Niall fanfiction - ONE SHOOT

870 49 2
                                    

***

Senang rasanya aku bisa memandangmu setiap hari walau hanya dari sebrang jalan. Aku tidak tahu siapa namamu, dimana rumahmu, berapa umurmu, yang aku tahu hanya kau gadis berambut hitam panjang sebahu yang selalu ada di kedai kopi setiap hari Sabtu dan Minggu dengan buku tebalmu dan sepeda manismu yang terparkir tepat di depan kedai kopi tersebut. Kau bisa sampai berjam-jam di kedai kopi tersebut hanya untuk membaca buku yang kau bawa sambil sesekali meminum kopimu yang aku yakin pasti sudah tak hangat lagi.

Ingin sekali rasanya aku menghampirimu, berkenalan denganmu, hahaha tapi semuanya tidak semudah itu.

"Hi Niall! Sedang apa?" Tanya Zayn, temanku yang berhasil menyadarkanku dari lamunan tentang gadis itu.

"Kau pasti sedang memperhatikan gadis kedai kopi itu lagi, iya kan?" Zayn langsung menjejaliku dengan pertanyaan menyebalkan itu.

Gadis kedai kopi? Entahlah, itu terdengar seperti gadis yang bekerja di kedai kopi dan aku tak suka mendengarnya.

"Ah, kau ini sok tahu Zayn. Sudahlah ayo kita latihan."

"Hey, aku yang seharusnya bicara begitu. Kan aku menghampirimu karena yang lain sudah menunggu untuk latihan."

"Whatever Zaynie, bye.." Aku berlari meninggalkan Zayn menuju ke lantai dua studio latihanku bersama bandku.

"Awas kau, Nialler!" Zayn geram padaku. Hahaha kena kau!

***

Hari sudah mulai malam, aku dan keempat sahabatku sudah menyelesaikan latihan vocal kami untuk hari ini. Langit sedikit demi sedikit berubah menjadi gelap, aku melangkahkan kakiku keluar studio paling akhir dari yang lainnya karena aku tidak mau membuat fans yang datang ke tempat latihan kami harus berdesak-desakkan karena hanya ingin melihatku atau keempat sahabatku yang lain.

Dan sialnya, kupikir di halaman depan tempat latihan kami sudah sepi. Tapi ternyata saat aku keluar dari studio ada beberapa gadis (mungkin sekitar sepuluh sampai lima belas) berlarian menuju ke arahku. Fuh... seriously, aku sangat senang bisa mengobrol dengan mereka. Tapi selesai latihan bukanlah saat yang tepat untuk bertemu fans karena aku sangat lelah. Yang dibutuhkan saat selesai latihan adalah pulang ke rumah, mandi, dan tidur. That's it.

"NIAAAALL..." Teriak gadis-gadis itu yang aku yakin teriakannya mengganggu pejalan kaki yang lain. Aku merasa sungguh tidak nyaman. Aku juga sedang sendirian sekarang, tidak ada yang menjagaku sama sekali. Huh. Maafkan aku Directioners....

Akhirnya aku memutuskan untuk berlari meninggalkan mereka. Berlari secepat kilat meninggalkan studio latihanku agar diriku sendiri aman. Tapi sialnya, gadis-gadis itu juga berlari sangat cepat untuk mengejarku.

Kulihat tepat di depan sana ada sepeda, well aku seperti mengenal sepeda itu. Tapi entahlah, sepertinya aku harus meminjam sepeda itu.

"Hey, tunggu. Kau mau bawa kemana sepedaku?!" Ucap seorang gadis yang kurasa dia adalah pemilik sepeda ini.

"Aku pinjam sebentar. Satu jam lagi aku kembalikan tepat disini." Ucapku tanpa melihat sedikitpun kearah wanita yang memiliki sepeda ini dan langsung melesatkan sepeda itu jauh meninggalkan beberapa fans yang mengejarku.

***

Tepat satu jam kemudian aku kembali ke tempat dimana aku mengambil sepeda milik orang tak kukenal tersebut. Kuharap seseorang itu masih ada disana.

Kulihat seorang wanita berdiri dengan wajah kebingungan karena sepedanya diambil oleh seseorang yang tak dikenalnya. Dan...

OH.

MY.

GOD.

Aku mengenal wajah wanita itu. Dia si gadis kedai kopi, ah tidak maksudku si gadis yang selalu berada di kedai kopi setiap hari sabtu dan minggu. Si gadis yang menarik perhatianku sejak sebulan yang lalu. Damn, pantas saja aku seperti mengenal sepeda yang sedang kutuntun ini.

A CELEBRITY // N.H [One Shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang