Holaaaaaaa.... ketemu lagi di one shoot story. Ini pendek. Tapi mengandung mature konten dan kata kata kasar.WARNING!!!!!
21++++++DI BAWAH UMUR MENYINGKIR!!!!
==================================================================
Plaakk
"Ouhhh..."
"Bagaimana, apa kau masih mau nakal lagi?" Geramnya dengan tangan yang masih membelai bokong seksiku yang telah terkena tamparannya.
Mulutku tak mampu menjawab. Hanya suara erangan yang keluar karena setiap sentuhannya.
Plakkk
"Akhhhh... ohhh... Daniel..." desahku.
"Jawab, sayang! Aku tahu kau menyukainya, tapi aku tetap inginkan jawaban dari bibirmu." Tuntutnya lagi dengan tamparan yang entah sudah yang keberapa kali telah mendarat di bokongku.
"Akuhhh... tidak akan nnakal lagiihh," jawabku akhirnya walau dengan suara berat penuh desahan.
Tangan Daniel masih setia meraba-raba bokongku. Oh, aku yakin pasti bokongku sudah merah karena tamparannya. "Kau tahu, sayangku, kau itu sangat nakal. Dan aku suka jika kau nakal. Jadi apa hukuman yang pantas untukmu malam ini, hmm?"
Aku masih tetap pada posisiku sejak tiga puluh menit yang lalu. Menungging di atas pangkuan Daniel dengan bokong yang terekspose sempurna karena daniel telah melepas celana dalam dan gaunku. Sedangkan kakiku masih tetap menggunakan high heels merah menyala 10 cm kesukaannya.
"Ohh... lihatlah bokongmu yang mulus ini. Sungguh sangat menggairahkan. Apalagi dengan warna merah seperti ini." Jemari Daniel meraba turun dari belahan pantatku. Membelai lubang analku lalu turun pada pusat diriku.
Napasku terengah menerima setiap sentuhannya. Lubangku sudah sangat banjir karena tamparan Daniel di bokongku. Belum lagi belaian lembut menggodanya.
"Ohh, Daniel...please!" Mohonku.
Aku menggoyangkan pinggulku meminta lebih. Jemari Daniel meraba klitorisku, berputar sekali dua kali lalu bergeser pada intiku. Membelainya dengan sentuhan seringan bulu. Demi Tuhan! Aku sudah sangat basah. Belum lagi dengan bagian dalam diriku yang selalu berkedut mendamba.
"Please, what? Kau wanita nakal! Kau selalu saja menggodaku." Ucap Daniel dengan suara berat akan gairah.
Satu tangan Daniel menggoda lubang intiku. Sementara tangan lainnya menggoda satu payudaraku. Astaga, aku bisa mati karena kenikmatan!
"Aahhh... aiiishh... Da-Daniel..."
"Sttt... tenang, sayang. Permainan kita belum dimulai. Bahkan kaupun belum menjalankan hukumanmu. Nah, sekarang masuklah ke playroom." Titahnya mutlak.
Aku tersenyum dan mencium sekilas bibirnya sebelum melangkah masuk menuju playroom kesukaan kami. Di dalam playroom, seperti biasa aku akan berdiri telanjang dengan kepala tertunduk.
Di ruangan ini, aku bukanlah lagi Isabel, istri Daniel. Tetapi aku adalah isabel sang Submisif. Dan yeah, Daniel adalah masterku. Apapun ucapannya aku harus menurutinya
Suara pintu terbuka membuat bulu romaku terbangun seketika. Rasa prnasaran, mendamba dan gairah karena godaan Daniel di ruang tamu tadi membuat intiku semakin berkedut.
"Berlutut!" Titahnya setelah berdiri di depanku.
Aku berlutut dengan jantung berdebar dan inti yang berkedut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby Fantasi Marriage
Short StoryOne shot story Warning!!!! 21+ adult only. Bijaklah dapam memilih bacaan. Mengandung unsur dewasa dan kata-kata vulgar.