaupun ia sudah lari, tangan kekar kekasihnya memerangkap tubuh kurus itu dalam lengan kekarnya dan menariknya ke tengah. Memeluk perut itu sangat erat.

"Kook tugas itu harus kukumpulkan besok."

Taehyung berkedip polos, berharap Jungkook mau melepaskannya sekarang.

"Lalu ?"

"Aku harus mengerjakannya."

"Kau bisa mengerjakannya nanti baby ku ~"

Taehyung mendumal, tahu begini lebih baik dia anteng saja tadi mengerjakan tugas yang entah kapan akan selesainya sekarang.

"Dan sekarang kau mau apa kukiaaa? "

"Membantumu"

"Aku akan terbantu jik-"

Pintu kamar itu terbuka menampakan sosok sang leader yang berdiri termenung melihat posisi dua maknae bangtan

"Hyung! " jungkook yang terusik meneriaki namjoon

"Hyungie! Bantu aku"

"I'm sorry baby"

Namjoon kembali menutup pintu kamar sang maknae. Setelahnya, Jungkook kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

Hwanggeum maknae itu menyunggingkan seringaian tampannya kala pemuda manis dalam kungkungannya itu menatap horor padanya.