Secangkir Kopi Diakhir Senja
Secangkir kopi hitam pekat
Hangat merayap bersama kepulan asap
Hanya ada aku;
Dan ruang renggang di kursi sebrang
Pada akhirnya
Kita menikmati senja berdua
Tak terlalu manis
Sebab kau menyuguhiku dengan senyuman miris
Secangkir kopi pekat
Mencoba memeluk hangat
Melupakan fakta bahwa jari-jarimu telah lama membeku
Menyisakan sesak sebelum benar-benar lenyap
Selaras dengan waktu yang terus
Menghitung mundur Kepergianmu
Serupa senja yang meminta pulang kepada peraduan
Mengharap penantian bermuara pada pertemuan
Hingga malam berganti fajar
Mataku diam menerawang
Menatap samarmu pada ambang kepiluan
Tiba-tiba bayangmu berkelibat
Mengusik sadarku yang hampir kalap
Kursi sebrang tak lagi renggang
Aku tersadar
Hangat kopi mulai memudar
Aku tertipu
Rupanya hadirmu
Sebatas angan semu
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Senja [✓]
Poetry[SELESAI] Kenapa aku menyukai senja? Karena dia adalah ketenangan, serta lonceng pengingat Tuhan. Setiap satu senja selalu ku anyam kata, dalam senyum lega serta air mata. Ada sensasi yang berbeda ketika aku memadukan namamu dalm catatan senjaku. D...