Kilasan 1

131 55 41
                                    

Dia adalah rindu
Sebagian membawa angan dan harap semu
Terhalang oleh waktu
Menyapa dua insan yang tak kunjung bertemu

Gadis bersurai hitam legam itu tengah menengadah menatap awan hitam pekat yang mulai menjatuhkan rintik-rintik air yang membasahi bumi.

Ingatannya melayang ketika ia kembali mengingat sosok itu. Sosok yang dirindukannya 7 tahun ini.

Gadis itu ialah Arimbi Pramasastri. Gadis ayu keturunan jawa yang memiliki tutur kata lembut dan menyejukkan hati.

Gadis pecinta kopi dan puisi. Ya, penggalan kata-kata di atas merupakan puisi yang dibuat gadis itu untuk 'dia'.

Berharap kerinduannya dapat sedikit terobati. Dalam hati ia menggumamkan namanya sang sosok pemilik hati Abimana Narespati.

Laki-laki yang berhasil mencuri hatinya dan tidak mengembalikannya ke tempat semula. Pikirannya mereka ulang bagaimana awal pertemuan mereka.
                            ***
Flashback on

Siang itu di perpustakaan sekolah seorang gadis tengah kebingungan mencari buku antologi puisi karangan Amir Hamzah.

Ia membutuhkan buku itu karena minggu depan akan ada pengambilan nilai baca puisi di kelasnya.

Namun, ia tak kunjung menemukannya. Hingga ia memilih bertanya pada petugas perpustakaan. Tapi lagi-lagi petugas perpustakaanpun tak ada di tempat.

Hingga muncul sosok laki-laki seusianya yang memakai seragam sekolah dan kalung identitas perpustakaan berjalan perlahan menghampirinya.

"Maaf, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya laki-laki itu dengan senyum manisnya.

"Eh.....ehm, apa disini ada buku antologi puisi karangan Amir Hamzah?" jawab si gadis.

"Oh ada, sebentar saya carikan." Ia pun berjalan menuju rak yang paling ujung.

"Ini buku yang kamu cari." ujar laki-laki itu sambil menyerahkan buku yang ada di tangannya.

"Terima kasih ehm.... Abimana" balas gadis manis itu.

"Bima, panggil saja Bima." sahut laki-laki itu

"Baiklah, terima kasih Bima." ujar gadis itu sambil tersenyum lalu berlalu meninggalkan perpustakaan.

"Sama-sama." balas Bima lirih

                             ***

Tibalah saat Arimbi melakukan pengambilan nilai baca puisi. Ia akan membacakan puisi karangan Amir Hamzah yang berjudul Padamu Jua.

Ia menghela nafas sebentar untuk meredakan kegugupannya. Setelah yakin Arimbi pun mulai membacanya.

Padamu Jua
                                   Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
........

Lalu di tengah sedang membaca puisinya matanya tak sengaja menatap Bima, laki-laki yang membantunya menemukan buku puisi yang sekarang dibacanya.

Bima juga membalas tatapannya dari luar jendela kelas Arimbi. Seketika itu juga mendadak pikirannya kosong hanya keheningan yang dirasakannya.

Gadis itu bahkan lupa bahwa saat ini dirinya tengah berada di depan kelas untuk nelakukan pengambilan nilai.

Hingga akhirnya, ia menyadari perbuatannya dan memutuskan kontak mata itu secara sepihak. Lalu kembali melanjutkan membaca puisi yang sempat terputus tadi

                             ***

"Aduh, bodoh sekali aku tadi sampai melamun hanya karena melihat Bima." ujar Arimbi dengan suara lirih yang masih dapat didengar oleh orang di belakangnya.

"Hei, aku seperti mendengar namaku disebut-sebut?" tanya orang itu.

Arimbi pun berbalik dan terkejut ketika menemukan Bima sedang bersedekap di belakangnya sambil menatapnya intens.

"Eh, ada Bima." gumam Arimbi aduh bagaimana ini batin Arimbi.

Bima yang melihat itupun hanya tersenyum sambil menaikkan satu alisnya.

"Ehm... Ini tadi aku mencarimu untuk mengembalikan buku yang aku pinjam kemarin." dusta Arimbi.

"Oh begitu, kukira ada apa sampai namaku kau sebut-sebut." balas Bima.

"Ini bukunya terima kasih ya." ujar Arimbi cepat dan langsung berlari kecil meninggalkan Bima yang tampak bingung dengan sikapnya.

                              ***
Tbc....

Halooo!! Ini ceritaku yang pertama guyss, part selanjutnya akan menyusul. Maklumin yakk kalo masih ada typo di tulisanku 😄. Jangan lupa vomentnya ditunggu okee? Okeyy, happy reading ya i hope you like and enjoy my story guyss.

Big thanks,
Penulisrahasia99

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang