SORRY 1

1.4K 58 5
                                    

Author's pov
Langkah seorang namja bertopi hitam terhenti di depan kamar no 1012 "Apa dia masih belum sadar?"tanyanya pada namja pendek berkacamata hitam sambil menatap kamar 1012 dengan tatapan sedih "Kata dokter, tidak ada jalan lagi." namja pendek itu menggigit bibirnya "Dia hanya menunggu waktu menjemputnya." Pundak namja pendek berkacamata hitam bergetar. Dia menangis.
"Hyung, ini bukan sepenuhnya salah Hyung. Ini salah..."
"Kita semua...,"
"Hiks..andai aku bisa merubah waktu dan membuat keadaan menjadi berubah..hiks..,"
Namja bertopi hitam itu juga tak kuasa menahan kesedihannya, air mata sukses jatuh dipipinya
"Baekhyun Hyung. Sudah, jangan menangis."
"Kau..hiks..sendiri..hiks..juga menangis.. pabbo Kai..".
Baekhyun dan Kai membuka pintu bernomor 1012, bau obat-obatan terasa menyengat di ruangan kecil serba putih itu. Mata mereka tertuju pada seorang namja yang tengah terbaring diranjang dengan wajah pucat dan tubuh yang kurus. Namja itu, Do Kyungsoo. Mata
doenya terpejam damai, wajahnya pucat dan tubuhnya yang semakin ringkih dan lemah membuat siapapun yang melihatnya akan miris melihat keadaanya.
"Hyung.., kami datang mengunjungimu." Kai melepas topinya. Bisa dilihat matanya memerah, begitu juga dengan hidungnya. Hanya suara mesin pendeteksi detak jantung menyambut sapaan Kai.
"Kyunggie-ah, apa kau tak rindu dengan Hyungmu ini?." Baekhyun tertawa miris
"Aigoo.., dan lihat tangan mu! Apa kau tak kasihan dengan tubuhmu, hm?." Baekhyun tersenyum getir, dia menggenggam tangan Kyungsoo erat
"Kyunggie-ah, cepatlah sadar...hiks.. Boggoshipo ." air mata Baekhyun jatuh ke tangan Kyungsoo, tanpa mereka sadari Suho,Sehun dan Luhan yang baru datang menatap sendu mereka dari balik pintu.
Luhan berlari keluar rumah sakit, Sehun menyusulnya dan sekarang mereka berdua tengah berada di taman rumah sakit
"Luhan Ge?" Sehun memandang Luhan
"Andai aku tak meminum teh itu."
"Ini bukan semuanya salahmu, Hyung." Sehun menepuk pundak Luhan pelan
"Andai aku sadar saat itu..andai-" Sehun memeluk Luhan erat
"Sehun juga selama ini jahat sama Kyungsoo Hyung.., hiks.., Sehun selalu membentak Kyungsoo Hyung..,"
Luhan merasakan pundaknya basah, Sehun menangis di bahu Luhan. Mereka menangis bersama. Seakan tahu, hujan pun turun. Luhan mulai mengingat kronologi bagaimana 'tragedi' ini bermula. Semuanya berawal dari pagi itu….

Flashback
"Kai! Kau thembunyikan di mana PSP ku?!"
"Sehun, jangan lari-lari." Seorang namja bercelemek menegur Sehun sambil membuatkan sarapan untuk member Exo K."Ini dia Spaghetti spesial ala Chef Kyungsoo!" Kai berteriak semangat dan langsung menarik piring yang di bawa Kyungsoo dan memakannya dengan lahap.
"Kai! Kau membuat Kyunggie hampir jatuh!" Baekhyun menjitak kepala batok Kai (?)
"Hhappo~! Hyung..hahhu..khan..hhaku hhhasih hahhap perhhumbuhan!" Kai berbicara sambil memakan spaghetti dan itu justru membuat Baekhyun naik pitam
"Kai! Kalau makan pelan-pelan! Dasar rakus!" Kai akhirnya membawa spaghetti nya ke ruang tengah dan memakannya sendirian tanpa menghiraukan Baekhyun yang masih mengomel.
"Hei, masikah ada makanan untukku?"
Suho menepuk pundak Kyungsoo pelan "
Tentu saja Hyung. Ini makanlah, mumpung masih hangat." Kyungsoo menyondorkan spaghetti itu pada Suho, Suho menerimanya dengan senang.
"Kyungsoo-ah, tanganmu dingin. Kau sakit?" Kyungsoo dengan raut wajah kaget menarik tangannya
" baik-baik saja, Hyung." Suho terlihat menyipitkan matanya
"Wajahmu juga agak pucat, apa perlu ke dokter?" Kyungsoo tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"Oh ya. Hyung, benarkah nanti sore Exo M akan datang kesini?" Suho mengangguk
"Tadi aku dipanggil ke gedung SM karena hal itu. Dan Kyungsoo-ah spaghetti mu sungguh enak!" Kyungsoo terkikik kecil melihat tingkah namja berumur 23 tahun itu seperti anak kecil, lebih tepat anak TK.
"Annyeonghaseo~!" Suara ceria nan melengking membuat Sehun yang sedang tergeletak tak berdaya(?) akibat berebut PSP dengan Kai langsung bangun dengan mata berbinar-binar
"Luhan Gege!" Sehun memeluk Luhan senang, Luhan membalas pelukan Sehun dengan jitakan
"Lepaskan aku!" Sehun mengerucutkan bibirnya sambil mencibir
"Aku kan memeluk Hyungku sendiri karena aku merindukannya, masa tidak boleh?" Luhan tertawa kecil
"Kau kira aku juga tidak merindukan
Namdongsaeng ku tercinta, hm?"
"Hyung.. Boggoshipo ..!".
Setelah kedatangan Exo M, dorm Exo K lebih mirip pasar dari pada bermain PS di kamar Sehun. KrisYeol yang nge-rap gak jelas yang sukses membuat Baekhyun melempar bantal dan menutup telinganya dengan penutup telinga, KaiLay nge-dance ria diiringi rap KrisYeol, Xiumin sibuk memakan bakpao yang dibawanya dari China dan Chen,Kyungsoo dan Baekhyun yang sibuk mengobrol membuat suasana dorm Exo k sangat ramai. Kecuali, uri leader Suho sedang serius mengatur jadwal Exo dengan managernya.
"Hahaha.., Kyungsoo-ah. Lihat foto ini!"Kyungsoo tersenyum kecil namun tiba-tiba dadanya terasa sakit, dia berusaha menahan rasa sakit itu.
" .., aku mau ke toilet dulu." Kyungsoo beranjak pergi dari ruang keluarga yang penuh dengan kegembiraan menuju kamar mandi yang suram dan dingin.
"Uhhk.." Kyungsoo menutup mulutnya, terlihat sesuatu berwarna merah pekat mulai mengalir disela-sela jari Kyungsoo. Darah.
Kyungsoo dengan tangan yang bergetar mengambil obatnya di saku celananya, Kyungsoo meminum obat itu dan rasa sakit itu berkurang sedikit demi sedikit. Kyungsoo melihat tangannya yang penuh dengan darah, matanya berkaca-kaca. Kyungsoo membasuh tangannya di wastafel, tiba-tiba rasa sakit itu menyerang lagi.
"Uhhk..hukk," Kyungsoo berusaha meredam suara muntahannya dengan mulutnya, darah yang keluar semakin banyak
"hhh..hhh..," Kyungsoo bersandar di balik pintu sambil memegangi dadanya
"Ini memang takdirku.." Kyungsoo memejamkan matanya sejenak
"Terkena kanker darah...,".
"...!" Kyungsoo terkejut, dia melihat seorang namja berwajah manis dan berambut cokelat tengah menangis dibalik tirai baththup. Luhan.
" .., sedang apa disini..?" Luhan memeluk Kyungsoo
"Apa itu benar?" Kyungsoo terdiam "Apa itu benar kau terkena penyakit kanker darah?" Kyungsoo mematung, dia tidak tahu harus menjawab apa
"Apa...itu..benar..jawab aku..,"
" ..".
" ...,"
"Kyungsoo-ah..," Luhan memeluk Kyungsoo erat
"Hyung, jangan beritahu yang lain ya, Aku tak mau membuat mereka sedih."
"Apa itu ada obatnya?"
"Kata dokter, kanker darah belum ada obatnya..," nafas Luhan tercekat, apa itu berarti...
" berarti..,"
"Aku hanya bisa menunggu ajal menjemputku...," Luhan membulatkan matanya
"Tidak! Kau pasti bisa sembuh!".
"Ukh..,"kepala Kyungsoo terasa pusing, Luhan yang melihatnya segera memeluk Kyungsoo
"Sudah..hiks.. kajja kita ke kamarmu.." Kyungsoo tersenyum kecil, dia menghapus air mata Luhan yang masih berjatuhan dipipinya
"Hyung jangan sedih, aku marah kalau Hyung sedih." Luhan tersenyum kecil, dia memapah Kyungsoo keluar dari kamar madi.
Tanpa mereka sadari, seorang namja berwajah angelic dan berlesung pipit mematung di samping pintu kamar mandi. Namja itu adalah Suho. 'Jadi ini penyebab wajahnya pucat akhir-akhir ini, Kyungsoo-ah...,' Suho tanpa sadar meneteskan air mata.
"Ye~! Aku menang! Berarti selama satu minggu PSP ini menjadi milikku!" Kai merebut PSP berwarna hitam dari tangan Sehun yang sedang merengut
"Ya thudah, mau gak mau Thehun kan thudah janji." Kai terkekeh senang
"Lho, Kyungsoo Hyung sama Luhan Hyung di mana ya?" "Mungkin lagi ngegosip lagi, biasa sesama namja
manis(?).".
Kyungsoo tertidur pulas, Luhan mengusap rambut Kyungsoo lembut.
'Kyungsoo-ah, aku benar-benar tak mau kehilanganmu..,' Luhan berbaring di samping Kyungsoo dan ikut pergi ke alam mimpi.
Pagi hari di dorm Exo tidak berbeda dengan biasanya, selalu ramai dan heboh. Mulai dari Sehun yang berebut kamar mandi dengan Kai(Gara-gara Kai kalau mandi sambil ngedance), Baekyeol saling adu mulut, Tao, Lay dan Xiumin berusaha membangunkan leader Exo M yang terkenal dengan julukan 'Kebo'nya Exo karena tidak akan bangun sebelum Ace di buang ke sungai#abaikan.
"Nah, semuanya ini ada staff baru."
" Choi Mi Na imnida, ..,"
'...' Semua member Exo menatap Mi Na dengan pandangan aneh, rambut dikepang, berkacamata tebal, dan baju kebesaran
"Mungkinkah dia sasaeng fan ?" Kai berbisik pada Kyungsoo yang berada tepat di sebelahnya
"Mungkin saja, tapi mana mungkin SM memperkerjakan sasaeng fan , SM kan terkenal teliti memilih staff?" Kai mengangguk mengerti.
"Mi Na ini bertugas untuk membersihkan dorm kalian, aku memperkerjakannya karena kasihan pada Kyungsoo yang selalu kalian monopoli!" Member Exo hanya cengengesan gak jelas
"Tapi, aku jamin dia tidak akan mengutak-atik barang pribadi kalian. Dia sudah di tes, dia bukan sasaeng fans
atau paparazi ."
Mi Na mulai membersihkan ruangan demi ruangan di dorm Exo. Tanpa siapapun ketahui dia menyeringai saat melihat foto member Exo ber-12 yang terpampang di ruang keluarga.
Kyungsoo mencuci piring, tangannya dengan telaten membersihkan piring-piring kotor. Dia tengah bersenandung kecil, sampai... 'Grepp!' seseorang memeluknya dari belakang, Kyungsoo menengok kaget. Kyungsoo menghela nafas, ternyata itu Suho.
"Hyung! Kau membuatku kaget!" Suho hanya diam sambil menyandarkan kepalanya di bahu Kyungsoo.
"Kyungsoo-ah, jangan terlalu capek-capek. Sini, biar aku yang mencuci piring." Suho melepaskan pelukannya dan mengambil piring yang di bawa Kyungsoo perlahan
"Tidak usah, ini bukan pekerjaan berat kok!"
"Biar aku saja." Suho dengan telaten mencuci piring itu
"Kyungsoo, rajin-rajinlah makan yang banyak dan seringlah check-up ke dokter. Aku khawatir, badanmu semakin kurus saja."
"Kurus apanya? Aku itu tambah gendut loh!" Kyungsoo tertawa renyah, Suho meletakkan semua piring yang sudah dia cuci.
"Aku serius." Deg! Kyungsoo terdiam. Biasanya, Seserius apapun Suho dia tidak akan pernah memberikan tatapan tajam pada siapapun
"Hyung, kau kenapa sih?"
"Aku hanya mengkhawatirkanmu, Kyungsoo." Suho yang melihat Kyungsoo mematung langsung memeluknya
"Aku tidak mau Namdongsaeng kesayanganku kenapa-napa." Kyungsoo memejamkan matanya erat 'Tuhan.., apa aku sanggup meninggalkan mereka semua? '.
"Kyungsoo-hyung, kenapa bengong dari tadi?" Kai memegang pundak Kyungsoo secara tiba-tiba
"Kai! Kau mengagetkan saja, sungguh hari ini banyak orang yang mengagetkanku!"
"Hehehe.., habis Hyung bengong terus sih!"Kai duduk di sebelah Kyungsoo
"Hyung, ayo selca, sudah lama kita tidak selca berdua!." Kai mengarahkan I-phonenya dan memotret foto bersama Kyungsoo .
"Hyung, hasilnya bagus! Bagaimana kalau dicetak? Hyung...?"
"Kyungsoo-Hyung kenapa menangis..?" "Aku tak apa-apa kok..," Kyungsoo memaksakan tersenyum kecil
"Hyung tidak pandai berbohong..,"
"Aku hanya...sedikit takut."
"Takut kenapa Hyung? Kan ada aku di sini." Kai menepuk punggung Kyungsoo pelan
"Kai, kalau semisalnya aku meninggalkanmu sendirian bagaimana?"
"Hyung jangan bicara yang aneh-aneh..,"
"Kai-ah, salju turun." Butiran-butiran salju turun, Kyungsoo memejamkan matanya
"Hyung! Ayo berteduh, nanti Hyung sakit!"
"Biarkan aku disini, aku ingin memohon sesuatu." Kyungsoo merapatkan tangannya
'Ya tuhan.., berikan aku waktu lebih lama lagi untuk bersama mereka. Aku tidak ingin meninggalkan mereka, aku...mencintai mereka..,'
"Hyung! Ppali !".
"Kyunggie kau bisa masuk angin, lain kali jangan bermain salju seperti tadi."
Baekhyun memegang tangan Kyungsoo
"Ya ampun, tanganmu bahkan dingin sekali! Seperti es! Lagi pula untuk apa kau berman salju?"
"Jika kita berdoa di bawah salju yang turun pertama kali.."
"Harapan kita mungkin bisa terkabul.".
"Kyungsoo, kau dari mana? Lihat wajahmu pucat!" Luhan memegang pipi Kyungsoo dan mengguncangkan badannya
"Aku baik-baik saja." "Kyungsoo, lebih baik kau istirahat di kamarmu saja." Luhan memapah Kyungsoo ke kamarnya.
"Kyungsoo, jangan lagi bermain dibawah guyuran salju. Itu tak bagus bagi kesehatanmu!"
"Aku hanya ingin mengucapkan permintaan agar aku selalu bersama kalian selamanya." Luhan tersenyum.
"Kau pasti bisa mengahadapi semua ini, aku tahu kau orang yang kuat."
Tes...tes..tes.. Luhan mengerutkan keningnya
"Kenapa ada bau anyir disi- aigoo
Kyungsoo-ah!" Luhan berteriak panik. Otomatis semua member Exo mendatangi Luhan
"Ada apa Hyung/Ge?" "Aigoo! Kyungsoo-Ge!" Tao kaget melihat darah hyang mengalir dari hidung Kyungsoo
"Kyungthoo Hyung gwaenchana?" "Kyungsoo, apa yang sakit? Apa perlu kupanggilkan dokter?"
"Aku..baik-baik saja, hanya mimisan kok! Tidak usah dikhawatirkan!" Kyungsoo berusaha tersenyum ceria, tapi wajah dan hatinya sama sekali tak sama.
Lay mengambil tissue dan memasukannya ke dalam lubang hidung Kyungsoo, Lay terlihat sangat khawatir dengan keadaan Kyungsoo
"Kyungsoo-ah, berbaringlah agar darahnya tak terus keluar." Kyungsoo menurut dan berbaring di kasur, Lay mengelus rambutnya pelan
"Kyungsoo-ah, aku harap kau cepat sembuh." Kyungsoo menganguk "Lay Hyung, terima kasih." Lay tersenyum
"Hari ini, kau tak boleh ke mana-mana. Tiduran saja, kau pasti kelelahan." Lay kembali mengelus rambut Kyungsoo, tiba-tiba Lay membulatkan matanya
"Kyungsoo! Rambutmu rontok!" tangan Lay terlihat bergetar, tangannya menggengam rambut Kyungsoo yang rontok
"Ah.., akhir-akhir ini rambutku rontok karena sering diwarnai." Lay hanya dapat mengangguk dan menganggap hal itu biasa. Kyungsoo tersenyum miris dan melihat rambutnya yang berada di tangan Lay.
"Lay Hyung, apakah Kyungsoo baik-baik saja?"
"Dia hanya kecapaian, tapi rambutnya banyak yang rontok."
"Rontok?" nafas Luhan dan Suho tercekat, apa ini artinya penyakitnya separah itu?
"Katanya rambutnya rontok karena akhir-akhir ini rambutnya sering diwarnai." Semuanya hanya meng'oh' kan kecuali, Luhan dan Suho yang berwajah sedih.
Kyungsoo memandangi rambutnya di cermin, dia memegang rambutnya dan..beberapa helai rambut jatuh ditangannya, Kyungsoo menatap rambutnya yang sekarang sudah ada di telapak tangannya. Kyungsoo tertunduk, dia lagi-lagi menangis
"Aku tidak masalah jika nyawaku diambil, tapi aku tak ingin berpisah dengan mereka..," Kyungsoo terisak pelan, sebuah tangan mengusap air mata yang jatuh dipipinya. Awalnya, dia mengira itu Luhan. Tapi, dia salah. Itu...,
Suho.
" Hyung, ..." Suho duduk di samping Kyungsoo
"Aku.., sudah tau."
"...?!" Kyungsoo membulatkan matanya
" mana-"
"Saat aku ingin menjengukmu dikamar, aku mendengar suara isakan dari kamar mandi."
"Dan aku tak menyangka..." Kyungsoo membekap mulut Suho
"Cukup.., aku sudah tahu lanjutannya."
"Kumohon Hyung, jangan beritahu siapa-siapa. Aku tak mau mereka sedih." Suho mengangguk
"Tapi.., kau harus berjanji untuk terus menjaga kesehatanmu dan terus Check-up ke dokter." Kyungsoo mengangguk, Suho membantu Kyungsoo berdiri dan mengelus rambut Kyungsoo dan pergi keluar dari kamar Kyungsoo.
Kyungsoo tertidur cukup lama, dia baru bangun pukul 5 sore. Dia segera pergi ke dapur untuk membuat makan malam.
"Hyung! Masakanamu gosong tuh!"
"Iya, kenapa kau tidak membangunkan Kyungthoo Hyung thaja!"
"Aku tak mau makan makanan gosong~!"
"Shht! Diam, kalian tak kasian pada Kyungsoo. Dia kan baru sakit!" Suho dan Luhan berusaha membuat makan malam untuk member Exo agar Kyungsoo tidak kecapaian, tapi masakannya malah hitam dan berbau gosong.
"Aigoo~! Dapurku!" Kyungsoo histeris melihat dapurnya kotor, penuh kotoran dan wajannya gosong
"Apa yang terjadi di sini?!" Luhan dan Suho perlahan-lahan melepas celemeknya dan mendekati Kyungsoo
"Kyungsoo-ah, mianhae. Aku berusaha membuatkan makan malam agar kau tidak kecapaian." Luhan berkata sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kyungsoo terkejut, lalu dia tersenyum hangat pada Luhan
"Gege tak perlu mengkhawatirkan aku, aku cuma kecapaian saja." Kyungsoo memakai celemek dan mulai memasak, tapi sesekali dia memegangi kepalanya
'Dasar keras kepala...' Suho dan Luhan hanya memijit keningnya melihat Kyungsoo yang keras kepala.
"Woahh~! Sepertinya enak, itadakimasu !" semuanya memakan dengan lahap, bahkan Kai dan Sehun berebut ayam sampai terjungkal ke bawah meja
#Duomagnaerusuh.
"Kyungsoo Gege, kenapa makannya sedikit?"
"Aku sedang tak nafsu makan."
"Tapi Gege, harus tetap makan." Tao menyondorkan sepiring penuh makanan beserta lauk pauknya
" ..,"
"Gege biar tambah gemuk, aku tak mau kalau Gege sampai sakit," Tao memberikan sepiring penuh makanan lengkap dengan lauk pauknya, Kyungsoo tersenyum. Dia tidak tega melihat Tao kecewa karena dia tak memakan makanan dari Tao
"Baiklah, akan aku makan." Tao tersenyum gembira dan kembali melakukan aktifitas makannya.
Kyungsoo benar-benar tak bisa menahan tawanya saat melihat melihat Kai dan Sehun yang berebut Saus sambal dan alhasil baju, pipi, rambut mereka terkena cairan berwarna merah yang berasa pedas itu.
"Sehun! Aku duluan yang ambil sausnya!"
"Kai Hyung harus ngalah sama yang lebih muda dong!"
'Crott!'
"Huweeeee!" Sehun menangis karena matanya terkena cipratan saus. Kyungsoo segera menghampiri Sehun
"Aigoo!" Sehun menangis kencang karena perih
"Huweee.., perih..!" Kyungsoo berinisiatif meniup mata Sehun
"Apa sudah baikan? Aku ambilkan obat tetes mata dulu."
"Dan Kai, kau terkena hukuman!.".
Setelah 'insiden saus' tadi, Kai tak berani mendekati Sehun. Setelah 2 jam diomeli Kyungsoo, Suho dan Luhan Kai tak berani mendekati.. ani bahkan memandangnya pun tak berani.
"Sehun.., maafkan Hyung ya."
"Tidak mau!"
"Hiks..,maafkan Hyung ya, Hyung menyesal."
"Huwee.., yau udah Thehun maafin deh."
"Thehun..HUWEE.!"
"KAI HYUNG HUWEEE." Dan terjadilah adegan teletubbies antara namja berkulit hitam dan namja cadel berkulit putih itu.
"Mereka itu lucu sekali, sebentar baikan sebentar marahan..," Luhan menggelengkan kepalanya, Kai dan Sehun memulai aktifitas mereka seperti biasa (Berebut remote tv, bertengkar karena salah satu dari mereka tak dapat giliran liat channel yang mereka sukai)
"Hyung, aku mau pergi belanja dulu."
"Akan ku antar. Ayo." Kyungsoo tersenyum, dia menenteng tas dan memakai jaket dan topinya
"Aku bisa sendiri, Hyung."
"Sudah, pokoknya aku mau ikut."
" ..,"
"Kalau kau ambruk di tengah jalan bagaimana?" Luhan membulatkan matanya
" -jangan kau..,".
Suho meminjam mobil Manager EXO dan segera tancap gas keluar dari basement.
"Hyung, arah supermarketnya ke kanan."
"Memang aku bilang kita akan ke supermarket, hm?"
" ..?"
"Liat saja aku membawamu ke mana.".
"Hyung, aku tak butuh check up!"
"Kyungsoo, penyakitmu itu sudah cukup parah! Minimal 2 hari sekali pergilah check up!"
"Hyung!"
"Tak ada alasan, cepat masuk!.".
"Bagaimana keadaanya?"
"Kankernya sudah menyebar. Mungkin jika dia mau di kemoterapi, itu bisa memperlambat tumbuhnya kanker itu." Suho menghela nafas.
"Apa sampai sekarang belum ada obatnya?"
"Maaf, kanker darah belum di temukan obatnya." Suho menatap Kyungsoo nanar, namja mungil itu terlihat terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Suho menghampiri Kyungsoo
"Kyungsoo.." Kyungsoo tersenyum kecil
"Kenapa Hyung? Aku sudah tak apa-apa. Ayo pulang ke Dorm."
"Apanya yang tidak apa-apa?"
"Kau.., mau kemotera-"
"Tidak! Aku tidak mau!"
"Tapi Kyungsoo..,"
"Aku tak mau Hyung! Kemoterapi itu hanya akan memperlambat kematianku dan pada akhirnya aku juga akan mati." "….".
"Hyung bahan makanan sudah habis, ayo kita ke Supermarket"
"Hyung…?" "Ah, iya. Kenapa Kyungsoo?"
"Ayo kita ke Supermarket."
"Biar aku yang turun, kau catat saja daftar belanjanya."
"Tapi.."
"Sssht! Tak ada tapi-tapian.".
Setelah Suho membeli semua yang ada dalam catatan Kyungsoo, dia langsung melesat menuju Dorm mereka.
"Aku pulang.."
"Kyungsoo Hyung! Kau kemana saja? Aku khawatir tahu! Kau pergi dengan Suho? Kenapa tak mengajakku? Kau dan Suho pergi kemana saja?" pertanyaan Kai yang bertubi-tubi membuat Kyungsoo
"Kau seperti menanyai Yeojachingu mu yang sedang pergi dengan namja lain..,"
" hanya khawatir saja..!"
"Aku tak mau Kyungsoo Hyung mengikuti jejak Taemin Hyung..," Kyungsoo mengusap rambut Kai
"Kalau aku mengikuti jejak Taemin Hyung bagaimana? Bahkan aku akan pergi lebih jauh, hm?" "Kau bicara apa sih Hyung! Aku pasti akan mencegah Hyung pergi! Sejauh apapun kau pergi, aku akan menyusulmu! Kau sudah kuanggap sebagai Hyung ku..," Kyungsoo menggigit bibirnya. Dia belum memberitahu Kai tentang penyakitnya saja sudah begini, apalagi kalau dia memberitahunya?.
"Sudah.., aku mau tidur." Kyungsoo melesat pergi menuju kamar tidurnya
"Hyung.., tunggu!" Kai ikut berlari menuju kamarnya dan Kyungsoo. Selesai berganti baju, Kyungsoo hendak tidur. Namun, rasa kantuknya hilang melihat Kai yang sedang tertunduk di depan jendela kamar mereka.
"Kai, ini sudah malam. Kenapa belum tidur?"
" hanya berpikir."
" aku merasa kau akan meninggalkan ku Hyung?" nafas Kyungsoo tercekat
" ini aku hanya dekat denganmu, Taemin Hyung dan Moonkyu Hyung."
"Diantara mereka hanya Hyung yang ada denganku setiap saat."
"Diantara mereka kau yang paling mengerti aku!" Kyungsoo mengangkat dagu Kai
"Kai.., kehidupan itu tak ada yang abadi."
"Dan.., anak laki-laki tak boleh menangis." Kyungsoo mengusap air mata Kai
"Kau namdongsaeng yang paling kusayangi Kai."
"Nado Hyung, kau Hyung yang paling kusayangi..,".

TBC

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang