Author : Blue Berry
.
.
.
.All is Taeyeon Pov.
Awalnya aku hanya berfikir bahwa kita akan baik-baik saja. Bisa bersama sampai kapan pun. Tak peduli sampai kita bosan dan tua renta.
Aku mencintainya. Sungguh. Aku sangat mencintainya.
Tapi semakin kesini semakin terfikir.
Lalu masa depanmu akan seperti apa ? Masa depanku akan seperti apa ? Kita akan seperti apa ?
Kau akan memiliki pendamping hidup di kedepannya.
Dan aku juga akan memiliki pendamping hidup sama sepertimu.
Hanya mungkin kita tidak akan bisa bersama.
Tapi kita saling mencintai ? KITA HARUS BERSAMA !
Tapi hukum tidak akan membiarkan kita bersama. Hukum alam dan hukum manusia. Mereka tidak akan bisa membiarkan kita lepas.
Heiii.. tapi persetan dengan hukum. Perasaan cinta tak di atur oleh hukum. Hanya kita yang merasakan.
Oke. Itu bisa diterima. Aku tak takut dengan hukum.
Tapi,
Bagaimana dengan keluarga kita ? Apakah kita akan mem-persetan-kan mereka juga, sama seperti kita tak peduli dengan hukum ? Mereka yang melahirkan kita ? Mereka yang membesarkan kita ? Mereka yang membangkitkan kita ?
Mereka tak akan membiarkan kita bersama. Mereka sudah menentukan kita harus seperti apa.
Hubungan kita sudah berada diluar batas wajar mereka.
Semakin dipikir.....
Aku tak bisa.
Aku mencintaimu.
Aku harus melepaskanmu.
Mungkin ini memang tak adil untuk kita. Hukum tak memihak kita. Keluarga pun tak memihak kita.
Pernah berfikir untuk egois. Untuk tak memikirkan keluarga kita. Untuk tak memikirkan perasaan mereka.
Bahkan pernah berfikir untuk meninggalkan mereka. Dan hidup sendiri berdua jauh dari hal-hal yang tak mendukung hubungan kita.
Tapi semua kembali ke awal.
Kita tak bisa egois. Kita menyakiti begitu banyak pihak. Dan pasti mereka akan sulit menerima hubungan seperti ini.
Aku ketakutan.
Takut akan masa depanku
Takut akan masa depan mu
Takut akan masa depan kita
Bahkan aku berharap tak ada masa depan di dunia ini.
Tapi aku sudah dewasa. Tau mana yang baik untuk diri sendiri dan untuk semua. Kita harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang.
Aku menganggap hubungan kita seperti jam pasir. Akan ada titik habisnya.
Selama masih ada waktu untuk itu, mari kita tulis sesuatu yang indah. Sesuatu yang akan kita kenang. Sesuatu yang akan kita ceritakan kepada anak cucu kita dikemudian hari.
Kita berhasil untuk memulai. Dan kuharap kita juga berhasil untuk mengakhiri.
"Tiffany Hwang. Uljima. Saranghae"
END.
Tiba-tiba terlintas untuk buat sebuah cerita yang sad ending. Dan jadilah cerita di atas. Kuharap kalian menyukai semua tulisan yang pernah aku tulis di lapak ini.
Selamat membaca.
Jangan lupa bahagia.
-Blue Berry
KAMU SEDANG MEMBACA
Uljima, Saranghae
Cerita PendekSemua yang kita inginkan, perasaan yang kita dambakan, kadang akan kalah dengan yang namanya masa depan dan ketakutan. Mungkin banyak orang yang tak memikirkan tentang hidup mereka kedepannya asalkan mereka bisa bersama dengan orang yang mereka suka...