Teruntuk kamu

1 0 0
                                    

Hai kamu.
Ingat tidak saat pertama kali kita berkenalan?
   Aku ingat sekali, hari terakhir aplikasi secret sebelum aplikasi itu ditutup (29 april 2015), aku memposting sesuatu dan kamu komen meminta id line ku. Sewaktu itu aku ga tau kenapa mau begitu saja memberitahu id ku, padahal biasanya aku ga mau memberi id pada orang asing.
   Semenjak hari itu kamu sering chat aku di line. Berkenalan, berbagi cerita dan bercanda dalam setiap pesan yang kau kirimkan. Kamu tipe orang yang asyik, aku merasa seperti sudah lama mengenal kamu walau baru berapa hari kita berkirim pesan.
   Kamu menjadi teman di sepanjang hariku, mengusir rasa bosanku. Dari sekian banyak kenalanku di sosial media(teman dunia maya), kurasa hanya kamu yang intens memberi kabar setiap harinya.
   Bermula dari kamu bercerita kalau kamu suka bermain bola, lalu kamu mengirimkan voice note untuk pertama kalinya. kamu mengirimkan suara nyanyian mu dengan iringan gitar. Seketika membuatku klepek-klepek mendengar tembangmu dan petikan gitarmu yang begitu indahnya.
   Sebagai wanita biasa, mendapatkan perhatian dari mu setiap harinya, mendapat kiriman voice note menyanyi dari mu itu membuatku baper, kau tahu hal itu?
   Meski kau jauh disana dengan laut yang memisahkan kita dan akupun belum pernah berjumpa langsung denganmu, aku taktahu mengapa perasaanku padamu sepertinya mulai tumbuh. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.. Di setiap waktu semakin membuatku jatuh padamu.
   Lalu kuingat, saat di line tiba-tiba kamu menghubungiku. Akupun seketika deg-deg'an dan mengangkat telepon darimu. Selama 1/2 bulan kita berkenalan, akhirnya kita berbicara lewat telepon. Suaramu begitu indahnya terdengar di telingaku, membuatku ingin berjumpa langsung denganmu.
   Untuk yang pertama kalinya kita banyak berbicara di telepon, kamu menceritakan keadaanmu disana. menceritakan kegiatan mu bermain bola dan aku mendengarkanmu bernyanyi untuk ku.
   Semakin sering kita bertelepon dan kita bergantian menyanyi menghibur diri kita. Aku pun bertanya-tanya dalam hati. Apa yang kau rasakan padaku? Apakah sama seperti yang kurasakan padamu? Adakah rasa yang timbul di hatimu walau sedikit saja?
   Lambat laun akupun bingung menyikapi perasaanku. Aku ingat suatu hari, ketika kau dengan seriusnya menyuruhku untuk menatap bulan di langit sana agar sama seperti yang sedang kau lakukan. Kau bilang kalau kita berada pada jarak yang jauh namun terasa dekat karna menatap bulan yang sama..
   Semakin lama aku merasakan seperti kau memberiku kode akan perasaanmu padaku. Tapi ntah mengapa aku seperti takut. Takut kalau aku terlalu yakin dan percaya diri kalau kamu punya perasaan yang sama padaku, takut kalau misalnya kamu tidak bermaksud, hanya sekedar omongan saja. Takut kalau kamu itu memang tipe lelaki yang baik pada semua wanita.
   Sewaktu aku bercerita tentangmu pada teman dekatku di sekolah, temanku bilang kalau kamu sepertinya punya rasa padaku. Ga mungkin kamu ga punya rasa tapi kamu terus menghubungi aku dan mengucapkan kata kata indah kepadaku.
   Lalu aku pun ingat, kita itu berbeda. Mungkin jarak saja tidak menjadi masalah dalam memulai suatu hubungan. Tapi kita berbeda dalam keyakinan kita. Mungkin hal itu yang membuatmu ragu untuk bersama denganku, meski kamu punya perasaan yang sama denganku.
   Sewaktu itu kamu pernah menyanyikan lagu Tulus-Sepatu:

kita.. adalah sepasang sepatu.
selalu bersama, tak bisa bersatu
kita.. mati bagai tak berjiwa
bergerak karena kaki manusia.

   Ntah mengapa aku yakin, kalau ini adalah sebuah pernyataan darimu. Kamu benar, meski kita selalu bersama, kita tak kan pernah bisa bersatu karena perbedaan keyakinan kita.
   Oh iya aku teringat, kalau kamu selalu  bilang agar aku mengambil tempat PKL di kotamu, agar kita dapat bertemu. Kamu yang sepertinya menggebu untuk menyuruhku tinggal disana. Kamu menjanjikan kalau kamu akan mengajakku berkeliling melihat pesona kotamu yang indah itu. Sama, aku juga tidak sabar untuk kesana untuk segera bertemu denganmu. Ingin melihatmu bermain futsal, berduet denganmu secara langsung, jogging bersama di taman kota, dll. Pokoknya melakukan hobby kita yang sama secara bersama-sama.
   Tapi lambat laun pun aku tersadar. Untuk apa memendam rasa berbulan-bulan toh pada akhirnya kalau saja kau juga punya perasaan padaku, kita juga ga akan mungkin bersatu . Dua tahun sudah, rasa ini kupendam. Dan aku pun mulai belajar. Belajar untuk melupakan perasaan yang begitu mendalam padamu. Belajar untuk  menaruh hati pada orang yang tepat. Belajar membuka hati pada orang-orang yang berusaha mendekat padaku.
   Luar biasa bukan? Tanpa pernah bertemu langsung denganmu, perasaanku sudah segini dalamnya. Sampai-sampai, orang yang dekat dan sama keyakinan denganku yang berusaha menarik perhatianku saja tidak aku gubris. Magnet mu begitu kuat sih hehe..
   Tapi tenang, sekarang aku sudah mulai mencoba melupakan perasaanku padamu kok. Sekarang kamu udah punya pacar lagi kan? Lihat aku tidak lagi seperti dulu sewaktu kamu punya pacar, aku sampai galau dan nyeri di dada melihat postinganmu di instagram bersama pacarmu itu. Sekarang kamu udah ada pacar baru lagi ya? Kudoakan kamu langgeng ya, sama kayak harapanmu yang sewaktu itu pernah curhat padaku. kamu mau mencari yang terakhir dan untuk selamanya kan? Semoga kali ini dia pilihanmu yang tepat ya. Doain juga aku bisa mendapat seseorang yang tepat untukku yang bisa mengisi hari"ku ya :D
   Yah walaupun suatu saat aku ke kotamu dan mungkin harapan ku dlu tak akan terwujud untuk jalan-jalan bersamamu mengelilingi kotamu, tapi aku tetap ingin bertemu denganmu walau hanya sekali, gpp kan? hehe :D
   Sejujurnya aku penasaran, apa yang ada dalam benakmu tentangku? Tapi aku terlalu takut untuk bertanya. Takut kalau kamu malah ilfeel dan malah menjauh dariku. Aku benci dijauhi oleh teman yang pernah mengisi hari-hariku, karena itu lebih baik aku menekan rasa penasaranku dibanding harus kehilangan teman sebaik kamu.
.
.
.
dariku, yang dulu mengagumimu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teruntuk kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang