[HIGHEST RANK #78 In Romance #35 in 2017 ] (Sedang Dalam Perbaikan\ rvs di eps-11)
Alexa Jender, perempuan yang harus berkerja di tempat hiburan malam serta pemuas pria di atas ranjang. Ia terpaksa melakukan perkerjaan tersebut untuk membayar peng...
HAI KALIAN SEMUA YANG SETIAMEMBACA WATTPAD KU! KALAU ADA YANG MAU TAU THERESA ITU KAYA GIMANA.... FOTO NYA YANG DI BAWAH INI YA!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VIEWERS NYA BANYAK TP YG VOTE SAMA KOMEN DIKIT :(! AKU HARAP KALIAN TERUS VOTE YAAA DAN SETIA MENUNGGU UNTUK NEXT PART NYA! MAKASIH.
***
Alend membuka matanya dengan pelan karena matahari sudah menyinari seluruh kamarnya. Ia bangun dan hanya menggosok gigi serta menyuci wajahnya.
Alend terfikir kembali soal yang kemarin malam bahwa ia akan menikahi gadis ber-umur 18 tahun yang berkerja sebagai penghibur malam. Yang benar saja.... Ada angin apa Alend mengajaknya untuk menikah.
'Karena aku yakin ia akan hamil dan mengandung anakku!cukup itu saja' batin Alend.
Alend keluar dari kamar mandi dan langsung turun kebawah untuk sarapan pagi yang setiap hari selalu Bi Marni yang menyiapkannya.Terdapat secangkir kopi, dan roti bakar. Alend duduk dengan menaruh kedua kakinya di atas meja makan. Sungguh itu tidak memang tidak sopan, tapi seperti itulah Alend.
"hei! Hei! Sudah bangun kau ternyata." Suara itu datang dari arah dapur. Ya dia adalah Brantley yang sudah datang satu jam yang lalu.
Seketika juga nafsu untuk makan Alend sudah tidak ada lagi. Ia langsung menurunkan kedua kakinya dengan tatapan tajam. "Keluar kau dari sini."
"ya ampun Alend.... Seharusnya kau berterima kasih kemarin malam sudah kuceritakan tentang Alexa dan sudah kuberi alamat Apartemen nya." Brantley mengambil roti milik Alend dengan santai dan menggigit nya setengah lalu di taruh kembali di atas piring tersebut.
"ya terima kasih! Dan aku akan membelinya lalu menikah dengannya." Wajah Brantley berubah menatap tak percaya kepada sahabatnya. ' Yang benar saja ia akan membeli dan menikah dengannya.' Brantley tidak terima apa yang Alend katakan kepadanya.
" Aku bingung kepadamu. Sebenarnya ada apa dengan diri mu huh? kau baru saja putus dengan Theresa dan kemarin kau meniduri Alexa. Dan sekarang ? kau akan menikahinya? Kau yang bilang sendiri bukan? 'Jika ia tidak mau jangan dipaksa' tetapi kalimat itu lebih cocok untuk mu." Brantley ingin sekali meninju wajah sahabatnya ini,tetapi percuma. Karena semua nya tidak akan terselesaikan.
"Sudah terlanjur,karena mungkin satu minggu lagi undangan pernikahan akan datang kerumah mu Brantley." Ucap Alend santai.
Bug!
satu tinjuan mendarat kembali ke wajah Alend. Brantley memang tidak bisa menahan emosinya. Dan Alend hanya diam tak menggubris walaupun ia memegang sedikit darah yang turun dari bibir.
"Kau sudah merusak hidupnya Alend! sungguh aku kecewa mempunyai sahabat seperti mu!" Brantley berjalan keluar dengan wajah yang masih memerah.